07 April 2011

April Mop (Dan Dibantainya Ribuan Muslim Spanyol)

Saudaraku! Mungkin ada diantara kita yang sudah mengetahui apa itu april mop. Apa sih april mop?? Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop, -yang hanya berlaku pada tanggal 1 April-, adalah hari keisengan di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, ngerjain guru, ngusilin orang tua, bohongin adik atau kakak, atau sejenisnya di mana sang target nggak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya, sang target jika sudah sadar kena April Mop maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Beberapa tahun terakhir, dalam dua dekade terakhir ini, budaya barat April mop sepertinya memperlihatkan kecenderungan yang semakin akrab dengan kehidupan masyarakat kita, terutama remaja dan kawula muda yang hidup di daerah perkotaan. Bukan mustahil ke depan juga akan dilakukan oleh remaja-remaja yang hidup di kampung dan dusun. Apalagi masyarakat kita terkenal sebagai masyarakat latah, yang mudah sekali meniru semua kebudaya-an yang berbau barat (tasyabuh). Selain itu, banyak dari kita yang masih meng-idola-kan (memuja) dan menyimpan rasa rendah diri terhadap orang-orang bule, seperti yang pernah dilakukan penjajah Belanda (superioritas bangsa kulit putih) terhadap Indonesia dalam tempo berabad-abad lamanya.
Ironisnya, itu dilakukan tanpa dengan mengkritisiya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, dilarang oleh Islam atau tidak, bermanfaat atau malah sebaliknya.
Untuk itu, pahamilah dengan benar, apa sih yang sesungguhnya dimaksud dengan April Mop yang di Barat sana lebih dikenal sebagai “The Aprils Fool Day”? Apa sih latar belakangnya sehingga dirayakan oleh dunia Barat sejak dulu?

SEJARAH APRIL MOP
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu se-sungguhnya berawal dari satu tragedy besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawaldari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu ne-geri yang makmur. Pasukan islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan (menegakkan kalimat Tauhid) di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Pe-rancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan.
Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Got dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan1). Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang spa-nyol yang kemudian dengan tulus dan Ikhlas memeluk Islam. Mata mereka mulai terbuka dengan kebenaran Islam. yang mengajarkan Tauhid, Din para nabi dan Rosul. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara islami. Mereka tidak hanya membaca al-Qur’an tapi juga bertingkah laku berdasarkan al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tentram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menak-lukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.
Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spa-nyol. Lama-lama upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Sa-lib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk- penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlin-dung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada ber-sama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.
Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah di-tinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di Pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata.
Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya. Seluruh muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang dimana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.
Tragedy ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).
Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat Kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itu, mereka merayakan april mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.
Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari dimana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih, dicincang kecil-kecil, disangrai (goreng) hidup-hidup dengan wadah yang besar, dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spa-nyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan meraya-kan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulangtahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam. Begitu pula apa yang telah dikatakan oleh Tokoh Islam Malaysia, Zulkifli Noordin, me-ngenai peringatan Valentine, yang menegaskan bahwa merayakan hari Valentine sama saja merayakan kejatuhan kekhalifahan Islam di Spanyol. “Tanggal 14 Februari 1492 merupakan juga hari jatuhnya Kerajaan Islam Spanyol.
Para pendeta sengaja melestarikan hari tersebut sebagai hari kasih sayang, padahal itu adalah hari hilangnya kekuasaan Islam atas Spanyol. Semoga Anda semua bisa memetik pelajaran dari hal ini”2).
Wahai saudaraku sesama Muslim, sampai hatikah anda semua merayakan April Mop se-karang ini, setelah mengetahui apa sebenar-nya yang melatarbelakangi perayaan yang diadakan dunia Barat tiap 1 April itu? Allah ? akan menjadi saksi bagi kita semua.
Wahai saudaraku, sesungguhnya Rosululloh saw telah bersabda,“Kalian benar-benar akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian; sejengkal demi sejengkal sedepa demi sedepa. Hingga, sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun, niscaya kalian akan turut memasukinya.” (Muttafaq Alaih dari Abu Said al-Khudri)
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kelompok mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Ibnu Umar). {Lihat pula Qs. Al-Maidah (5) : 51}.
Kita tidak boleh meniru-niru kaum kafir, apalagi kita tidak mengetahui asal-muasal peringatan-peringatan tersebut.

Referensi:
1. Muhammad Ali Quthub, Fakta Pembantaian Muslim di Andalusia, Pustaka Mantiq, Desember 1990, hal. 23.
2. Zulkifli Noordin, kaset ceramah “Murtad”, Malaysia.
3. Rizki Ridyasmara, Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween, So What? Pustaka al-Kautsar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar