27 April 2011

Sepuluh Hari Terakhir di Bulan Ramadhan

Saudara sekalian, telah turun kepada kalian sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Didalamnya banyak sekali pahala, ke-utamaan dan keistimewaannya. Diantara keistimewaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ini adalah:

1. Nabi Senantiasa Meningkatkan Kesungguhan di Dalam Beramal.

Hal ini dengan melakukan amalan yang lebih banyak lagi dari hari-hari selainnya. Dalam kitab shahih Muslim disebutkan riwayat dari Aisyah bahwa Nabi senantiasa meningkatkan kesungguhan didalam beramal pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan, tidak sebagaimana kesungguhan beliau pada hari yang lain.

“Ketika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, maka Rosululloh mengencangkan sarung, menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya.”

Dalam Al Musnad disebutkan pula bahwa Aisyah berkata, “Adalah Nabi mengisi dua puluh hari bulan Ramadhan dengan mengerjakan shalat dan juga menyempatkan untuk tidur. Namun ketika tiba sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, maka beliau mengerahkan kesungguhan dan mengencangkan sarung.”

Hadits-hadits ini menjadi dalil mengenai keutamaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebab Nabi meningkatkan ke-sungguhan beliau didalam beribadah jauh melebihi kesungguhan beliau di hari-hari yang lain. Kesungguhan beliau ini meliputi segala bentuk ibadah baik yang berupa shalat, membaca al-Qur’an, berdzikir, sedekah dan sebagainya. Sebab, Nabi ketika itu mengencangkan sarungnya. Di samping itu juga menghidupkan seluruh waktu malam beliau dengan mengerjakan shalat malam, membaca al-Qur’an dan berdzikir dengan lidah maupun hati dan anggota badan. Ini semua beliau lakukan karena kemuliaan malam ini, dan dalam rangka mencari Lailatul Qodar. Sebab siapa saja yang me-ngerjakan shalat malam di malam itu yang didasari keimanan dan mengharap perhitungan pahala dari Alloh. Maka Alloh memberikan ampunan atas dosa yang dilakukannya di masa lalu.


2. Nabi Senantiasa Beri’tikaf.

I’tikaf adalah menetap di dalam masjid dengan memanfaatkan waktu sepenuhnya untuk melakukan ketaatan kepada Alloh . I’tikaf ini merupakan bagian dari ibadah sunnah yang didasarkan pada kitab Alloh dan sunnah rasul-Nya . Alloh berfirman (artinya),

“Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid” {Qs. Al-Baqarah (2) : 187}.

Rosululloh melaksanakan I’tikaf dan para sahabat pun beri’tikaf pula menyertai beliau, serta kaum muslimin sesudahnya. Rosululloh bersabda,

“Sesungguhnya aku beri’tikaf pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan untuk mencari malam ini. Kemudian aku beri’tikaf sepuluh pertengahan bulan Ramadhan, kemudian aku diberi wahyu oleh Alloh , lalu dikatakan kepadaku: se-sungguhnya ia ada pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, maka dari itu siapa saja di antara kalian yang mengerjakan I’tikaf, silakan melakukannya.” [HR. Muslim].


3. Lailatul Qodar

Saudaraku sekalian, pada bagian sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qodar yang dimuliakan Alloh atas malam-malam lainnya. Alloh berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤)سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)


“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” {QS. Al-Qodar (97) : 1-5}.

Dalam surat yang mulia ini disebutkan berbagai keutamaan Lailatul Qodar:

Keutamaan pertama: di dalamnya Alloh menurunkan al-Qur’an, yang dengannya umat manusia mendapatkan petunjuk serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Keutamaan kedua: Kalimat tanya yang ada pada ayat tersebut menunjukan keagu-ngannya, yaitu firman Alloh , “Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qodar itu?”

Keutamaan ketiga: ia lebih baik dari seribu bulan.

Keutamaan keempat: para malaikat turun ke bumi pada malam itu, dan mereka tidaklah turun kecuali dengan membawa kebaikan, berkah dan rahmat.

Keutamaan kelima: ia merupakan malam keselamatan dan kesejahteraan, kare-na banyaknya orang yang selamat dari hukuman dan adzab, karena ketika itu para hamba melaksanakan ketaatan kepada Alloh .

Keutamaan keenam: Mengenai keutamaan Lailatul Qodar itu Alloh menurunkan satu surat yang utuh yang akan terus dibaca hingga hari kiamat.

Keutamaan Ketujuh: Alloh Mengampuni dosa yang telah lalu bagi orang yang beribadah pada Lailatul Qodar. Sebagaimana sabda Nabi :

“Siapa yang bangun (beribadah) pada malam Lailatul Qodar atas dasar keimanan dan perhitungan (mengharap pahala) maka diampuni dosanya yang telah lalu [HR. Bukhari-Muslim].

Lailatul Qodar terjadi pada bulan Ramadhan, sebab Alloh menurunkan al-Qur’an di dalamnya. Dan Alloh telah mengkhabarkan bahwa turunnya al-Qur’an itu terjadi pada bulan Ramadhan. Alloh telah berfirman,

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an {Qs. Al-Baqarah (2) : 185}.

Abu Dzar Berkata, “Ya Rosululloh , beritahukan kepada kami mengenai Lailatul Qodar, apakah ia terjadi bulan Ramadhan atau di bulan yang lainnya? Beliau menjawab, “Ia hanya ada di bulan Ramadhan. Ia berkata, “Apakah ia ada pada setiap Nabi di mana dan kapan pun ia berada, dan ketika mereka dipanggil oleh Alloh lalu Lailatul Qodar itu diangkat atau masih tetap ada hingga hari kiamat? Beliau menjawab, “Ia akan terus berada hingga hari kiamat” [HR. Ahmad-an Nasa’i].

Lebih khusus lagi Lailatul Qodar terjadi pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Nabi bersabda,

“Carilah Lailatul Qodar itu pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan” [Muttafaq ‘alaih].

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan:

“Pendapat yang paling kuat adalah bahwa Lailatul Qadar itu terjadi pada tanggal ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan dan bahwa ia berpindah-pindah.”

Alloh sengaja menyembunyikan kepastian malamnya kepada para hamba sebagai bentuk rahmat terhadap mereka agar amalan mereka menjadi banyak karena mereka akan selalu mencarinya pada malam-malam yang utama itu dengan mengerjakan shalat, berdzikir, dan berdo’a sehingga mereka semakin dekat dengan Alloh dan semakin banyak pula pahala yang diperoleh-nya. Di samping itu pula sebagai ujian bagi mereka, agar menjadi jelas siapa saja yang bersemangat dan sia-pa saja yang bermalas-malasan.

Saudara sekalian, sesungguhnya pada malam Lailatul Qodar itu pintu Alloh dibuka, semua orang yang mencintai-Nya didekatkan, semua permohonan diperhatikan, semua permintaan diberi jawaban, orang-orang yang beramal di dalamnya akan diberi pahala yang sangat agung. Malam Lailatul Qodar lebih baik dari pada seribu bulan. Oleh karena itu bersungguh-sungguhlah untuk mencari dan mendapatkannya. Jangan sampai kita lengah dan lupa, karena kelengahan itu akan menyebabkan kita hancur.

Ya Alloh, jadikanlah kami termasuk orang yang menunaikan puasa di bulan ini dan mendapatkan Lailatul Qodar serta beruntung dengan meraih pahala yang banyak.

Ya Alloh, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berada di baris depan dalam melakukan kebaikan, yang lari dari segala kemungkaran dan yang damai dalam ruangan surga yang engkau telah beri nikmat dan engkau jaga kami dari keburukan.

Ya Alloh lindungilah kami dari setiap fitnah yang menyesatkan dan jauhkanlah kami dari setiap tindakan kotor, baik yang tampak maupun yang tidak tampak.


Pengirim : Abdulloh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar