Saudaraku..!! Hendaknya kita senantiasa bermuhasabah kepada Alloh swt untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Alloh swt, takwa dalam arti yang sebenar-benarnya, yaitu dengan menumbuhkan rasa takut kepada siksa dan azab Alloh swt, menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Ada banyak hal yang patut kita cermati dari berbagai ujian, bencana dan malapetaka yang menimpa umat Islam dewasa ini. Dalam Al-Qur’an, sesungguhnya Alloh swt telah mengingatkan kepada kita bahwa azab dan siksa Alloh swt tidak khusus hanya menimpa orang-orang zhalim di antara kita. Alloh swt berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan peliharalah dirimu dari siksa yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Alloh amat keras siksanya” {Qs. Al-Anfal (8) : 25}.
Imam Ahmad Bin Hambal juga meriwayatkan hadits dari Ummu Salamah ra, ia berkata bahwa Rosululloh saw bersabda:
“Jika timbul maksiat pada umatku, maka Alloh akan menyebarkan azab (siksa) kepada mereka. Aku berkata: “Wahai Rosululloh, apakah tidak ada pada waktu itu orang-orang shalih?” Beliau menjawab: “Ada”. Aku bertanya lagi: “Apa yang akan Alloh perbuat kepada mereka?” jawab beliau: “Alloh akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat
ampunan dan keridhoan dari Rabbnya.” (HR. Imam Ahmad).
Saudaraku..!! Demikianlah bila suatu kaum sudah bermaksiat dan menentang perintah-perintah Alloh swt serta mengkufuri nikmat-nikmat-Nya, maka sungguh Alloh swt akan menurunkan kehinaan dan kebinasaan kepada mereka baik kehinaan di dunia maupun kehinaan di akhirat. Lalu bagaimanakah dengan kita yang hidup di negeri ini, negeri yang banyak dijumpai didalamnya kemaksiatan, kemungkaran, dan penyelewengan-penyelewengan moral!? Adakah kita sudah mengingatkan kepada mereka akan siksa Alloh swt yang Maha Pedih, Alloh swt berfirman di dalam Al-Qur’an:
“Dan Alloh telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segala tempat, akan tetapi penduduknya mengingkari akan nikmat Alloh, karena itu Alloh merasakan kepada mereka pa-kaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat”. {Qs. An-Nahl (16) : 112}.
Ayat tersebut menggambarkan dengan jelas betapa Alloh swt akan membinasakan sebuah negeri yang penduduknya berbuat zhalim dan mengingkari nikmat-nikmat Alloh swt, sehingga Alloh swt menimpakan kepada mereka siksa-Nya berupa kelaparan dan ketakutan.
Bahkan dalam sebuah hadits shohih, Imam Ibnu Majah meriwayatkan bahwa akan ada lima bencana yang akan menimpa ummat ini. Dari Abdullah bin Umar bin Khottob ra, ia berkata:
“Aku adalah salah seorang dari sepuluh keluarga muhajirin yang berada di rumah kediaman Rosululloh saw, lalu beliau menghadapkan wajahnya kepada kami: “Wahai kaum Muhajirin!! Sesungguhnya ada lima perkara dan aku berlindung kepada Alloh swt agar kalian tidak menemuinya, beliau bersabda yang artinya:
1. Tidaklah muncul perbuatan keji (zina) pada suatu kaum hingga mereka melakukannya secara terus terang kecuali Alloh swt akan menimpakan kepada mereka wabah dan berbagai penyakit (tho’un) yang belum pernah menimpa kepada orang-orang sebelum mereka.
2. Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangannya niscaya mereka akan ditimpa dengan tandusnya tanah, paceklik sepanjang tahun serta berkuasanya penguasa-penguasa yang zhalim.
3. Dan tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat hartanya kecuali Alloh swt akan menimpakan kepada mereka becana dengan tidak diturunkannya hujan dari atas langit kepada mereka, dan kalaulah bukan karena binatang ternak niscaya Alloh swt akan menahan turunnya hujan selama-lamanya.
4. Dan tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara mereka dengan Alloh swt dan Rasul-Nya, melainkan Alloh swt akan mendatangkan musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, lalu merampas sebagian harta yang ada ditangan mereka.
5. Dan selama pemimpin-pemimpin me-reka tidak berhukum dengan Kitabullah (Al-Qur’an), dan tidak memilih yang terbaik dari apa yang Alloh swt turunkan, kecuali Alloh swt turunkan kepada mereka kesengsaraan (perpecahan) di antara mereka.” (HR. Imam Ibnu Majah).
Demikianlah dengan tegas Rosululloh saw mengingatkan dihadapan kaum muhajirin tentang lima bencana yang akan menimpa ummat ini ;
Yang pertama: Bahwa bila kemaksiatan dan kemungkaran terjadi pada suatu kaum dengan terangan-terangan, perjudian yang semakin merajalela, pelacuran, prostitusi, dan perzinahan serta kasus-kasus perkosaan yang hampir setiap hari menghiasi halaman surat khabar, maka sungguh Alloh swt akan menimpakan kepada penduduk negeri tersebut bencana dengan wabah penyakit (tho’un) yang tidak akan pernah ada obatnya dan tidak pernah dialami oleh umat-umat sebelumnya. Penyakit AIDS yang ditemukan pada penghujung tahun 1980 adalah bukti siksa Alloh swt atas penyimpangan moral yang dilakukan manusia, karena banyaknya hubungan badan di luar nikah, pelacuran, dan prostitusi, dan yang sejenisnya.
Selanjutnya yang kedua, Rosululloh saw mengingatkan bahwa bila suatu kaum telah mengurangi takaran dan timbangannya niscaya Alloh swt akan menimpakan kepada kaum tersebut dengan bencana berupa tandusnya tanah, paceklik sepanjang tahun serta berkuasanya penguasa-penguasa yang zhalim, pemimpin-pemimpin yang bengis dan bejat moralnya (pemimpin diktator), pemimpin-pemimpin yang akan menindas bangsanya sendirinya.
Selanjutnya yang ketiga: Tidaklah suatu kaum yang enggan mengeluarkan zakat mal-nya ( hartanya), baik para petani, pedagang, pengusaha dan orang-orang yang berkewajiban mengeluarkan zakatnya, kemudian mereka tidak mengeluarkannya, niscaya Alloh swt akan menimpakan kepada mereka siksa dan malapetaka dengan tidak diturunkannya hujan dari langit, dan bila karena tidak ada binatang ternak, niscaya Alloh swt tidak akan menurunkan hujan selama-lamanya, maknanya bahwa Alloh swt lebih mencintai binatang-binatang ternak dibandingkan orang-orang berharta namun tidak mengeluarkan zakat hartanya.
Yang keempat: Tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara dirinya dengan Alloh swt dan Rasul-Nya, melainkan Alloh swt akan mendatangkan kepada mereka musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, lalu merampas sebagian harta yang ada pada mereka.
Selanjutnya yang kelima: Bahwa sungguh tidaklah suatu kaum, dimana pemimpin-pemimpin mereka, imam-imam mereka sudah tidak tunduk dan berhukum dengan Kitabullah (Al-Qur’an), maka Alloh swt akan mengazab mereka dengan kesengsaraan dan perpecahan di antara mereka.
Dalam kaitannya berhukum dengan selain hukum Alloh swt (Kitabullah), setelah Iqomatul Hujjah sampai kepada mereka. Sahabat Ibnu Abas d berkata: “Siapa yang menolak apa yang diturunkan oleh Alloh , maka telah kafir”. (lihat Tafsir Al-Thobari, VI/149).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
“Dan kapan saja seorang alim meninggalkan apa yang dia ketahui dari Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya lalu mengikuti hukum penguasa (pemerintah) yang bertenta-ngan dengan hukum Alloh dan Rasul-Nya, maka ia telah murtad dan kafir serta pantas baginya mendapatkan siksa di dunia dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 35/373).
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah berkata:
“Jika seseorang berkeyakinan bahwa berhukum dengan hukum Alloh adalah tidak wajib, dan meyakini bahwa boleh memilih (antara berhukum dengan hukum Alloh ataupun tidak) serta berkeyakinan bahwa yang demikian itu adalah hukum Alloh juga, ini adalah kufur akbar.” (Madarijus Salikin, I/337)
Saudaraku..! Bila kita mencermati lebih dalam sesungguhnya banyak ayat Al-Qur’an yang mengisahkan tentang dibinasakannya umat-umat terdahulu sebagai ibroh (pelajaran) bagi umat yang datang kemudian.
Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa bermuhasabah terhadap segala amal ibadah yang telah kita lakukan, kita berdo’a kepada Alloh swt agar dijauhkan dari segala malapetaka yang akan menimpa kita sekalian.
---------------------------------------------------
Pengirim : Qomarudin Abu Bilal
Ada banyak hal yang patut kita cermati dari berbagai ujian, bencana dan malapetaka yang menimpa umat Islam dewasa ini. Dalam Al-Qur’an, sesungguhnya Alloh swt telah mengingatkan kepada kita bahwa azab dan siksa Alloh swt tidak khusus hanya menimpa orang-orang zhalim di antara kita. Alloh swt berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan peliharalah dirimu dari siksa yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Alloh amat keras siksanya” {Qs. Al-Anfal (8) : 25}.
Imam Ahmad Bin Hambal juga meriwayatkan hadits dari Ummu Salamah ra, ia berkata bahwa Rosululloh saw bersabda:
“Jika timbul maksiat pada umatku, maka Alloh akan menyebarkan azab (siksa) kepada mereka. Aku berkata: “Wahai Rosululloh, apakah tidak ada pada waktu itu orang-orang shalih?” Beliau menjawab: “Ada”. Aku bertanya lagi: “Apa yang akan Alloh perbuat kepada mereka?” jawab beliau: “Alloh akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat
ampunan dan keridhoan dari Rabbnya.” (HR. Imam Ahmad).
Saudaraku..!! Demikianlah bila suatu kaum sudah bermaksiat dan menentang perintah-perintah Alloh swt serta mengkufuri nikmat-nikmat-Nya, maka sungguh Alloh swt akan menurunkan kehinaan dan kebinasaan kepada mereka baik kehinaan di dunia maupun kehinaan di akhirat. Lalu bagaimanakah dengan kita yang hidup di negeri ini, negeri yang banyak dijumpai didalamnya kemaksiatan, kemungkaran, dan penyelewengan-penyelewengan moral!? Adakah kita sudah mengingatkan kepada mereka akan siksa Alloh swt yang Maha Pedih, Alloh swt berfirman di dalam Al-Qur’an:
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (١١٢)
“Dan Alloh telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segala tempat, akan tetapi penduduknya mengingkari akan nikmat Alloh, karena itu Alloh merasakan kepada mereka pa-kaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat”. {Qs. An-Nahl (16) : 112}.
Ayat tersebut menggambarkan dengan jelas betapa Alloh swt akan membinasakan sebuah negeri yang penduduknya berbuat zhalim dan mengingkari nikmat-nikmat Alloh swt, sehingga Alloh swt menimpakan kepada mereka siksa-Nya berupa kelaparan dan ketakutan.
Bahkan dalam sebuah hadits shohih, Imam Ibnu Majah meriwayatkan bahwa akan ada lima bencana yang akan menimpa ummat ini. Dari Abdullah bin Umar bin Khottob ra, ia berkata:
“Aku adalah salah seorang dari sepuluh keluarga muhajirin yang berada di rumah kediaman Rosululloh saw, lalu beliau menghadapkan wajahnya kepada kami: “Wahai kaum Muhajirin!! Sesungguhnya ada lima perkara dan aku berlindung kepada Alloh swt agar kalian tidak menemuinya, beliau bersabda yang artinya:
1. Tidaklah muncul perbuatan keji (zina) pada suatu kaum hingga mereka melakukannya secara terus terang kecuali Alloh swt akan menimpakan kepada mereka wabah dan berbagai penyakit (tho’un) yang belum pernah menimpa kepada orang-orang sebelum mereka.
2. Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangannya niscaya mereka akan ditimpa dengan tandusnya tanah, paceklik sepanjang tahun serta berkuasanya penguasa-penguasa yang zhalim.
3. Dan tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat hartanya kecuali Alloh swt akan menimpakan kepada mereka becana dengan tidak diturunkannya hujan dari atas langit kepada mereka, dan kalaulah bukan karena binatang ternak niscaya Alloh swt akan menahan turunnya hujan selama-lamanya.
4. Dan tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara mereka dengan Alloh swt dan Rasul-Nya, melainkan Alloh swt akan mendatangkan musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, lalu merampas sebagian harta yang ada ditangan mereka.
5. Dan selama pemimpin-pemimpin me-reka tidak berhukum dengan Kitabullah (Al-Qur’an), dan tidak memilih yang terbaik dari apa yang Alloh swt turunkan, kecuali Alloh swt turunkan kepada mereka kesengsaraan (perpecahan) di antara mereka.” (HR. Imam Ibnu Majah).
Demikianlah dengan tegas Rosululloh saw mengingatkan dihadapan kaum muhajirin tentang lima bencana yang akan menimpa ummat ini ;
Yang pertama: Bahwa bila kemaksiatan dan kemungkaran terjadi pada suatu kaum dengan terangan-terangan, perjudian yang semakin merajalela, pelacuran, prostitusi, dan perzinahan serta kasus-kasus perkosaan yang hampir setiap hari menghiasi halaman surat khabar, maka sungguh Alloh swt akan menimpakan kepada penduduk negeri tersebut bencana dengan wabah penyakit (tho’un) yang tidak akan pernah ada obatnya dan tidak pernah dialami oleh umat-umat sebelumnya. Penyakit AIDS yang ditemukan pada penghujung tahun 1980 adalah bukti siksa Alloh swt atas penyimpangan moral yang dilakukan manusia, karena banyaknya hubungan badan di luar nikah, pelacuran, dan prostitusi, dan yang sejenisnya.
Selanjutnya yang kedua, Rosululloh saw mengingatkan bahwa bila suatu kaum telah mengurangi takaran dan timbangannya niscaya Alloh swt akan menimpakan kepada kaum tersebut dengan bencana berupa tandusnya tanah, paceklik sepanjang tahun serta berkuasanya penguasa-penguasa yang zhalim, pemimpin-pemimpin yang bengis dan bejat moralnya (pemimpin diktator), pemimpin-pemimpin yang akan menindas bangsanya sendirinya.
Selanjutnya yang ketiga: Tidaklah suatu kaum yang enggan mengeluarkan zakat mal-nya ( hartanya), baik para petani, pedagang, pengusaha dan orang-orang yang berkewajiban mengeluarkan zakatnya, kemudian mereka tidak mengeluarkannya, niscaya Alloh swt akan menimpakan kepada mereka siksa dan malapetaka dengan tidak diturunkannya hujan dari langit, dan bila karena tidak ada binatang ternak, niscaya Alloh swt tidak akan menurunkan hujan selama-lamanya, maknanya bahwa Alloh swt lebih mencintai binatang-binatang ternak dibandingkan orang-orang berharta namun tidak mengeluarkan zakat hartanya.
Yang keempat: Tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara dirinya dengan Alloh swt dan Rasul-Nya, melainkan Alloh swt akan mendatangkan kepada mereka musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, lalu merampas sebagian harta yang ada pada mereka.
Selanjutnya yang kelima: Bahwa sungguh tidaklah suatu kaum, dimana pemimpin-pemimpin mereka, imam-imam mereka sudah tidak tunduk dan berhukum dengan Kitabullah (Al-Qur’an), maka Alloh swt akan mengazab mereka dengan kesengsaraan dan perpecahan di antara mereka.
Dalam kaitannya berhukum dengan selain hukum Alloh swt (Kitabullah), setelah Iqomatul Hujjah sampai kepada mereka. Sahabat Ibnu Abas d berkata: “Siapa yang menolak apa yang diturunkan oleh Alloh , maka telah kafir”. (lihat Tafsir Al-Thobari, VI/149).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
“Dan kapan saja seorang alim meninggalkan apa yang dia ketahui dari Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya lalu mengikuti hukum penguasa (pemerintah) yang bertenta-ngan dengan hukum Alloh dan Rasul-Nya, maka ia telah murtad dan kafir serta pantas baginya mendapatkan siksa di dunia dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 35/373).
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah berkata:
“Jika seseorang berkeyakinan bahwa berhukum dengan hukum Alloh adalah tidak wajib, dan meyakini bahwa boleh memilih (antara berhukum dengan hukum Alloh ataupun tidak) serta berkeyakinan bahwa yang demikian itu adalah hukum Alloh juga, ini adalah kufur akbar.” (Madarijus Salikin, I/337)
Saudaraku..! Bila kita mencermati lebih dalam sesungguhnya banyak ayat Al-Qur’an yang mengisahkan tentang dibinasakannya umat-umat terdahulu sebagai ibroh (pelajaran) bagi umat yang datang kemudian.
Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa bermuhasabah terhadap segala amal ibadah yang telah kita lakukan, kita berdo’a kepada Alloh swt agar dijauhkan dari segala malapetaka yang akan menimpa kita sekalian.
---------------------------------------------------
Pengirim : Qomarudin Abu Bilal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar