22 April 2011

Kriteria Penghuni Surga

Saudaraku.....

Allah telah menyediakan surga bagi hamba-hamba-Nya yang mau tunduk dan patuh kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya dengan tunduk dan patuh melaksanakan pe-rintah dan menjauhi apa-apa yang di larangNya.

Memang jalan menuju surga penuh de-ngan aral dan duri, berbagai halangan, cobaan kian hari terus menerpa laksana terjangan ombak menghantam bongkahan karang ditepi laut nan sunyi, namun bagi orang-orang yang mau kembali kepada jalan-Nya akan selalu tegar menghadapi ujian tersebut. Berikut ini akan kami ketengahkan kriteria para penghuni surga sebagai berikut:

Pertama: Muttaqin; yaitu orang-orang yang bertakwa kepada Robb-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dengan mengikuti petunjuk dari Robb-Nya dan berharap akan balasan surga-Nya, dan meninggalkan seluruh larangan-Nya dengan mengikuti petunjuk dari Robb-Nya dan takut dengan ancaman neraka-Nya. Inilah kriteria pertama sebagai orang yang akan mewarisi surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan keabadian.

Kedua: Orang yang menafkahkan (harta) baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit. Mereka adalah orang yang betul-betul memanfaatkan keutamaan dan kekurangannya untuk keridhoan Allah. Mereka senantiasa membelanjakan hartanya kepada hal yang jauh lebih bermanfaat untuk dirinya baik berupa zakat, sedekah bahkan menginfakan hartanya untuk keberlangsungan dakwah dan jihad fisabilillah. Bagi orang-orang yang seperti ini kesempitan harta dan luasnya harta makin membuatnya bersungguh-sungguh untuk selalu membelanjakan
hartanya di jalan Allah.

Ketiga: Orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Sifat seperti ini sangat sulit sekali dan kebanyakan manusia senantiasa ingin mengikuti amarah dan hawa nafsunya, akan tetapi tidak bagi orang-orang memiliki sifat diatas, mereka senantiasa me-ngendalikan amarahnya kepada orang yang menyakitinya dan mudah memaafkan kesalahan-kesalahannya.

Saudaraku... masih adakah saat ini orang yang seperti ini? Sungguh Rasulullah memiliki sifat yang seperti ini sehingga beliau disebutkan oleh Allah nama dan sifatnya dalam al Qur’an sebagai seorang yang berbudi pekerti yang agung.

Keempat: Orang yang bertaubat atas perbuatan kejinya dan tidak meneruskan perbuatan kejinya ketika dia mengetahui. Mereka adalah orang yang bersegera kembali kepada Allah atas setiap berbuatan keji (dosa-dosa besar) dia tahu keagungan dan kemahakuasaan Robbnya sehingga perasan takut menyelimuti dirinya ketika dia melakukan kekejian, sehingga dia bersegera untuk bertaubat karena dia tahu hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat menerima taubatnya. Setelah dia bertaubat dirinya diliputi penyesalan yang sangat mendalam, hancur hatinya ketika tahu kalau dia telah mendzolimi dirinya sendiri sehingga tak ada lagi keinginan untuk meneruskan kesalahannya.

Tentang sifat-sifat mereka Allah telah gambarkan dengan jelas dalam Kitab-Nya, Allah berfirman, yang artinya:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” {Qs.Ali ‘Imran (3) : 133-135}.

Kelima: Orang yang khusyu dalam sholatnya.

Yaitu mereka yang sholatnya dengan menghadirkan hatinya dan ketenangan anggota badannya, dia merasa ketika sholat dia berada dihadapan Ar Rahman yang maha Perkasa lagi maha Bijaksana sehingga konsentrasi ketika itu hanya pada sholatnya. Dia tahu kalau Allah sedang melihat dan mendengarkannya sehingga firman-firman Allah yang dibacanya betul-betul menjadikan dirinya seperti seorang yang sedang berkomunikasi langsung dengan Allah Maha Raja bagi seluruh alam.

Keenam: Orang yang menjaga kemaluannya dan meninggalkan diri dari perbuatan tidak berguna (al-lagw). Mereka adalah orang-orang yang senantiasa menjaga kehormatannya dari kemerosotan moral dan sosial, mereka menjaga betul-betul setiap sarana yang dapat menghantarkan pada perbuatan zina atau homoseksual baik pandangannya maupun melakukannya langsung. Dan mere-ka betul-betul meneguhkan hasratnya untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak mendatangkan faidah, mereka senang mengisi waktu dengan hal-hal yang mendatangkan maslahat bagi dirinya terlebih bagi umat ini (Islam) mereka sangat bakhil terhadap waktu untuk hal kesia-siaan, mereka memandang waktu sebagai modal termahal dalam hidupnya sehingga mereka menghasilkan dari waktu itu sesuatu yang dapat merubah diri-nya dan umat kepada yang lebih baik.

Ketujuh: Mentauhidkan Allah dalam ibadah dan tidak menyekutukan-Nya. Mereka adalah orang-orang yang beribadah dengan tidak mencampur ibadahnya dengan kesyirikan, baik syirik asghor maupun syirik akbar. Syirik akbar dapat menghapuskan amal kebaikan dan pelakunya di haramkan untuk masuk surga terlebih Allah tidak akan mengampuni pelakunya, tidak disucikan, dan menjadi penghuni neraka selama-lamanya dan itulah seburuk-buruknya manusia. Jadi orang yang beribadah kepada Allah dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan salah satu jalan yang akan mengantarkan pelakunya kedalam kriteria calon penghuni surga. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhori dari Mu’adz bin Jabal ra;

... hak Allah terhadap hamba-Nya adalah agar hamba menyembah-Nya dan tidak bersyirik, dan hak hamba terhadap Allah adalah agar Allah tidak mengazab orang yang tidak melakukan kesyirikan.’’

hadits lain dari Anas ra

“... wahai anak Adam jikalau dosamu membumbung setinggi langit lalu engkau meminta ampun kepada-Ku pasti engkau Kuampuni wahai anak Adam jika engkau datang kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, pasti Aku mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR.Tirmidzi).

Saudaraku... inilah beberapa kriteria calon penghuni surga yang dijelaskan oleh Allah dan Rasul-Nya dan mudah-mudahan kita diberikan hidayah taufiq untuk selalu beramal dengan amalan yang dapat menghantarkan diri kita kepada surga Allah Subhanahu wata a’la, amiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar