28 April 2011

Ancaman Meminum Khomr, Zina dan Alat Musik

Telah menceritakan kepada kami ‘Abbad bin Ya’qub Al Kufi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdul Quddus telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Hilal bin Yasaf dari ‘Imran bin Hushain Rosululloh bersabda:

“Akan terjadi pada ummat ini bencana longsor, digantinya rupanya dan angin ribut yang menghempaskan manusia, “bertanyalah seseorang dari kaum muslimin: Wahai Rosululloh, kapan itu terjadi? beliau menjawab: “Apabila bermunculan para wanita penyanyi dan alat alat musik dan orang meminum minuman khamar.” Abu Isa berkata: Hadits ini diriwayatkan dari Al A’masy dari Abdurrahman bin Tsabit dari Nabi secara mursal dan hadits ini gharib. (Kitab Tirmidzi, Hadits No.2138).

Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid Al Washiti telah menceritakan kepada kami Mustalim bin Sa’id dari Rumaih Al Judzami dari Abu Hurairah berkata: Rosululloh bersabda:

“Jika harta rampasan perang dimonopoli oleh kelompok tertentu, amanat dijadikan harta rampasan, zakat dijadikan sebagai denda, yang dipelajari selain agama, seorang suami tunduk kepada istrinya, durhaka kepada ibunya, akrab dengan sahabatnya, menjauh dari bapaknya, suara suara mengeras di masjid masjid, pemimpin suatu kabilah adalah orang yang fasik di antara mereka, pemimpin suatu kaum adalah orang yang paling hina diantara mereka, seseorang dihormati karena dikhawatirkan kejahatannya, bermunculannya para wanita penyanyi dan alat alat musik, meminum khamar dan orang yang terakhir dari ummat ini melaknat orang orang pendahulu, maka tunggulah saat itu akan datangnya angin merah, gempa, longsor, digantinya rupa, lemparan dan tanda tanda kiamat yang susul-menyusul seperti susunan perhiasan yang usang yang terputus talinya kemudian susul-menyusul.” Abu Isa berkata: dalam hal ini ada hadits serupa dari ‘Ali, dan ini adalah hadits gharib kami tidak mengetahuinya kecuali jalur sanad ini. (Kitab Tirmidzi, Hadits No. 2137).

Hadits ‘Aisyah bahwa ia berkata : Rosululloh telah bersabda : “Pada umatku nanti akan terjadi pengamblesan, pengubahan bentuk dan pelemparan,”Aisyah bertanya, “Ya Rosululloh, sedangkan kaum itu masih menga-takan Laa ilaaha ilallah?” Beliau menjawab, “Jika telah tampak biduanita-biduanita, telah muncul perzinaan, diteguknya khamr dan dipakainya kain sutera, maka di sinilah hal itu terjadi.” (Ibnu Abi Dunya meriwayatkan hadits ini dalam Dzammul Malalhi, hadits no. 3. Pensanadan hadits ini dha’if, namun ba-nyak syawahid (bukti atau penguat dari hadits lain) yang mengangkat derajat hadits ini ke tingkat hasan lighairihi - red.).

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Ma’n bin Isa dari Mu’awiyah bin Shalih dari Hatim bin Huraits dari Malik bin Abu Maryam dari Abdurrahman bin Ghanm Al Asy’ari dari Abu Malik Al Asy’ari dia berkata, “Rosululloh bersabda:

“Sungguh, sebagian dari ummatku akan meminum khamer yang mereka namai dengan selain namanya, akan bernyanyi dengan para biduan disertai dengan alat musik. Alloh akan menutupi kehidupan mereka dan akan menjadikan sebagian mereka kera dan babi.” (Kitab Ibnu Majah, Hadits No. 4010, sanad hadits ini shahih).

Orang-orang yang menghalalkan musik -dalam hadits tersebut- diancam bahwa Alloh akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi dan merubah bentuk mereka menjadi kera dan babi. Meskipun ancaman ini untuk seluruh perbuatan yang tersebut dalam hadits itu, namun masing-masingnya mendapatkan bagian dari celaan dan ancaman ini.

Ibnu Abi Dunya berkata : Harun bin Ubaid telah menceritakan kepada kami, katanya : Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami, katanya : telah menceritakan kepada kami Asyras Abu Syaiban Al Hudzali yang berkata: aku pernah berkata kepada Farqad As Sabakhi : “Beritahukan kepadaku wahai Abu Ya’qub mengenai kejadian-kejadian aneh yang aku baca dalam Taurat, bahwa akan ada pengubahan bentuk, pembenaman dan pelemparan pada umat Muhammad ini yang termasuk ahlu kiblat! Wahai Abu Ya’qub, apa sebenarnya perbuatan mereka itu?” Ia menjawab, “Itu disebabkan karena mereka mengambil biduanita-biduanita untuk menyanyi, menabuh rebana (bermain musik) serta memakai pakaian sutera dan emas. Jika kamu hidup hingga dapat melihat tiga perbuatan, maka yakinlah, bersiap-siaplah dan berhati-hatilah!” Aku bertanya, “Apa itu?” Ia menjawab, “Jika kaum laki-laki sama kaum laki-laki dan kaum perempuan sama kaum perempuan dan bangsa Arab sudah suka terhadap bejanan orang A’jam, maka itulah saatnya!” Aku bertanya kepadanya, “Apakah khusus orang Arab?” Ia menjawab, “Tidak, namun seluruh ahlu kiblat.” selanjutnya ia berkata : “Demi Allah, orang-orang seperti itu pasti akan dilempari batu dari langit yang akan menghancurkan mereka dalam keadaan sedang di jalanan dan di tengah-tengah kabilah mereka seperti yang pernah menimpa kaum Luth; yang lain diubah bentuk mereka menjadi kera dan babi seperti yang pernah terjadi pada Bani Israil; dan sebagian lagi dari mereka dibenamkan ke dalam bumi seperti yang pernah menimpa Qarun.

Banyak sekali khabar (hadits) yang menjelaskan tentang adanya al maskh (pengubahan bentuk) pada umat ini yang bersifat muqay-yad, namun kebanyakan hadits menyebutkan akan menimpa orang-orang yang bergelimang dengan nyanyian dan para peminum khamr, dan sebagaimana bersifat muthlaq.

Salim bin Abu Al Ja’d mengatakan : Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman di mana ketika itu orang-orang berkumpul di depan pintu rumah seorang laki-laki untuk menunggu keluarnya lelaki dari dalam rumahnya untuk menemui mereka lalu mereka meminta keperluan kepadanya, lalu laki-laki itupun keluar dalam keadaan sudah berubah bentuk menjadi kera atau babi. Dan seorang laki-laki akan lewat dan bertemu dengan laki-laki lain di kedainya yang sedang berjualan, lalu ia kembali sudah berubah menjadi kera atau babi.”

Malik bin Dinar berkata :”Telah sampai kepadaku bahwa pada akhir zaman nanti akan ada badai dan kegelapan, lalu orang-orang pun meminta tolong kepada ulama-ulama mereka, namun ternyata para ulama itu mendapati mereka telah berubah bentuk.”

Sebagian ulama mengatakan, “Jika hati itu telah bersifat dengan makar, tipuan dan kefasikan serta telah tercelup dengan hal itu secara sempurna, maka orangnya telah berperilaku seperti perilaku hewan yang disifati dengan sifat tersebut, diantaranya adalah kera, babi dan sejenisnya. Selanjutnya pensifatan itu terus meningkat sehingga tampaklah di raut mukanya secara remang-remang. Selanjutnya semakin menguat dan bertambah terus sehingga tampak secara jelas di raut muka. Kemudian menguat lagi sehingga paras yang tampak itu terbalik (berubah bentuk) sebagaimana unsur batinnya pun sudah terlebih dahulu terbalik.”

Barangsiapa yang memiliki pandangan yang jeli, maka ia akan dapat melihat bahwa sebenarnya paras manusia itu merupakan metamorfosis dari paras hewan di mana secara batin mereka berakhlak dan berperilaku seperti perilaku hewan tersebut. Maka jika engkau melihat seorang yang curang, suka mengelabui, penipu dan pengkhianat, tentu di wajahnya terlihat adanya hasil metamorfosis dari kera. Di raut muka orang-orang Rafidhah (Syi’ah) akan anda lihat wajahnya terlihat adanya hasil metamorfosis dari wajah anjing. (namun bukan berarti manusia berasal dari bangsa kera/manusia purba, seperti apa yang dikatakan oleh sikera Charles Darwin, bahwa manusia berevolusi. Ini adalah pemahaman yang keliru dan sungguh sangat menyesatkan.

Yang benar adalah manusia berasal dari keturunan Nabi Adam /Bani Adam, tinggi Nabi Adam yaitu 60 kaki. Nabi Adam adalah seorang manusia. -red).

Yang lahir (zhahir) itu selalu terkait dengan yang batin. Maka jika sifat-sifat tercela itu mendominasi jiwa, maka paras yang lahir pun akan kentara pula. Oleh karena itu Nabi menakut-nakuti makmum yang mendahului imam dalam shalat berjama’ah bahwa Alloh akan menjadikan parasnya sebagai paras keledai, karena secara batin ia memang menyerupai keledai. Sebab, jika ia mendahului imam, maka shalatnya akan rusak dan pahalanya akan gugur. Maka makmum yang seperti itu, bodohnya seperti keledai.

Jika hal ini sudah dapat dimengerti, maka sebenarnya manusia yang paling layak untuk dimetamorfosis adalah manusia-manusia yang disinyalir oleh hadits-hadits di atas. Merekalah manusia yang paling cepat dimetamorfosis menjadi kera dan babi kare-na adanya keserupaan batin antara mereka dengan binatang itu.

Hukuman-hukuman Alloh -na’udzu billah- berjalan sesuai dengan kebijaksanaan dan keadilan-Nya. Telah kami (Ibnu Qoyyim-red) kupas masalah keserupaan orang-orang yang menyanyi serta yang terfitnah dengan mendengarkan lagu-lagu setan serta telah kami hantam habisan-habisan dalam kitab kami yang cukup besar yang mengupas masalah ini (kitab Al Kalam ‘ala Masalitis Sama). Kami sebutkan pula perbedaan antara apa yang cukup besar bisa digerakkan dari mendengarkan bait-bait dan apa yang bisa digerakkan dari mendengarkan ayat-ayat. Barangsiapa yang ingin lebih jauh lagi memahami hal ini, maka silakan baca buku tersebut. Masalah ini memang sengaja kami kupas sedikit dalam buku ini, karena hal ini termasuk di antara perangkap setan.

(Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, diringkas oleh redaksi).

Wabillahit taufiq.


Referensi :
  1. Al Kalam ‘ala Masalitis Sama”, ditahqiq oleh Syaikh Rasyid Abdul Haziz Al Hamd.
  2. Kitab Ighotsatul Lahfan, Menyelamatkan Hati dari Tipu Daya, karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar