29 April 2011

Sebab-Sebab Datangnya Adzab

Saudaraku… sesungguhnya Alloh adalah Dzat yang Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya lagi Maha Bijaksana. Dia tidak akan menurunkan adzab-Nya kecuali kepada mereka yang berhak. Bagi orang-orang kafir atau fasik, adzab tersebut adalah suatu hukuman yang disegerakan di dunia sebelum siksaan yang lebih dahsyat lagi di akhirat. Akan tetapi jika ia menimpa orang-orang mukmin yang sholeh, maka itu adalah suatu musibah yang akan menggugurkan dosa-dosa mereka.

Apakah sebab-sebab yang mengundang turunnya adzab Alloh itu?

Pertama: Kekafiran dan perbuatan syirik (menyekutukan Alloh ).

Ini adalah sebab utama yang mengundang datangnya adzab dari Alloh . Perbuatan syirik dengan segala macam bentuknya, seperti: Perdukunan, memohon kepada kuburan, percaya kepada jimat-jimat, dan sebagainya, adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni oleh Alloh jika pelakunya tidak bertaubat. Betapa banyak umat-umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Alloh karena kekafiran mereka.

Kedua: mendustakan ayat-ayat Alloh atau Sabda Rosululloh , ini termasuk perbuatan kafir. Alloh berfirman (artinya),

“ …karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” {Qs. Ali Imron (3) : 137}.

Ketiga: Dosa-dosa dan kemaksiatan yang diperbuat oleh manusia.

Alloh berfirman:
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai me-ngalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.” {Qs. Al-An’aam (6) : 6}.

Dan juga firmanNya (artinya);

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” {Qs. Ar-Ruum (30) : 41}.

Keempat: Tidak mensyukuri nikmat-nikmat Alloh. Sudah menjadi ketetapan Alloh bahwa segala macam ni’mat yang Dia limpahkan kepada para hambaNya, tidak akan Dia cabut kembali kecuali jika mereka merubah ketaatan menjadi kemaksiatan (tidak bersyukur). Sebagaimana firmanNya (artinya),

“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Alloh sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” {Qs. Al-Anfal (8) : 53}.

Jadi, Alloh tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Alloh .

Dan juga firmanNya:

“Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” {Qs. Sabaa (34) : 16-17}.

Kelima: Meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Jika kemunkaran telah menyebar luas dan dilakukan secara terang-terangan serta tidak dicegah maka akan datang adzab Alloh yang tidak hanya menimpa para pelaku kemunkaran, sebagaimana firman-Nya (artinya),

“dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Alloh Amat keras siksaan-Nya. {Qs. Al-Anfal (8) : 25}.

Nabi bersabda: “Demi Alloh yang nya-waku di tanganNya, kalian harus menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, jika tidak maka sungguh dekat saatnya Alloh akan mengirim kepada kalian adzab dari sisiNya kemudian kalian memohon kepadaNya tetapi tidak diperkenankan.” (HR. Tirmidzi, hasan).

Berpegang teguhlah pada syari’at Alloh Saudaraku… setiap manusia pasti mendambakan keselamatan, ketenangan dan keberkahan. Tidak hanya di dunia saja, tetapi juga di akhirat. Akan tetapi banyak diantara manusia yang salah jalan dalam menempuh tujuan tersebut. Al-Qur’an sebagai kitab yang berisi kebenaran telah mejelaskan kepada kita dengan sangat jelas dan gamblang jalan menuju tujuan tersebut, yaitu dengan berpegang teguh pada syari’at Alloh secara kaaffah (ke-seluruhan/ sempurna).

1. Menerapkan syari’at Alloh akan mengundang keberkahan.

Alloh berfirman (artinya):

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, pastilah akan Kami limpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” {Qs. al-A’roof (7) : 96}.

2. Menerapkan syariat Alloh termasuk ketakwaan. Dan buah dari ketakwaan adalah rizki yang tak terduga dan jalan keluar dari semua kesulitan, sebagaimana firman Alloh (artinya):

“… Barangsiapa yang bertaqwa kepada Alloh niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya…” {Qs. At-Tholaq (65) : 2-3}.

3. Diantara buah ketaqwaan adalah dimudahkannya semua urusan kita oleh Alloh.

Alloh berfirman (artinya);
“…Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Alloh, niscaya Alloh menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” {Qs. At-Tholaq (65) : 4}.

4. Dan Alloh berjanji bagi siapa yang beriman dan beramal sholeh bahwa Alloh akan menganugerahkan kepada mereka kekhalifahan di muka bumi, keamanan dari rasa takut dan dikokohkannya agama Alloh . Sebagaimana firmanNya (arinya):

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” {Qs. An-Nur (24) : 55}.

Wahai saudaraku yang tertimpa musibah… Alloh menginginkan agar kita lebih bersungguh-sungguh dalam menerapkan syari’at-Nya dan melaksanakan syari’at tersebut secara kaaffah (sempurna). Termasuk dalam melaksanakan syari’at Alloh adalah menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran). Alloh berjanji bahwa sebuah masyarakat yang melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar akan dirahmati oleh Alloh , sebagaimana janjiNya (artinya):

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menu-naikan zakat, dan mereka taat kepada Alloh dan Rosul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Alloh; sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” {Qs. At-Taubah (9) : 71}.

Saudaraku yang dirahmati Alloh … jika kita telah tahu bahwa penyebab datangnya adzab itu adalah kekafiran dan dosa-dosa serta kemaksiatan, maka wajiblah bagi kita semua untuk bertaubat kepadaNya dari semua itu, menaatiNya dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, “Sesungguhnya aku telah mendengar Rosululloh bersabda, ‘Sesungguhnya manusia jika mereka melihat kemunkaran lalu mereka tidak mencegahnya maka dekatlah saatnya Alloh menurunkan adzab dari sisiNya yang akan menimpa mereka semua’.” (HR. Ahmad, Shohih).

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama dengan bergandeng tangan dan bahu-membahu untuk menjalankan seluruh syari’at Alloh dalam ajaran Islam, terutama untuk membangun kembali kampung halaman kita yang terkena musibah,… agar menjadi negeri yang dirahmati Alloh yaitu dengan berhukum kepada al-Qur’an dan as-Sunnah dan tidak berhukum kepada selainnya.

Semoga Alloh melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada kita, merahmati kita semua di akherat. Sesungguhya Dia Maha Penyayang terhadap orang-orang yang beriman.

Referensi : Kartu da’wah eL DaSI






“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh
dengan taubat yang semurni-murninya.” {Qs. at-Tahrim (66) : 8}.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar