19 April 2011

Sampai Kapan Kelalaian Ini Berakhir

Wahai orang yang hatinya mabuk kenapa kamu berbuat itu padahal telah tiba saatnya pergi, sedangkan uban kepala merupakan tanda datangnya kematian. Maka cepatlah kamu sadar dari buaian kelalaian. Kerena usia itu hanya sebentar, Dan buanglah nanti dan hingga. Karena keduanya adalah racun yang berbahaya.

Sesungguhnya kelalaian (ghaflah)adalah racun yang sangat mematikan, dan penyakit yang sangat berbahaya, yang telah menguasai hati, merasuk mencengkram jiwa, serta menawan dan melumpuhkan anggota badan.

Saat ini kebanyakan manusia hidup dalam kelalaian yang nyata dari mengingat Allah swt dan kampung akhirat. Dunia dan seluruh perhiasannya telah menjebak mereka, angan - angan tak karuan sudah menipu- nya, dan mereka telah disetir oleh keinginan-keinginan yang jelek, setan serta hawa nafsu yang selalu menyuruh kepada perbuatan tercela, namun dengan ini mereka semua masih mengira bahwa mereka berbuat sebaik-baik perbuatan.

Saudaraku tercinta!

Kapan engkau sadar dari kelalaian mu? Kapan engkau bangun dari tidurmu? Kapan engkau kembali kepada kecerdasanmu? Kapan engkau berdamai bersama Robb-mu? Kapan engkau mengikuti jejak Nabimu? Kapan engkau beramal untuk akhiratmu? Apakah engkau tidak tahu wahai saudaraku sesungguhnya kelalaian itu adalah menghancurkan waktu dengan pengangguran, dan mengekor terhadap hawa nafsu sesuai keinginannya. Allah swt berfirman:

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ (١)


Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” {QS. Al-Anbiya (21) : 1}.

Siksa bagi orang yang lalai

Orang-orang yang lalai akan mendapatkan sangsi di dunia dan sangsi di akhirat, dan sunguh Allah telah memberitahukan bahwa hukuman-hukuman dunia itu terjadi karena sebab mendustakan dan lalai, Allah berfirman tentang umat Nabi Musa tatkala mereka mendustakan dan lalai:

Kemudian Kami menghukum mereka, Maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu.” {QS. Al-A’raf (7) : 136}.

Dan Allah menjadikan neraka jahannam sebagai tempat kembali dan tempat tinggal bagi orang-orang yang lalai, sebagaimana firman Nya,

“dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” {QS. Al A’raf (7) : 179}.

Mereka memiliki hati, namun hatinya sangat keras, tidak pernah tersentuh dan terenyuh, serta tidak tergerak sedikitpun dengan nasehat, dia bagaikan batu, bahkan lebih keras lagi. Dan mereka memiliki telinga yang dengannya mereka mendengarkan suara-suara kebathilan; seperti dusta, nyanyian, kata-kata kotor, ghibah dan namimah, dan mereka tidak mengambil manfaat dengannya dalam mendengarkan hal yang benar dan jujur yang berupa kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya dan setiap perkataan yang berkisar sekitar ke-duanya serta mengambil hidayah dengannya.

Maka bagaimana mungkin mereka mendapat kemenangan dan keselamatan, sedangkan keadaan mereka masih seperti itu…dan bagaimana mungkin mereka mendapatkan petunjuk dan istiqomah sedang jalan yang mereka lalui seperti itu.

Kelalaianlah penyebabnya

Bila seseorang memperhatikan setiap kemaksiatan yang terjadi, setiap cobaan yang turun, kebaikan yang tercabut, dan kejelekan yang nampak, maka dia pasti mendapatkan bahwa kelalaianlah penyebab semua itu, bahkan pemicunya, terutama bila disertai mengikuti hawa nafsu.

Tanda-Tanda Kelalaian

Saudaraku, kelalaian itu memiliki ba-nyak tanda, dikala engkau melihat salah satunya ada dalam dirimu, maka ketahuilah sesungguhnya engkau dalam bahaya, cepatlah koreksi dirimu, kejarlah ketinggalanmu, dan mulailah menanggulangi tanda-tanda ini dengan cara-cara yang disyari’atkan, agar engkau mampu melepaskan diri dari cengkramannya sepanjang masa. Dan diantara tanda-tanda itu adalah:

  1. Menyekutukan Allah, dan inilah kelalaian yang paling besar.
  2. Kufur, fasik, nifaq.
  3. Melakukan perbuatan-perbuatan keji, seperti zina, sodomi, minum-minuman keras dan lain sebagainya.
  4. Menyia-nyiakan shalat fardhu dan menyepelekan waktunya, serta mengerjakannya dengan tidak berjamaah di masjid (bagi laki-laki).
  5. Sedikit mengingat Allah.
  6. Sedikit membaca al-Qur’an.
  7. Tidak pernah berdo’a dan berlindung kepada Allah.
  8. Mencintai dunia dan menyibukkan diri untuk mengumpulkannya dengan ber-bagai cara.
  9. Tasyabbuh atau menyerupai musuh-musuh Allah.
  10. Berteman dengan orang yang jahat, dan orang yang tidak mau mengingatkannya kepada Allah.
  11. Menyia-nyiakan waktu.
  12. Terlalu banyak makan, minum, tidur dan bergaul, karena itu semua menyebabkan rusaknya hati dan malasnya anggota badan untuk melaksanakan berbagai ketaatan.
  13. Mendengarkan nyanyian-nyanyian, ba-nyak menonton siaran televisi atau parabola.
  14. Mengkonsumsi narkoba, merokok, laki-laki menjulurkan pakaiannya di bawah mata kaki, mencukur jenggot, wanita bertabarruj (berhias selain untuk suaminya) dan keluar dengan bersolek serta memakai wangi-wangian, dan lain sebagainya.
Wahai orang yang lalai… setiap nafsumu menyukai sesuatu, kamu langsung melakukannya, setiap matamu ingin memandang kamu langsung mengumbarnya, setiap kaki-mu ingin berjalan menuju perbuatan haram kamu langsung mengayunkannya, dan setiap perutmu menyukai sesuatu yang haram maka kamu tidak segan-segan memuaskannya!! Apa kamu tidak malu akan pandangan Allah kepadamu? Apa kamu tidak takut akan siksa-Nya? apa kamu tidak khawatir akan adzabNya?

“.... Sesungguhnya adzabNya itu adalah sa-ngat pedih lagi keras” {QS. Hud (11) : 102}.

Saudaraku, sampai kapan engkau terus berjalan di atas kelalaian dan keberpalingan dari Robbmu? Apakah engkau tidak merasa rindu untuk kembali kepada Robbmu dan yang menciptakanmu? Apakah engkau tidak merasa cemburu, sedang engkau menyaksikan para hamba-hamba Allah bersegera dalam melaksanakan berbagai ketaatan, padahal engkau tenggelam dalam kelalaian dan nafsu syahwatmu?

Selamatkan Dirimu

Ya, wahai saudaraku tercinta! Selamatkanlah dirimu dari kelalaianmu sekarang juga, jangan kau tangguhkan hingga esok hari, karena sesungguhnya waktu ibarat nafas yang tak pernah kunjung kembali, dan sesungguhnya usia itu lebih mahal dari sekedar disia-siakan dalam permainan dan senda gurau.

Kita memohon kepada Allah swt agar menjadikan kita di antara hamba-hamba-Nya yang taat, dan menyelamatkan kita dari jalan-jalan orang yang lalai lagi merugi, serta memberikan kita taufiq terhadap segala se-suatu yang mengandung kebaikan dan kelurusan di dunia. Allahu Musta’an.

Referensi : Bulletin al-Huda, Edisi. 14, Syawal 128 H. Th 1, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar