26 April 2011

Kepada Saudaraku yang Tertimpa Musibah, Bersabarlah...

Saudaraku seiman yang dirahmati Alloh swt… sudah merupakan sifat kehidupan dunia yaitu silih bergantinya situasi dan kondisi yang ada antara kesenangan dan kesusahan, anugerah dan musibah, sedangkan berhimpunnya segala macam kesenangan yang tidak disertai kesusahan dan kekeruhan hanyalah terjadi di dalam surga.

Terkadang Alloh swt menguji hamba-hambaNya dengan kesenangan agar mereka bersyukur kepadaNya, atau Dia menguji hamba-hambaNya dengan penderitaan agar mereka bersabar menerimanya. Apapun yang terjadi, kehidupan seorang mukmin selalu baik bagi-nya, sebagaimana sabda Rosululloh saw:

“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin itu; karena semua urusannya adalah baik baginya. Apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur, dan hal itu baik baginya. Dan apabila dia ditimpa kesusahan dia bersabar, dan hal itupun baik baginya.” (HR. Muslim).

Demikian pentingnya masalah sabar, sehingga Imam Ahmad berkata,

“Alloh menyebutkan kata-kata sabar di dalam kitab suciNya (al-Qur’an) pada 90 tempat”

Kenapa kita mesti bersabar tatkala musibah datang menimpa? Hal ini tiada lain karena agung dan mulianya keutamaan sabar dan orang-orang yang bersabar, di antaranya;

1. Pahala orang yang sabar akan dilipatgandakan oleh Alloh swt hingga tidak terbatas pahalanya. Alloh swt berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (١٠)


“… Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dicukupkan pahala me-reka tanpa batas.” {Qs. Az-Zumar (39) : 10}.

2. Balasan bagi orang-orang yang bersabar adalah surga. Alloh swt berfirman (artinya):

“Mereka Itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,” {Qs. Al-Furqon (25) : 75}.

“dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera,” {Qs. Al-Insan (76): 12}.

3. Sabar adalah sinar penerang yang menerangi jalan kehidupan. Rosululloh saw bersabda:

“Sholat adalah cahaya, shodaqoh adalah bukti (akan keimanan) dan sabar adalah sinar penerang.” (HR. Muslim).

4. Orang yang bersabar akan mendapat keberkahan, rahmat dan petunjuk dari Alloh swt, sebagaimana firmanNya (artinya):

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kita milik Alloh dan hanya kepadaNya kita semua akan kembali). Mereka Itulah orang-orang yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Robb-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” {Qs. Al-Baqoroh (2) : 155-157}.

5. Ma’iyyah (kebersamaan) Alloh swt yang disertai pertolongan dan perlindunganNya akan diperoleh oleh orang-orang yang bersabar. Alloh swt berfirman (artinya):

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” {Qs. Al-Baqoroh (2) : 153}.

6. Sifat sabar adalah pemberian Alloh swt yang paling baik dan paling luas, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw,

“Dan tidaklah seorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih luas selain dari kesabaran.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Hal ini karena semua kebaikan dunia dan akhirat hanya dapat diraih dengan kesabaran.

7. Alloh swt mencintai hamba-hambaNya yang bersabar.

Alloh swt berfirman (artinya):

“…Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.” {Qs. Ali Imron (3) :146}.


Jangan Berputus Asa dari Rahmat Alloh swt

Peristiwa gempa bumi beberapa waktu yang lalu serta musibah-musibah lainnya seperti kasus Lapindo (Sidoarjo), gempa gelombang tsunami di Aceh dan sebagainya memang meninggalkan luka dan duka yang mendalam. Akan tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk kehilangan harapan dan berputus asa. Benar, kita telah kehilangan segala-galanya; harta, rumah, kerabat, dan lain-lainnya. Akan tetapi kita tidak kehilangan Alloh , Dzat yang Maha Hidup, Maha Pengasih lagi Maha Penya-yang, Maha Pemberi rizki, Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa hamba-hambaNya. kepadaNya-lah harapan kita tertuju, hanya Dia-lah yang mampu mengeluarkan kita dari kesulitan-kesulitan akibat bencana tersebut.

Alloh swt berfirman (artinya):

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemu-dharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya...” {Qs. Yunus (10): 107}.

Dia-lah yang mengabulkan doa orang-orang yang dalam kesulitan, sebagaimana firmanNya (artinya):

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan ...” {Qs. An-Naml (27) : 62}.

Wahai saudaraku…Jangan berputus asa dari Alloh  yang rahmatNya meliputi segala sesuatu, Dia berfirman (artinya):

“… dan rahmat-Ku meliputi segala sesu-atu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menu-naikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami”. {Qs. Al-‘Arof (7): 156}.

Dan juga Nabi saw bersabda:

“Sungguh, Alloh lebih penyayang kepada hamba-hambaNya daripada ibu ini kepada anaknya (yang sedang menyusu).” (HR. Bukhori dan Muslim).

Oleh karena itu perbanyaklah doa kepada Alloh swt, mohonlah dengan kerendahan dan memelas, berbaik sangkalah kepadaNya, tunggulah kelembutan dan jalan keluar dari sisiNya, gantungkanlah harapanmu kepada-Nya. Sungguh, Dia tidak akan menyia-nyiakan siapa saja yang berharap dengan sepenuh hati kepadaNya.

Saudaraku… marilah kita sadari bahwa kita dan semua yang telah kita miliki sebenar-nya adalah milik Alloh swt. Itu semua adalah titipanNya kepada kita. Jika Dia hendak mengambilnya kembali maka kita tidak bisa mencegahNya. Akan tetapi Dia Maha Pemurah, barangsiapa yang bersabar atas cobaanNya maka Dia akan membalasnya dengan surgaNya dan mereka kelak akan disambut oleh para malaikat dengan penghormatan dan ucapan selamat, sebagaimana Qs. Al-Furqon (25): 75 dan Al-Insan (76):12.

Saudaraku … musibah yang sebenarnya adalah barangsiapa yang mati tanpa membawa iman atau hidup tanpa iman. Musibah sebesar apapun, selama iman kita tetap te-guh, maka semua itu akan terasa ringan dan akan segera berlalu. Sadarlah … bahwa ke-imanan kita saat ini lebih berharga daripada emas sepenuh bumi. Orang yang mati tanpa membawa iman maka tidak akan dapat ditebus walaupun dengan emas sepenuh bumi, sebagaimana firman Alloh swt (artinya):

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. bagi mereka itulah azab/siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” {Qs. Ali Imron (3): 91}.

Saudaraku yang dirahmati Alloh swt … sesungguhnya hari-hari dalam kehidupan kita akan terus berputar, setelah sakit akan datang ke-sembuhan, setelah lapar akan datang kenyang, setelah gelap-gulitanya malam akan datang cahaya fajar, setelah kesulitan akan datang kemudahan, sebagaimana janji Alloh swt :

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” {Qs. Alam Nasyroh (94) : 5-6}.

Semoga Alloh swt mengaruniakan kepada kita kesabaran, ketabahan dan melimpahkan kepada kita rahmat dan hidayahNya. Dan semoga saudara-saudara kita yang meninggal pada musibah kemarin dicatat sebagai syahid dan saudara-saudara kita yang selamat semoga dimudahkan dalam mengatasi semua kesulitan pasca musibah tersebut. Amiin…
-------------------------------------------------------

Referensi: kartu da’wah “eL DaSI”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar