22 April 2011

Bahagianya Orang Yang Shalat dan Malangnya Orang Yang Meninggalkannya

Shalat adalah pilar Islam yang sangat penting yang mana orang yang menegakannya berarti menegakan dan mengokohkan agamanya sebaliknya orang yang meninggalkannya berarti meruntuhkan dan menghancurkan agamanya sendiri. Rosululloh saw telah bersabda tentang hal ini:

“... Pokok masalah adalah Islam dan tiangnya adalah Shalat dan puncak tertingginya adalah Jihad di jalan Alloh swt.” (HR. Tirmidzi dan dia mengatakan ini adalah hadits hasan shahih).

Shalat lima waktu telah diakui kewajibannya oleh kita, tapi pelaksanaannya banyak dilalaikan oleh banyak saudara kita, bahkan sama sekali tidak pernah melaksanakannya. Padahal shalat ini adalah ibadah yang paling pertama dan utama dalam Islam sehingga tidak bisa diganti kedudukannya dengan ibadah apapun, baik dengan shadaqoh atau pun yang lainnya.

Alloh swt memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga dan memelihara shalat, dalam keadaan apapun dan dimanapun kita berada, baik dalam kondisi sehat atau sakit, kondisi kaya atau miskin, bahkan dalam keadaan perang berkecamuk sekalipun kewajiban shalat takkan berubah kewajibannya. Alloh swt berfirman:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (٢٣٨)


“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliha-ralah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” {Qs. Al Baqoroh (2) :238}.

Wahai saudaraku... robbmu meminta kepadamu agar engkau menjaga dan memelihara shalatmu agar engkau menjadi orang-orang yang beruntung, robbmu yang memberimu rizki siang malam dan memeliharamu dari malapetaka hanya menginginkan kamu termasuk orang yang berbahagia di dunia dan akhirat.

Saudaraku... Shalat adalah amalan per-tamamu yang akan diperiksa oleh Alloh swt pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rosululloh saw:

“Amalan yang pertama kali diperiksa pada hari kiamat adalah shalat jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya dan jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya’’.

Saudaraku... Tahukah engkau hukuman bagi orang yang meninggalkan shalat? Takutlah engkau wahai saudaraku..

Alloh swt dan Rosululloh saw telah menghukumi orang yang tidak pernah shalat lima- waktu adalah keluar dari agama-Nya alias kafir. Buktinya adalah Alloh swt berfirman, yang artinya:

“Jika mereka bertaubat mendirikan shalat, menunaikan zakat maka mereka saudara kalian seagama. ....” {Qs. At-Taubah (9) : 11}.

Dalam ayat ini seseorang dikatakan saudara seagama kalau mendirikan shalat kalau meninggalkannya berarti bukan saudara seagama (Islam), dan dalil ini digunakan oleh para ulama tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Dalil lain, Rosululloh saw dalam sabdanya:

“Sesungguhnya pembeda seorang laki-laki (muslim) dengan laki-laki musyrik dan kafir adalah meninggalkan shalat’’ (HR.Tirmidzi).

Hadist lainnya:

“Perjanjian yang terjadi antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat, barang siapa meninggalkan shalat maka dia telah kafir” (HR.Muslim).

Inilah dua sabda rasul yang mudah-mudahan menjadikan kita semakin takut untuk meninggalkan shalat.

Sebetulnya para ulama dikalangan sahabat, tabi’in dan para ulama madzhab tidak berbeda pendapat tentang hukum orang yang meninggalkan shalat, mereka semua sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah keluar dari ajaran Islam.

Saudaraku yang di rahmati Alloh swt...

Marilah kita renungkan firman-firman Alloh swt berikut ini mudah-mudahan kita semakin sadar dan semakin tunduk kepada perintah-perintahnya.

“Maka datanglah sesudah mereka pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” {Qs.Maryam (19) : 59}.

Ibnu mas’ud ra berkata: kalimat “menyia-nyiakan shalat” artinya bukan meninggalkan shalat secara keseluruhan tapi suka menangguhkan dan menunda-nunda shalat dari waktunya sehingga waktunya mau habis. Dan arti dari kata “kesesatan” adalah salah satu jurang yang sangat dalam dari ne-raka jahannam yang di dalam jurang itu ada ular dan kalajengking, yang jika kedua binatang itu berjalan di gunung-gunung dunia niscaya gunung-gunung itu akan hancur karena panasnya binatang tersebut.

Sungguh ngeri ancaman Alloh swt bagi orang yang melalaikan shalat, dalam ayat yang lain Alloh swt berfirman :

“Maka celakalah orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” {Qs. Al-Maa’uun (107) : 4-5}.

Ibnu Abbas ra berkata: yang dimaksud dengan “Orang yang lalai dalam shalatnya’’ mereka adalah orang-orang munafik yang mau shalat jika ada yang melihatnya dan tidak mau shalat jika tidak ada yang melihatnya.

Atho bin Dinar berkata: mereka orang-orang yang suka mengulur-ngulur waktu shalat sampai waktunya mau habis dan orang yang tidak khusyu, tidak memenuhi syarat dan rukunnya.

Sehingga dalam hal ini Rosululloh saw menjuluki shalat ini dengan shalatnya orang munafik, sebagai mana sabda-nya: “Itulah shalatnya orang munafik, itulah shalatnya orang munafik, itulah shalatnya orang munafik.”

Hal ini sangat mirif dengan yang digambarkan Alloh swt dalam firmannya tentang orang orang munafik (yang artinya):

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Alloh, dan Alloh akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah me-reka menyebut Alloh kecuali sedikit sekali.” {Qs.An nisa (4) : 142}.

Alloh swt berfirman, yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Alloh. Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” {Qs. Al-Munafiqun (63) : 9}.

Para ulama tafsir menafsirkan kata “dzikrullah” adalah dengan shalat. Berhati-hatilah saudaraku dari bahaya harta dan anak jangan sampai terpedaya olehnya, sehingga menjadi orang orang yang lalai.

Rosululloh saw telah bersabda tentang anjuran menjaga shalat dan tidak melalaikannya:

“Barang siapa yang menjaga (shalat) nya maka ia akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat, dan barangsiapa tidak menjaganya maka ia tidak mendapat cahaya, bukti dan keselamatan, dan pada hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama Qorun, Fir’aun, Haman dan Ubay Bin Kholaf (HR.Ahmad dan Ibnu Hibban).

Saudaraku tidak ada penghinaan yang lebih hina jika kita dikumpulkan bersama orang-orang yang dihinakan dan dilaknat oleh Alloh swt, apakah kita ingin berkumpul de-ngan mereka ?

Saudaraku ....

Sungguh Alloh swt telah mewajibkan shalat lima waktu tapi masih banyak orang yang melalaikannya, dan masih banyak yang meninggalkannya padahal Alloh swt masih memberikan kebaikan kepadanya, Alloh swt masih memberikan kehidupan, kesehatan, kekayaan, bahkan jauh dari itu Alloh swt telah memberikan semuanya berupa kesenangan dan kenikmatan, maka nikmat yang manalagi yang akan kita dustakan..!!

Wahai saudaraku..laksanakanlah ibadah shalatmu dengan berjama’ah terlebih jika engkau seorang laki-laki, maka wajib hukumnya shalat berjama’ah bagi laki-laki, adapun bagi perempuan maka melaksanakan shalat di rumahnya jauh lebih baik, para ulama telah sepakat bahwasanya shalat berjama’ah bagi laki-laki adalah wajib bukan sunnah, hal ini sesuai dengan firman Alloh swt, yang artinya:

“...Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan rukulah bersama dengan orang-orang yang ruku.” {Qs. Al-Baqoroh (2) : 43}.

Dalam ayat ini ada kalimat “rukulah bersama dengan orang-orang yang ruku” maksudnya shalat berjama’ah, dan para ulama telah menjadikan dalil ini sebagai wajibnya shalat berjama’ah. Bahkan dalam suatu riwayat yang shahih Rosululloh saw akan membakar rumah dari seorang laki-laki yang tidak bergabung dalam shalat jama’ah, kalu seandainya tidak ada wanita dan anak kecil niscaya Rosululloh saw membakar rumahnya.

Sadarlah wahai saudaraku... laksanakanlah shalat mu dengan baik periharalah shalatmu jangan sampai engkau dikumpulkan bersama dengan musuh-musuh Alloh swt seperti: Hamman, Fir’aun, Qorun dan Ubay bin Kholaf. Mereka orang-orang yang tertipu dengan dunia hingga tidak mau mendirikan shalat. Mari kita shalat berjamaah di masjid-masjid Alloh swt, karena wajib hukumnya bagi laki-laki shalat dimasjid, mari kita hidupkan masyarakat yang selalu menampakkan syiar-syiar Islam dan mari kita eratkan persatuan dan kesatuan dengan shalat berjama’ah mudah-mudahan kita senantiasa diberikan taufik hidayah sehinggga tetap istiqomah dalam mengemban tugas shalat ini. Wallohu a’lam.

Referensi :
  1. Digital Qur’ an ver 3.2, http://www.geocities. com/sonysugema2000/
  2. Hadits Arbain An-Nawawiyah.
  3. Buletin Al-Huda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar