Peringatan malam tahun baru Hijriyah merupakan perkara bid’ah dan dilarang dalam agama Islam dari dua sisi:
1. Perayaan malam tahun baru Hijriyah me-nyerupai tradisi ahli kitab.
Agama Islam hanya memiliki dua hari raya tahunan, yaitu ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha. Dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahwa Nabi saw datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki hari raya dimana mereka bersenang-senang di dalamnya pada masa Jahiliyah. Maka beliau bersabda:
“Aku datang kepada kalian sedang kalian bersenang-senang di dalamnya pada masa Jahiliyyah.
Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari raya yang lebih baik dari itu: hari raya ‘Idul Adha dan ‘Idul Fitri.” (HR. Ahmad, Abû Dâwud, Nasâ’i dan Bagowi)2. Rasululloh saw dan para sohabatnya tidak pernah melakukannya.
Rasululloh saw diutus oleh Allah swt membawa risalah Islam hingga ketika beliau wafat, agama Islam telah sempurna tak ada sisi kekurangan sedikitpun. Tak ada satu riwayat pun, baik yang sohih ataupun do’if bahwa beliau saw merayakan peringatan awal tahun baru Hijriyah. Demikian pula dengan para sohabat, padahal mereka adalah orang yang paling dekat dengan Nabi saw, paling mengetahui dimana, kapan dan kepada siapa wahyu turun, orang yang paling bersegera dalam perbuatan baik, akan tetapi tak ada satu pun di antara mereka yang merayakan peringatan malam tahun baru Hijriyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar