Tholabul Ilmi atau menuntut ilmu merupakan bentuk taqorrub (pendekatan diri) kepada Allah swt yang paling agung dan bentuk ketaatan yang paling nyata yang akan me-ngangkat kedudukan pelakunya disisi-Nya. Disamping itu, Allah swt telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menuntut ilmu, tafakkur, tadabbur, dan memperi-ngatkan mereka akan bahaya dari kebodohan dan memperturutkan hawa nafsu. Kita dianjurkan untuk memperhatikan dan me-ngamalkan adab-adab menuntut ilmu, agar tholabul ilminya tetap dalam rangkaian perjalanan mencari ridho Allah swt.
Pada edisi yang lalu kita telah membahas adab-adab menuntut Ilmu yaitu: Ikhlas, mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, Tawadhu’ (rendah hati), menghormati Ulama (guru) dan majelis ilmu, sabar, berlomba-lomba dalam menuntut ilmu, jujur dan amanah. Dan pada edisi kali ini, kita akan melanjutkan pembahasan dari materi yang lalu yaitu adab-adab menuntut ilmu bagi seorang muslim.
8. Menyebarkan (mendakwahkan) ilmu dan mengajarkannya Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalamAl Kitab, mereka itu dila`nati Allah dan dila`nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela`nati,” [Qs.Al-Baqarah (2):159]
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” [Qs.Al-Maidah (5):67]
Rasulullah saw bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.” [HR.Bukhori: 6/108]
“Demi Allah, seandainya Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraan (dakwah)mu, niscaya hal itu lebih baik bagimu dibandingkan dengan onta merah” (HR.Bukhori: 4/207)
Adh Dhohhak bin Muzaahim berkata: “(Tingkatan) ilmu ada empat: (1). Diam, (2). Mendengar, (3). Mengamalkan, dan (4).Menyebar (mendakwah)kan dan mengajarkannya.” [Al-Jaami’ li Akhlaaq ar Roowi: I/9]
9. Zuhud
Allah swt berfirman:
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” [Qs. Faathir (35): 5]
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya (kemegahan) dunia itu sangat menggiurkan. Dan sesungguhnya Allah akan menjadikan kalian sebagai kholifah dimuka bumi untuk mengetahui apa yang akan kalian perbuat, maka takutlah kalian terhadap dunia dan terhadap wanita” (HR.Muslim no.2742)
Ibnu Umar ra berkata: “Jika tiba waktu sore janganlah kamu menunggu pagi hari. Dan jika tiba waktu pagi janganlah menunggu sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datangnya waktu sakit dan waktu hidupmu sebelum datang kematian.”(HR.Bukhori: 7/170).
10. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin
Rasulullah saw bersabda:
“Ada dua nikmat yang sering dilalaikan kebanyakan orang; kesehatan dan waktu luang.” [HR.Bukhori: 7/107]
Sebagian As Salaf as Salih berkata:
“Jika dalam suatu hari diriku tidak mendapatkan tambahan ilmu yang dapat mendekatkanku kepada Allah, maka pada hari itu diriku tidak mendapatkan keberkahan-Nya.” (Miftaahu Daari as Sa’aadah: I/122)
11. Mudzakaroh (mengulang-ulang) pelajaran agar tidak lupa
Ali ra berkata: “Saling berkunjunglah kalian untuk mengulang-ulang hadits (ilmu) dan ja-nganlah kalian melalaikannya hingga kalian pun lupa.” (Al Jaami’ li Akhlaaq ar Roowi: I/236)
Az Zuhri berkata: “Ada dua hal yang dapat menghilangkan ilmu; lupa dan meninggalkan mudzakaroh.” (Jaami’u Bayaan al Ilmi:I/108)
12. Bersahaja
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah menyenangi akhlak mulia dan membenci akhlak yang hina.” (HR. Ath Thobroni dalam al Kabiir dan Khotiib al Badghdaadi dalam al Jaami’: I/92. lihat Majma’ az Zawaa’id: 8/188)
Umar bin al Khoththob berkata: “Belajarlah ilmu, dan pelajari kalian ketenangan dan keramahan dalam mempelajari ilmu tersebut” (Al Jaami’ li Akhlaaq ar Roowi: I/236)
13. Berkawan dengan orang sholih
Allah berfirman:
“ Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”[Qs. Az-Zukhruf (43): 67]
Rasulullah saw bersabda:
“Seseorang itu akan mengikuti agama teman akrabnya, maka pilihlah orang yang akan kalian jadikan teman akrab.” (HR. At Tirmidzi no.2379, ia berkata: Hasan dan Abu Dawud no.4833 serta yang lainnya)
“Sesungguhnya perumpamaan teman yang sholeh dan yang jahat itu bagaikan penjual minyak dan tukang las (pandai besi)..” (HR.Muslim no.2628)
--------------------------------------
Referensi:
1. Al-Qur’an
2. Shohih al Bukhori
3. Shohih Muslim
4. Sunan Ath Thobroni
5. Sunan At Tirmidzi
6. Sunan Abu Dawud
7. Al Jaami’li Akhlaaq ar Roowi
8. Miftaahu Daari as Sa’aadah
9. al Kabiir
10. al Jaami
11. Jaami’u Bayaan al ilmi.
12. Majma’ az Zawaa’id
08 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar