11 November 2018

Kewajiban Berdakwah tidak Gugur dari Setiap Muslim Sampai Kekufuran & Kemaksiatan Tertekan & Kewajiban Berdakwah tidak Gugur dari Setiap Muslim Sampai Kekufuran & Kemaksiatan Tertekan & Tidak Berani Unjuk Gigi


بسم الله والحمد لله، وبعد؛

Dakwah ke jalan Allah berawal dari mengajak kepada kebaikan dengan menerangkan ini baik, ini buruk. Ini hukumnya wajib, ini haram. Aabila hal ini telah ditempuh, peran kedua dari jalan dakwah adalah memerintahkan kepada yang ma'ruf yaitu semua perkara yang dikenal & diakui sebagai kebaikan dalam syariat, dan melarang dari yang mungkar yaitu semua perkara yang dilarang oleh syariat dari kekufuran, kemaksiatan & dosa. Dan yang dimaksud memerintahkan kepada yang ma'ruf seperti ucapan : Ya Fulan, shalatlah! Ya Fulanah, berhijablah! Atau melarang dari yang mungkar seperti: Ya Fulan tinggalkan zina! Ya Fulanah jangan ghibah! Larangan khusus kepada person atau umum. Begitu juga perintah. Ini tahapan kedua.

Apabila hal ini telah ditempuh tahapan berikutnya adalah taghyiir yaitu merubah dengan tangan! Berdasarkan hadits "Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangan!" Merubah dengan tangan seperti melihat orang berzina dengan cara memisahkan antara laki-laki dan perempuannya, atau mengetahui orang melakukan kesyirikan nyembah pohon misalnya, pohonnya ditebang, atau orang minum minuman keras minumannya diambil dstnya.

Kewajiban merubah dengan tangan tidak gugur kecuali apabila kewajiban ini tidak sanggup dilakoni seperti dakwah lemah, atau tidak mungkin seperti akan berakibat melahirkan mudharat yg lebih besar. Apabila merubah dengan tangan gugur, maka kewajiban merubah tidak otomatis gugur seluruhnya melainkan berpindah kepada yang dibawahnya satu peringkat yaitu merubah dengan lisan: berdakwah, mengajak & melarang. Apabila kewajiban ini tidak sanggup dilakoni atau tidak mungkin, masih ada tahapan merubah yang paling rendah yaitu dengan hati. Yakni dengan membencinya dan memendam azam dan tekad kalau kelak ada kemampuan saya akan rubah dengan tangan! Bukan sekedar membenci tapi terus berdampingan dengan maksiat seperti tidak terjadi apa-apa!

Kewajiban dakwah ke jalan Allah sifatnya fardhu kifayah, apabila sdh dipikul oleh jumlah yang cukup maka kewajibannya gugur dari yang lain. Seperti kemaksiatan, kekufuran terjepit & tidak berani menampakkan jati dirinya. Adapun kekufuran disuarakan dgn lantang, kemaksiatan sedang jaya jayanya maka kewajiban dakwah sifatnya fardhu ain bagi semua yang tahu kebaikan dan keburukan. Semua wajib mengambil bagian dalam dakwah sesuai kapasitasnya, atau semuanya terkena ancaman laknat dari Allah melalui lisan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

"Sungguh telah terlaknat orang-orang kafir dari bani Israil melalui lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka bermaksiat, dan mereka melampaui batas. Dahulu mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka lakukan. Sungguh teramat buruklah apa yang mereka kerjakan." Al Maidah: 78

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Abulmundzir Jafar Salih
27 Safar 1440 / 5 Nov 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar