📚 Bismillah...
- عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ بْنِ صُهَيْبٍ قَالَ: قَالَ أَنَسٌ يَعْنِى لِثَابِتٍ: أَلَا أَرْقِيْكَ بِرُقْيَةِ رَسُوْلِ اللهِ؟ قَالَ: بَلَى. قَالَ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَأْسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ اشْفِهِ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا.
Dari Abdul Aziz bin Shuhaib ia berkata, Anas berkata, yakni kepada Tsabit: "Maukah aku ruqyah (doakan) engkau dengan ruqyah yang dilakukan Rasulullah shollallohu alaihi wasallam?" Tsabit menjawab: "Ya". Kemudian Anas mengucapkan, “allâhumma rabban nâsi mudzhibal ba-si isyfi antasy syâfî lâ syâfiya illâ anta isyfihî syifâ-al lâ yughâdiru saqamâ;
(Ya Allah, Robb manusia, Yang Maha Menghilangkan penyakit, sembuhkanlah (dia). Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau. Sembuhkanlah dia dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan efek sakit)".
[Sunan Abu Dawud, 3392].
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits
1- Makna dari Asy Syaafii adalah Zat yang mampu memberikan kesembuhan, baik kesembuhan penyakit hati maupun penyakit jasmani.
2- Kesembuhan hati dari penyakit syubhat, keragu-raguan, hasad, serta penyakit-penyakit hati lainnya, dan juga kesembuhan jasmani dari penyakit-penyakit badan. Tidak ada yang mampu memberikan kesembuhan dari penyaki-penyakit tersebut selain Allah Ta’ala.
3- Termasuk di antara nama-nama Allah adalah Asy Syaafii yang artinya Zat Yang Maha Menyembuhkan Allah Zat Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit jasmani.
4- Dianjurkan untuk mendoakan orang yang sakit sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
5- Diperbolehkan bertawasul dengan menyebut nama Allah Ta’ala, bahkan hal ini dianjurkan karena Nabi sering berdoa dengan menyebut nama-nama Allah.
6- Seseorang diperbolehkan berobat tatkala sedang sakit, dan hal ini tidaklah meniadakan tawakal seorang hamba.
7- Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang sakit untuk berobat.
8- Seseorang yang berobat atau periksa ke dokter hendaknya hatinya tetap bersandar kepada Allah dalam mengharapkan kesembuhan dan tidak bersandar kepada obat yang dia minum atau dokter yang memeriksanya.
9- Seorang dokter atau praktisi pengobatan adalah hanya sebagai sebab, sedangkan yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah Ta’ala. Tidak sepantasnya dia sombong tatkala berhasil menyembuhkan pasiennya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hal ini seperti dikatakan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam dalam Al Qur’an :
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80).
Allohu a'lam
11 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar