11 November 2018

DIANTARA BUKTI MENCINTAI ROSULULLOH Shollallohu alaihi wasallam

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan bagi ummat, bahkan kecintaaan kepada beliau hendaknya didahulukan melebihi kecintaan kepada yang lainnya.

Dan bukti cinta adalah *mengikuti apa apa yang beliau bawa dan mengamalkannya*.

Diantara perilaku beliau yang istimewa adalah akhlaknya, karena akhlak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah *Al-Qur'an*.

Sebagai bukti yang namanya cinta, Hadits dari Sahabat ‘Abdullah bin Hisyam Radhiyallahu anhu, ia berkata:

“Kami mengiringi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. Kemudian ‘Umar berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu.’ Lalu ‘Umar berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sekarang (engkau benar), wahai ‘Umar.’”
(HR. Al-Bukhari no. 6632)

Mari kita lihat bentuk cinta dan pengamalan buah dari cinta kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, diantaranya ada segolongan manusia akan dibedakan derajatnya walau hanya dengan satu gelas air.
Orang yang punya ilmu dia *mengambil gelas dengan tangan kanannya.*
Maka dia mendapat SATU PAHALA, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dari hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:

إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ

“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).

Dan ketika akan *meneguknya* dia mengatakan, "Bismillah"
maka dia mendapat DUA PAHALA,
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ

“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “BISMILLAH”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada dihadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)

Ketika dia *akan meminumnya tidak meniupnya walaupun panas*, maka dia mendapat TIGA PAHALA,
karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إذا شَرِبَ أحدُكم فلا يَتَنَفَّسُ في الإناءِ

“Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah bernafas di dalam bejana (tempat minum)” (HR. Al Bukhari 153, Muslim 267).

Kemudian apa?
Disunnahkan *meneguknya tiga kali, walaupun boleh satu kali, adabnya tiga kali.* Maka dapat EMPAT PAHALA,
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

إذا شربَ أحدُكم، فلا يتنفَّسْ في الإناءِ، فإذا أرادَ أن يعودَ، فلينحِّ الإناءَ، ثمَّ ليَعُد إن كانَ يريدُ

“Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah bernafas di dalam bejana (tempat minum). Jika ia ingin mengulang (tegukan) maka singkirkan dahulu bejana (dari mulut untuk bernafas), kemudian teguk lagi jika ingin” (HR. Ibnu Majah 2784, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Dan apabila dia *telah meminumnya mengatakan, "Alhamdulillah",* maka dapat LIMA PAHALA.

Sebagian orang minum dengan tangan kiri, berdiri lagi, sambil tolak pinggang lagi, tidal ada Bismillahnya lagi, tidak ingat saudara yang sedang butuh (saudara atau sesama saja tidak ingat, bagaimana mau ingat Alloh), maka baginya tidak ada apa-apanya, meskipun ia dipandang seorang kyai, guru, ustadz, doktor, professor, ulama, dll maka tidak ada derajat dengan satu gelas air.

Tapi orang yang berilmu, berkumpul beberapa derajat walau dengan satu gelas air.

Semoga Alloh senantiasa memberikan petunjukNya kepada kita, aamiiin

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar