Jin adalah makhluk Alloh yang mempunyai kemampuan mengubah diri dengan berbagai bentuk. Mereka makan, minum, kawin dan beranak pinak. Ia Membisikkan dan menggoda manusia. Ia dapat melihat manusia. Sebaliknya, manusia tidak dapat melihat wujud jin yang sesungguhnya. Ia (Jin) diciptakan dari api yang sangat panas {QS. Al-Hijr (15): 27}.
Sedangkan setan ialah: setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan. Diantara mereka ada yang beriman, juga ada yang kafir {QS. Al-Jin (72) : 11 dan 14}. Sedangkan Golongan yang kafir adalah setan.
Mereka takut pada manusia. Kita lebih mulia daripada jin. Mereka makhluk lemah. Suka mencari rahasia langit (hal ghoib), tetapi mereka diusir dengan panah api {QS. Al-Jin (72) : 8-9}.
Dalam sebuah hadits, Nabi bersabda:
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Rauh dan Muhammad bin Ja’far dari Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda: “Sesungguhnya jin ifrit telah meloncatiku semalam -atau beliau bersabda dengan kalimat yang serupa- untuk memutuskan shalatku maka Alloh memberi kekuatan kepadaku darinya, dan sungguh aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, lalu pada pagi harinya kalian semua bisa melihatnya.”
Beliau bersabda lagi: “namun aku teringat akan doa saudaraku Sulaiman; ‘Tuhanku anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku.’ Rauh berkata; “Maka Rosululloh pun melepaskannya dalam keadaan hina.” (HR. Bukhari, No Hadits 4434)
Tidak Mengikuti Jejak Setan
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” {QS. Al-A’rof (7) : 27}.
Jangan takut terhadap setan. Takutlah hanya kepada Alloh swt. Tujuan setan menipu, membisikkan, dan menggoda manusia adalah agar kita jauh dari Alloh , sehingga kita menjadi budak-budak setan atau budak selain Alloh . Contohnya yaitu dengan memberikan sesajian (sesajen, atau syarat-syarat ke-syirikan lainnya) yang dipersembahkan kepada setan agar setan itu tidak mengganggunya, atau agar dewa/ dewi fulan memberi kemakmuran padanya, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan dukun, ia menjadi budak setia Iblis La’natulloh. Dan tujuan syetan yang se-sungguhnya adalah agar kita memasuki neraka jahannam bersama dengannya.
Al-Qur’an menceritakan kisah Adam bersama Iblis.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golo-ngan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Alloh) bagi orang-orang yang dzalim.” {QS. Al-Kahfi (18) : 50}.
*catatan: Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Alloh. dan apapun perintah Alloh yang diperintahkan kepada hambaNya merupakan suatu syari'at yang wajib di ta'ati (yang berarti beribadah kepada Alloh swt).
Semenjak itu setan bersumpah akan menyesatkan Adam dan keturunannya.
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” {QS. Al-Baqoroh (2) : 168}.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” {QS. An-Nur (24): 21}.
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Alloh dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” {QS. Al-Maidah (5) : 91}.
Mohon Perlindungan
Alloh menyuruh kita agar banyak minta perlindungan dari godaan setan.
“dan Katakanlah: “Ya Robb-ku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Robbku, dari kedatangan mereka kepadaku.” {QS. Al- Mu’minun (23) : 97-98}.
Setan berangsur-angsur menarik kebinasaan
Alloh berfirman:
“Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” {QS. Az- Zukhruf (43) : 36-37}.
Atas dasar ini diadakan diskusi-diskusi, mu’tamar-mu’tamar dan konferensi-konferensi keburukan. Tak ada kemanfaatan dari pelaksanaan dan hasil-hasilnya. Setan membisikkan bahwa syari’at Islam tidak cocok di jaman ini, keras dan melanggar HAM.
Siapa yang cenderung kepada mereka menjadi musyrik. Jaman dahulu setan mencuri pendengaran berita-berita dari langit yang disampaikan para malaikat langit kepada para malaikat bumi. Setelah Nabi Muhammad diutus, Alloh menerangkan keadaan syetan:
“dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”. {QS. Al-Jin (72) : 9}.
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” {QS. Al-Mulk (67) : 5}
Sihir
Sihir termasuk pekerjaan setan yang utama, praktek-praktek sihir berkembang di masyarakat yang lemah iman atau tidak ber-agama sama sekali. Betapa banyak orang yang datang ke dukun/ paranormal untuk minta banyak rizki, berobat dari penyakit, ingin cepat dapat jodoh, lulus dalam ujian, rujuknya wanita yang telah dicerai atau sebaliknya dan selainnya, yang hal-hal tersebut merupakan kekuasaan Alloh , sedang kita hanya diperintah untuk berdo’a dan berusaha. Para dukun/ paranormal mempunyai mata-mata (dari setan dan manusia) yang menyebar di masyarakat untuk mencari tahu rahasia-rahasia mereka, lalu mereka menceritakan itu pada tuannya. Dan ketika seseorang mendatanginya dengan mudahnya dia menceritakan keadaan orang tersebut, lalu ia heran dan tertipu. Seakan-akan si dukun tahu hal-hal ghoib.
Referensi :
Sedangkan setan ialah: setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan. Diantara mereka ada yang beriman, juga ada yang kafir {QS. Al-Jin (72) : 11 dan 14}. Sedangkan Golongan yang kafir adalah setan.
Mereka takut pada manusia. Kita lebih mulia daripada jin. Mereka makhluk lemah. Suka mencari rahasia langit (hal ghoib), tetapi mereka diusir dengan panah api {QS. Al-Jin (72) : 8-9}.
Dalam sebuah hadits, Nabi bersabda:
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Rauh dan Muhammad bin Ja’far dari Syu’bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda: “Sesungguhnya jin ifrit telah meloncatiku semalam -atau beliau bersabda dengan kalimat yang serupa- untuk memutuskan shalatku maka Alloh memberi kekuatan kepadaku darinya, dan sungguh aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, lalu pada pagi harinya kalian semua bisa melihatnya.”
Beliau bersabda lagi: “namun aku teringat akan doa saudaraku Sulaiman; ‘Tuhanku anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku.’ Rauh berkata; “Maka Rosululloh pun melepaskannya dalam keadaan hina.” (HR. Bukhari, No Hadits 4434)
Tidak Mengikuti Jejak Setan
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” {QS. Al-A’rof (7) : 27}.
Jangan takut terhadap setan. Takutlah hanya kepada Alloh swt. Tujuan setan menipu, membisikkan, dan menggoda manusia adalah agar kita jauh dari Alloh , sehingga kita menjadi budak-budak setan atau budak selain Alloh . Contohnya yaitu dengan memberikan sesajian (sesajen, atau syarat-syarat ke-syirikan lainnya) yang dipersembahkan kepada setan agar setan itu tidak mengganggunya, atau agar dewa/ dewi fulan memberi kemakmuran padanya, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan dukun, ia menjadi budak setia Iblis La’natulloh. Dan tujuan syetan yang se-sungguhnya adalah agar kita memasuki neraka jahannam bersama dengannya.
Al-Qur’an menceritakan kisah Adam bersama Iblis.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golo-ngan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Alloh) bagi orang-orang yang dzalim.” {QS. Al-Kahfi (18) : 50}.
*catatan: Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Alloh. dan apapun perintah Alloh yang diperintahkan kepada hambaNya merupakan suatu syari'at yang wajib di ta'ati (yang berarti beribadah kepada Alloh swt).
Semenjak itu setan bersumpah akan menyesatkan Adam dan keturunannya.
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” {QS. Al-Baqoroh (2) : 168}.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Alloh membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” {QS. An-Nur (24): 21}.
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Alloh dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” {QS. Al-Maidah (5) : 91}.
Mohon Perlindungan
Alloh menyuruh kita agar banyak minta perlindungan dari godaan setan.
“dan Katakanlah: “Ya Robb-ku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Robbku, dari kedatangan mereka kepadaku.” {QS. Al- Mu’minun (23) : 97-98}.
Setan berangsur-angsur menarik kebinasaan
Alloh berfirman:
“Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” {QS. Az- Zukhruf (43) : 36-37}.
Atas dasar ini diadakan diskusi-diskusi, mu’tamar-mu’tamar dan konferensi-konferensi keburukan. Tak ada kemanfaatan dari pelaksanaan dan hasil-hasilnya. Setan membisikkan bahwa syari’at Islam tidak cocok di jaman ini, keras dan melanggar HAM.
Siapa yang cenderung kepada mereka menjadi musyrik. Jaman dahulu setan mencuri pendengaran berita-berita dari langit yang disampaikan para malaikat langit kepada para malaikat bumi. Setelah Nabi Muhammad diutus, Alloh menerangkan keadaan syetan:
“dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”. {QS. Al-Jin (72) : 9}.
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” {QS. Al-Mulk (67) : 5}
Sihir
Sihir termasuk pekerjaan setan yang utama, praktek-praktek sihir berkembang di masyarakat yang lemah iman atau tidak ber-agama sama sekali. Betapa banyak orang yang datang ke dukun/ paranormal untuk minta banyak rizki, berobat dari penyakit, ingin cepat dapat jodoh, lulus dalam ujian, rujuknya wanita yang telah dicerai atau sebaliknya dan selainnya, yang hal-hal tersebut merupakan kekuasaan Alloh , sedang kita hanya diperintah untuk berdo’a dan berusaha. Para dukun/ paranormal mempunyai mata-mata (dari setan dan manusia) yang menyebar di masyarakat untuk mencari tahu rahasia-rahasia mereka, lalu mereka menceritakan itu pada tuannya. Dan ketika seseorang mendatanginya dengan mudahnya dia menceritakan keadaan orang tersebut, lalu ia heran dan tertipu. Seakan-akan si dukun tahu hal-hal ghoib.
Referensi :
- Digital Quran ver3.2, http://www.geocities.com/sonysugema2000/
- ENSIKLOPEDI HADITS (Kitab 9 Imam Hadist) Lidwa Pusaka i-Software -www.lidwapusaka.com
- Dr. Jaudah Muhammad ‘Awad, diterjemah ringkas oleh Asri Ibnu Tsani, dalam bulletin an-Nur Th. V, No. 210/ Jum’at I/ Sya’ban 1420 H. dengan tambahan dari buku pemurnian akidah, oleh Abu Bakar al-Jazairi, pustaka Amani Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar