01 Desember 2018

TANGISNYA ORANG BERTAUBAT

๐Ÿ“š  Bismillah...

Sudah terlalu sering kita mendengar kata taubat. Saking kerapnya, seolah kata ini hanya sekadar lewat begitu saja di telinga, tanpa meninggalkan kesan menggugah hati untuk kembali kepada-Nya. Mungkin hati ini sudah terjangkit penyakit sehingga perlu untuk mengikhtiarkan terapi pengobatannya.

Hati memang rentan untuk sakit, sebagaimana badan ini juga rentan untuk sakit. Sedangkan obat penawarnya ada pada taubat, dan juga menghindari amalan-amalan yang menyebabkan sakitnya hati. Hatipun juga bisa berkarat, sebagaimana cermin bisa kotor berkarat. Untuk menghilangkannya adalah dengan berdzikir. Pun hati bisa menjadi telanjang sebagaimana tubuh. Dan pakaian yang menghiasinya adalah takwa.

Tangisnya orang bertaubat lebih Allah Ta'ala cintai dari pada tasbihnya seorang yang sombong.
Bagaimana kita bisa bangga menisbatkan diri sebagai muslim yang beriman, tetapi kita tidak pernah merasa takut kepada Allah, air mata mengering, seolah-olah merasa aman dengan maksiat dan dosa yang ia lakukan. Beginilah seharusnya ciri seorang yang beriman (mukmin) melihat dosa dosanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

ุฅِู†َّ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َ ูŠَุฑَู‰ ุฐُู†ُูˆุจَู‡ُ ูƒَุฃَู†َّู‡ُ ู‚َุงุนِุฏٌ ุชَุญْุชَ ุฌَุจَู„ٍ ูŠَุฎَุงูُ ุฃَู†ْ ูŠَู‚َุนَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ، ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ْูَุงุฌِุฑَ ูŠَุฑَู‰ ุฐُู†ُูˆุจَู‡ُ ูƒَุฐُุจَุงุจٍ ู…َุฑَّ ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْูِู‡ِ » . ูَู‚َุงู„َ ุจِู‡ِ ู‡َูƒَุฐَ

“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya. Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya –begini, maka lalat itu terbang”.
(HR. At-Tirmidzi, no. 2497)

Mata Menangis Tetapi Hati Berbahagia.
Bagaimana tidak bahagia? Sementara air mata mengalir deras, ia bergumam, “akhirnya, akhirnya, akhirnya, mata ini menangis karena Allah Ta'ala? Bagaimana tidak bahagia, ia langsung teringat keutamaan menangis karena Allah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ู„ุง ูŠู„ุฌ ุงู„ู†ุงุฑ ุฑุฌู„ ุจูƒู‰ ู…ู† ุฎุดูŠุฉ ุงู„ู„ู‡ ุญุชู‰ ูŠุนูˆุฏ ุงู„ู„ุจู† ููŠ ุงู„ุถุฑุน

“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.”
(HR. Tirmidzi no. 1633)

ุณَุจْุนَุฉٌ ูŠُุธِู„ُّู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ููŠ ุธِู„ِّู‡ِ ูŠَูˆْู…َ ู„ุง ุธِู„َّ ุฅู„ุง ุธู„ُّู‡ُ ….، ูˆุฑَุฌُู„ٌ ุฐَูƒَุฑَ ุงู„ู„َّู‡ ุฎุงู„ِูŠุงً ูَูَุงุถَุชْ ุนَูŠْู†َุงู‡ُ

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; …. dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis)."
(HR. Bukhari ,629 dan Muslim ,1031)

Jika ada kesempatan dan hidayah datang melalui berbagai macam sebab mendorong untuk bertaubat, maka lakukan secepatnya jangan tunda tunda lagi,
Allah Ta'ala, berfirman:

ูˆَุณَุงุฑِุนُูˆุٓง ุฅِู„ٰู‰ ู…َุบْูِุฑَุฉٍ ู…ِّู†ْ ุฑَّุจِّูƒُู…ْ ูˆَุฌَู†َّุฉٍ ุนَุฑْุถُู‡َุง ุงู„ุณَّู…ٰูˆٰุชُ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถُ ุฃُุนِุฏَّุชْ ู„ِู„ْู…ُุชَّู‚ِูŠู†َ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 133)

Memohon ampun dan bertaubat hendaknya tidak dilakukan dengan main-main atau setengah-setengah. Setengahnya insyaf, setengahnya lagi ingin kembali ke pekerjaan dan kelakuan buruk lamanya. Ini sama halnya dengan membiarkan benih penyakit jahat tumbuh kembali dalam diri. Bagi orang yang bertaubat mesti menanamkan niat yang kuat dalam dirinya untuk meninggalkan pekerjaan keliru sejauh-jauhnya. Tutup rapat-rapat lembaran hitam itu dan jangan coba membukanya kembali.
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar