26 Desember 2018

Maksud Perayaan Natal

Kita sebagai mukmin dilarang memperingati acara pada tanggal 25 Desember (Natal).

Mengapa muslim tidak boleh mengucapkan selamat natal (25 Desember)?

Betapa dahsyatnya murka Allah 'azza wa jalla ketika manusia mengatakan: Allah punya anak.

*Mereka ada tiga golongan:*
1. Nasrani yang berkata Yesus anak Allah.
2. Yahudi yang berkata Uzair anak Allah.
3. Musyrikin Jahiliyah yang berkata Malaikat adalah anak-anak perempuan Allah.
Sungguh jelek ucapan mereka dan Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.

Dan hakikat Perayaan Natal adalah perayaan hari lahir Yesus yang mereka yakini dan mereka sebut sebagai anak Allah. Perayaan tersebut untuk bergembira atas kelahiran anak Allah menurut keyakinan mereka dan sekaligus untuk menyembah beliau.

Akibat perbuatan mereka, Allah pun murka, hingga alam semesta hampir saja hancur karena takut murka Allah. Malaikat dan neraka ikut murka. Maka orang yang beriman harusnya juga marah, bukan malah mengucapkan selamat, apalagi ikut serta menyambut, memeriahkan dan merayakan.

*Allah 'azza wa jalla berfirman,*

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا

“Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” [Maryam: 88-91]

Sahabat yang Mulia Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata,

إن الشرك فزعت منه السماوات والأرض والجبال، وجميع الخلائق إلا الثقلين، وكادت أن تزول منه لعظمة الله، وكما لا ينفع مع الشرك إحسان المشرك، كذلك نرجو أن يغفر الله ذنوب الموحدين.

“Sesungguhnya dosa syirik telah membuat langit, bumi, gunung dan seluruh makhluk gemetar ketakutan kecuali jin dan manusia, hampir-hampir seluruh makhluk tersebut musnah karena takut kepada keagungan Allah, dan sebagaimana tidak bermanfaat perbuatan baik seorang musyrik yang disertai kesyirikan, demikian pula kita berharap Allah akan mengampuni dosa orang-orang yang mentauhidkan-Nya.” [Tafsir Ath-Thobari, 18/258]

Al-Imam Mujahid rahimahullah berkata,

ذُكر لنا أن كعبا كان يقول: غضبت الملائكة، واستعرت جهنم، حين قالوا ما قالوا.

“Disebutkan kepada kami bahwa Ka’ab berkata: Malaikat murka dan neraka Jahannam bergejolak marah, ketika mereka mengatakan ucapan tersebut.” [Tafsir Ath-Thobari, 18/259]

Maka patutkah seorang muslim mengucapkan selamat terhadap ucapan dan keyakinan yang membuat Allah Murka...!?

Patutkah seorang muslim mengucapkan selamat terhadap orang yang menghina Allah 'azza wa jalla...!?

Patutkah seorang muslim mengucapkan selamat terhadap dosa terbesar: Penyembahan kepada selain Allah tabaraka wa ta’ala...!?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar