18 Desember 2018

HUKUM MEMBELA MUSLIMIN UIGHUR DARI KOLONISASI CHINA – TIONGKOK



Belakangan hari ini kita, kaum muslimin, kembali mendengar kebengisan China kepada muslim/ah Uighur. Kembali kita harus menangis tatkala mendengar kepedihan kaum muslimin Uighur khususnya para muslimah Uighur yang dipaksa menikah dengan pria atheis China – Tiongkok. Hari ini, bukan hanya Uighur yang “menangis”, namun hampir di seluruh negeri-negeri yang dihuni kaum muslimin, kaum muslimin dihinakan, dianinaya, dibunuh bahkan dibumi hanguskan.  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda mengingatkan kita:

تَدَاعَى عَلَيْكُمْ اْلأُمَمُ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا قَالُوْا : أَمَنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ؟ قَالَ : لاَ، أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيُننَزِّ عَنَّ اللَّهُ الرَّهْبَةَ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ لَكُمْ، وَلَيُقْذِ فَنَّ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ، قَالُوْا : وَمَا الْوَهْنُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

“Umat-umat (baca, kaum kuffar) berkumpul untuk menghabisi kalian, sebagaimana orang-orang yang lapar berkumpul menghabisi hidangan di piringnya.” Mereka,para sahabat berkata: “Apakah pada saat itu jumlah kami sedikit wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak, justru pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah akan menghilangkan rasa takut dari dada-dada musuh kalian dan membenamkan ke dalam hati kalian penyakit Al Wahn.” Mereka berkata : Apakah penyakit Al Wahn itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Cinta dunia dan takut akan mati.” (HR.Abu Dȃwud No. 4297). Dalam riwayat lain,  cinta dunia dan takut jihad.”
*****

Paska runtuhnya persai kaum muslimin, kekhilafahan global, nyaris tidak ada lagi yang membentengi kaum muslimin dari keganasan musuh-musuhnya; nyawa mereka dirampas paksa, sumber daya alam mereka diperebutkan, wanita-wanita mereka direnggut kehormatannya, isteri mreka menjanda dan anak mereka menjadi yatim. Hari ini, kaum muslimin dopecah menjadi 50 negara lebih yang dipisahkan oleh batas-batas teritorial warisan para penjajah; masing-masing negera tidak perduli dengan nasib saudaranya di negera yang lain.

Hari ini, salah satu kawasan yang dihuni kaum muslimin sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu adalah wilayah Turkistan Timur, namun akhirnya dianeksasi oleh China. Apakah Anda, para pembaca mempercayai China? Di bawah ini ada fakta yang dirilis Parlemen Eropa, PBB, dan Human Rights Watch selama dua tahun terakhir.

Pemerintah Komunis dan Fasis Cina memaksa suku bangsa Uighur untuk menjadi komunis dan atheis.

Anak-anak Uighur dipaksa untuk berbicara bahasa Cina, berpakaian pakaian tradisional Tiongkok, mengkonsumsi makanan haram, beribadah dan sujud ke patung Confucius, menghafal arti bendera Komunis, dan akhirnya menjadi 100% berasimilasi.

Kitab suci kami, AlQur’an telah dianggap sebagai buku jahat dan sedang dibakar dalam jumlah  berton-ton.

Lebih dari 2 juta Muslim Uighur dikurung di kamp konsentrasi mirip dengan gaya Nazi, di mana mereka dipaksa untuk mengutuk agama mereka dan makan daging babi, dengan dalih “memerangi ekstremisme.

Bahasa Muslim Uighur telah dilarang dari penggunaan resmi dan pendidikan, sedangkan semua buku dalam bahasa Uighur juga dibakar.

Dari 24.000 masjid di seluruh Turkistan Timur, lebih *dari 20.000 di antaranya telah dihancurkan,* diubah menjadi kantor-kantor pemerintah, diberikan kepada pebisnis Cina, dan berubah menjadi pusat propaganda.

Lebih dari 60.000 guru agama, dan ulama telah dibuang ke penjara dengan dalih “memerangi ekstremisme”. Ulama besar Muhammad Salih terbunuh di penjara, dan imam terkenal lainnya seperti Abdushukur Haji telah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Di bawah apa yang disebut Kebijakan Keluarga Berencana, Tiongkok membunuh ribuan bayi yang masih berada di rahim ibu mereka, bahkan pada usia 9 bulan.

Mereka yang berada di kamp konsentrasi dipaksa untuk mencela Islam dan identitas Muslim mereka, mereka dipaksa untuk berjanji bahwa mereka adalah orang Cina, dan bahwa mereka komunis.

Setelah mengirim orang ke kamp konsentrasi, pemerintah China membawa ratusan ribu pria China untuk tinggal di rumah keluarga Muslim dan memaksa wanita Muslim untuk menikahi mereka. Semua gadis dan perempuan Uighur di desa-desa dipaksa menikahi laki-laki Tionghoa atheis.

Lebih dari 200.000 anak-anak termasuk bayi yang orangtuanya dikurung di kamp-kamp konsentrasi juga telah dikirim ke kamp konsentrasi remaja.

Orang Cina telah menempatkan kamera keamanan pengenal wajah di setiap sudut jalan di Turkistan Timur, lebih jauh lagi mereka mengumpulkan sampel DNA, pemindaian retina, dan sampel suara jutaan orang Uighur. Pejabat China menggunakan data untuk mengambil organ dari Uighur untuk digunakan oleh orang-orang China dan pejabat yang kaya
Puluhan ribu mayat pemuda Uighur yang menghilang telah ditemukan, dan organ mereka telah diambil untuk digunakan oleh orang Cina.

Lingkungan di seluruh Turkistan Timur telah ditutup dengan pos pemeriksaan keamanan di mana-mana sehingga tidak ada kebebasan bergerak bagi umat Islam.

Semua paspor Uighurs telah dicabut, internet dan telekomunikasi dengan dunia luar telah dihambat. Setiap orang Uighur yang telah mengunjungi Arab Saudi, Mesir, Turki, dan Pakistan atau memiliki anggota keluarga yang tinggal di negara-negara ini, semuanya telah dijatuhi hukuman lebih dari 10 tahun penjara.

Pemerintah Cina menyuruh Mesir mendeportasi ribuan mahasiswa Uighur yang baru belajar Islam, banyak yang dieksekusi ketika tiba di Turkistan Timur. China mengumpulkan informasi dari ribuan orang Uighur dan menekan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Pakistan untuk mendeportasi semua orang Uighur.

China memaksa Uighurs di luar negeri untuk menjadi mata-mata mereka. Semua pejabat, para intelektual, penulis, artis, aktor, penyanyi, dan pengusaha Uighur telah dikumpulkan dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi dengan dalih bersaksi palsu.

Semua tanah milik orang-orang Uighur, rumah, bisnis, dan properti pribadi telah disita dan diberikan kepada pemukim Cina (kolonis), memaksa orang-orang Uighur jatuh miskin.

Cina menduduki negeri yang kaya sumber daya, Turkistan Timur, dan Uighur telah melakukan perlawanan terhadap China, sehingga China sedang melakukan genosida rahasia dan asimilasi yang jelas dari pemilik sah Turkistan Timur.
****

Kondisi di atas mengingatkan kita kepada kondisi kaum muslimin di Makkah pada masa sulit. Saat itu, kaum lemah dari kalangan kaum mulimin tidak memiliki bekal dan kemampuan untuk hijrah. Akhirnya mereka dengan berat hati menetap di Makkah di bawah tirani Quraisy. Mereka dianinaya, dizalimi, hingga akhirnya Allah menegur kaum muslimi secara keseluruhan dengan turunnya firman Allah :

وَما لَكُمْ لَا تُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجالِ وَالنِّساءِ وَالْوِلْدانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنا أَخْرِجْنا مِنْ هذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُها وَاجْعَلْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيراً (75) الَّذِينَ آمَنُوا يُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقاتِلُوا أَوْلِياءَ الشَّيْطانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطانِ كانَ ضَعِيفاً

Mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang zalim penduduknya, dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan tagut. Sebab itu, perangilah kawan-kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah. (Q.S. An Nisȃ’/4: 75-76).

Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, “Allah menganjurkan kepada para hamba-Nya yang mukmin untuk berjihad di jalan-Nya dan berupaya untuk menyelamatkan orang-orang lemah yang tinggal di Makkah dari kalangan kaum laki-laki, kaum wanita, dan anak-anak yang terpaksa tinggal di Makkah tanpa ada pilihan lain. Karena itulah Allah menyebutkan dalam firman-Nya:

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ

Semuanya berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini." (An Nisȃ’/4: 75) Yang dimaksud adalah kota Makkah.
Selanjutnya Allah menyifati penduduk negeri tersebut melalui firman-Nya:

الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau. (An Nisȃ’/4: 75). Yakni berikanlah kepada kami pelindung dan penolong dari sisi Engkau.

Ayat di atas adalah dalil untuk kita, kaum muslimin, agar membela saudara-saudara kuam muslimin lainnya yang teraninaya seperti yang terjadi di Uighur, China. Semoga Allah menjadikan kita sebagai wali-wali Allah yang dipekerjakan oleh-Nya untuk membantu kaum muslimin di seluruh tempat khususnya di Uighur. Amin.
******

Kaum muslimin di manapun anda berada. Ingatlah. Allah telah menegaskan bahwa hubungan antar umat Islam itu sangat kuat dengan menggambarkannya sebagai hubungan persaudaraan. Allah berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (Q.S. Al Hujurat/49: 10).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga telah menjelaskan bagaimana seharusnya hubungan seorang muslim dengan saudara muslim yang lain. Diriwayatkan dari An Nu’mȃn bin Basyîr, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan kaum mukminin dalam kecintaan dan kasih sayang antar mereka adalah bagaikan satu jasad, apabila satu anggota tubuh sakit maka seluruh badan akan susah tidur dan terasa panas.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat yang lain dari Abu Musa dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا ، وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ

“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya (dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. menjalinkan antara jari-jarinya). (HR. Bukhȃrî dan Muslim).

Maka sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk membantu dan membela saudara-saudara kita umat Islam di mana saja dengan segala cara yang kita mampu baik jiwa, harta maupun doa. [ ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar