JAKARTA (Arrahmah.com) -
Permasalahan kesesatan Syiah menjadi sorotan sama, baik di Suriah maupun
di tanah air, khususnya pada kasus Sampang-Madura. Syaikh Mahir Al Munajib,
ulama dari Suriah, memberikan penjelasan mengenai kesesatan Syiah. Ungkapan
yang menyebutkan tidak semua Syiah sesat karena ada aliran bernama Zaidiyah,
diluruskannya secara gamblang.
Menurut ia, kata Syiah Zaidiyah berasal dari nama Zaid Bin
Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abu Thalib. Zaid cicit dari Ali Bin Abu Thalib Ra.
Pada faktanya Zaid bukanlah seorang Syiah. Ia penganut
Ahlussunnah yang baik. Pada masa kekhalifahan Umawiyyah, tepatnya saat umat
Islam dipimpin Khalifah Nisab Ibnu Abdul Malik, terjadi pemberontakan
terhadap Khalifah. Hal ini karena kondisi ketidakadilan pada masa itu.
"Saat itu tidak ada fikroh-fikroh dalam Syiah. Syiah
itu hanya satu, yaitu Syiah saja. Syiah yang mengagungkan Ali Bin Abu Thalib ra
dan melaknat dan mengkafirkan para sahabat lainnya. Kaum ini cukup banyak,
salah satunya di Irak," jelas Shaikh Mahir dalam kajian Islam di Masjid
Muhammad Ramadhan, Bekasi Selatan, Ahad (2/9) dikutip hidayatullah.com.
Merasa ia keturunan Ali Bin Abu Thalib ra, Zaid lantas pergi
ke Irak untuk mencari dukungan dari kalangan Syiah di sana. Setelah melakukan
lobi di Iraq, kalangan Syiah pun setuju untuk membantu Zaid. Adapun kesepakatan
kerjasama itu adalah Zaid harus melaknat Abu Bakar As Shidiq ra dan Umar Bin Khatab
Ra. Mendengar permintaan itu Zaid sebagai seorang ahlussunnah menolak
melakukannya.
Dari situlah muncul kata Rafidhoh, dari kata Rafado
(menolak), karena Syiah saat itu menolak membantu Zaid. Di sisi lain
ulama-ulama Syiah menjadikan Zaid sebagai tokoh Syiah Zaidiyah, walaupun ia
seorang Ahlussunnah.
Pada kenyataannya Syiah Zaidiyah hanya ungkapan yang
dibuat oleh kalangan Syiah. Gagasan Zaidiyah merupakan manuver politik Syiah
untuk mengelabui Ahlussunnah.
Gambaran Zaidiyah sebagai kelompok yang masih sama dengan
Ahlussunah, justru sangat menguntungkan pola taqiyah (berbohong) dari kalangan
Syiah Rafidhoh. Kebanyakan Syiah Rafidhoh dan golongan Syiah lainnya akan
mengaku Zaidiyah ketika posisi mereka lemah. Ketika mereka kuat, maka mereka
akan menampakkan wujud aslinya dalam menghina sahabat, bahkan membantai
Ahlussunnah wal jamaah.
"Tidak ada Syiah yang tidak menghina sahabat. Tidak ada
Syiah yang tidak memiliki misi untuk menghancurkan Ahlussunnah. Semua Syiah
adalah satu, (mereka semua) adalah sama, apapun perbedaan nama di antara
mereka," tegas Shaikh Mahir .
Shaikh Mahir juga menambahkan, kelompok Syiah memang selalu
membuat masalah dan kekisruhan dalam sejarah Islam. Hal-hal seperti di Suriah
hingga di belahan bumi manapun mengenai pengkhianatan Syiah, sudah dimulai
lama, bahkan dari zaman Umawiyah, Abbasiyah hingga zaman Ustmaniah.
"Mereka pernah menjual umat Islam kepada bangsa Mongol
dan Romawi. Pada era modern mereka menjualnya kepada Zionis-Yahudi hingga
hancurnya kekhalifahan Turki Utsmaniyah," katanya. (bilal/arrahmah.com) Selasa, 4
September 2012 18:28:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar