Masjidil Aqsho merupakan tempat kedua yang
disinggahi oleh Rosululloh saw dalam
perjalanannya menuju shidrotul muntaha. Peristiwa ini kita kenal dengan Isro’
Mi’roj (QS. al-Isro ayat 1). Dalam
Shohih Bukhori dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw dalam
perjalanan tersebut mengendarai al Buroq. Masjidil Aqsho memiliki banyak
keutamaan, diantaranya adalah sabda Nabi Muhammad saw,
“Janganlah
bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah) kecuali ke tiga masjid:
masjidku ini (masjid Nabawi), masjidil Harom dan Masjidil Aqsho.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Masjidil Aqsho dibangun pertama kali yaitu didirikan
oleh Nabi Ibrahim as. Ahli sejarah agama berpendapat bahwa Masjidil Aqsho
yang didirikan nabi Sulaiman as itu (yang
disebut Haikal Sulaiman oleh orang Yahudi-red) merupakan turunan dari Masjidil
Aqsho yang didirikan oleh Nabi Ibrahim as, empat puluh tahun setelah pendirian Masjidil Harom.
Masjidil Aqsho pertama, yang didirikan nabi Ibrohim as itu hancur dimakan usia karena ditinggalkan
oleh keluarga nabi Ya’kub as yang hijrah ke
Mesir.
Di Yerusalem, Nabi Sulaiman as membangun
sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus
banyak lagi nabi kepada Bani Israil meskipun dalam banyak hal mereka tidak
mendengarkan nabi mereka tersebut dan mereka mengkhianati Allah.
Kemudian, Sepeninggal Nabi Sulaiman as, kerajaan
Bani Isroil pecah menjadi dua:
Pertama, Kerajaan Yudea yang beribukota di Yerusalem,
diangkatnya Rahbeam sebagai raja karena dianggap pewaris pusaka bani Isroil.
Kerajaan Yudeya ini didukung oleh bangsa Yahudi dan Bangsa Benyamin
Kedua, kerajaan Israil yang beribukota di Samariya dan
didukung oleh sepuluh suku isroil
Pada tahun 722 SM, kerajaan Yudeya direbut raja Tiglat
Filasar dari Assiria, sebagian pemimpinnya dijadikan budak belian dan dibuang
ke Assiria.
Pada tahun 606 SM, kerajaan Yudea direbut Raja
Nebukadnezar dari Babilonia. Haikal Sulaiman dihancurkan dan orang-orang Yahudi
dibuang ke Babilonia sampai tahun 539 SM. Orang-orang Yahudi mencoba untuk
memberontak tetapi mereka dapat ditumpas dengan kejamnya.
Pada tahun 536 SM Sirus kaisar Persia membolehkan
orang-orang Yahudi pindah ke Palestina kembali. Pada tahun 338 SM, orang-orang
Yahudi dibawah imam besar mendirikan kerajaan Isroil bersatu yang meliputi
bekas kerajaan Isroil dan Yudea.
Pada tahun 334 SM seluruh wilayah Palestina harus
tunduk pada kekuasaan Raja Iskandar dari Masedonia. Sepeninggal Raja Masedonia,
kerajaan Mesir merebut palestina dan menjadikannya propinsi Mesir.
Pada tahun 199 SM, kerajaan Assiria merebut Palestina
dari tangan kerajaan Mesir, timbullah penderitaan baru dari bangsa Yahudi,
banyak bangsa Yahudi dijadikan budak belian.
Pada tahun 142 SM, bangsa Yahudi menghimpun kekuatan,
memberontak dan berhasil mendirikan kerajaan Yudea baru. Kerajaan Yudea baru
tidak berlangsung lama, karena sifat dan watak bangsa Yahudi yang tamak ingin
berusaha merebut kerajaan lain, sehingga akhirnya hancur sampai tahun 135 SM
mereka tetap dibawah pengaruh dan kekuasaan negara asing silih berganti. Aqidah
dan upacara keagamaannya kian rusak karena pengaruh penjajah.
Setelah bangsa Yahudi merasa aman maka pada tahun 72
SM mereka berusaha berdiri kembali dan mendirikan Haikal Sulaiman yang sudah
porak poranda.
Karena kemerosotan akhlaknya, kerajaan Israel mulai
memudar dan ditempati oleh berbagai orang-orang penyembah berhala, dan bangsa
Israel, yang juga dikenal sebagai Yahudi pada saat itu, diperbudak kembali.
Ketika Palestina dikuasai oleh Kerajaaan Romawi, Nabi ‘Isa as (Jesus
dalam lisan romawi) datang dan sekali lagi mengajak Bani Israel untuk
meninggalkan kesombongannya, takhayulnya, dan pengkhianatannya, dan hidup
menurut agama Allah. Sangat sedikit orang Yahudi yang meyakininya; sebagian
besar Bani Israel mengingkarinya. Dan, seperti disebutkan Al-Qur’an, mereka itu
yang: “telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan
‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu
melampaui batas. (Al-Qur’an, 5:78). Setelah berlalunya waktu, Allah
mempertemukan orang-orang Yahudi dengan bangsa Romawi, yang mengusir mereka
semua keluar dari Palestina.
Pada tahun 63 SM, Haikal Sulaiman dihancurkan pasukan
Romawi. Seluruh daerah Palestina, Siria sampai sebagian wilayah Iraq dijadikan
wilayah Romawi. Karena imam-imam Yahudi dapat mengambil hati penguasa Romawi,
pemerintah Romawipun akhirnya membantu pendirian Haikal Sulaiman, sehingga
haikal sulaiman dapat berdiri kembali tetapi konon banyak mengadopsi gaya kuil
Grik dan Romawi.
Pada tahun 70 M gerakan-gerakan Yahudi menghimpun
kekuatan untuk melepaskan wilayah palestina dari kerajaan Romawi. Pasukan
Romawi cepat memadamkan pemberontakan itu dengan kejam, Haikal Sulaiman
dihancurkan dan yang tertinggal hanya sebagian puing dindingnya. Kini puing dinding
tersebut mereka sebut al-Makba, ‘Dinding Ratap Tangis’. Bangsa Yahudi terpencar
berserakan, sebagian ke Afrika Utara sebagian pula masuk ke Yastrib dan
Khaibar. Mereka kelak menurunkan suku Yahudi, bani Qainuqa, Bani Quraidhah,
bani an-Nadhir, Yahudi Taima’ dan Yahudi Wadi al Qura. Diantara mereka terdapat
keturunan Nabi Harun a.
Yahudi kembali murtad, karena kesombongannya ia
mengingkari atas kenabian Isa dan mengingkari kenabian Muhammad saw, dan
menuhankan ezra (uzair) sebagai anak Alloh. Kemudian beribadah kepada
yahweh/yehovah. Menjadikan elohim (tuhan-tuhan yang banyak) sebagai sesembahan
yang banyak, dalam bahasa yunani dengan sebutan Kurios (Elohim, lord, ilh, abb)
dengan sifat dan nama yang mereka buat sendiri.
Orang Yahudi adalah ahli kitab yang bertauhid. Ini
adalah pada asalnya. Namun, mereka lebih cenderung pada politisme dan
oportunistis. Hal itu mengakibatkan banyaknya para nabi di tengah mereka untuk
mengembalikan mereka kepada Tauhid yang benar setiap kali mengalami
penyelewengan dalam memahami Tuhan, maka diutuslah nabi.
Ketika
orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan
jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada
orang-orang mu’min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dan adalah
mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Qur’an, 48:26)
Daerah Palestina tetap menjadi wilayah Romawi sampai
tahun 638 M, pada tahun itulah Patriah Sopranius menyerahkan Yerusalem dan
sekitarnya kepada Khalifah Umar. Dengan kerelaan sendiri, sebagian besar
penduduk Palestina masuk Islam. Yaitu agama yang hanif, agama moyang mereka
yaitu Adam as, agama Nabi ibrohim as, Agama
Nabi Sulaiman as, Agama Nabi Musa as dan Harun as, Agama Nabi Isa as serta agama Para Nabi dan Rosul lainnya. Palestina
tetap dalam kekuasaan Islam sampai tahun 1917 M. Pada masa itu Palestina masih
dalam wilayah Turki Usmani.
Dan kini, Palestina dijajah kembali oleh Yahudi dan
sekutu-sekutunya. Oleh kaum yang banyak sekali membunuh para nabi dan Rosul.
Lalu siapakah yang Teroris? Mujahidin-kah yang sedang mempertahankan
wilayahnya? Atau orang-orang Kuffar yang diberi tumpangan tempat tinggal namun
ia semena-mena, ingin mengusir pemiliknya?
lihatlah gambar berikut, yaitu yang berada di: www.islamway.com/gaza/gallery
Gambar tersebut merupakan sebagian dari banyaknya
kekejaman dan perlakuan BIADAB Zionisme Yahudi terhadap kaum muslimin.
Saudaraku, sudah dikhabarkan oleh Rosululloh s, bahwa
Perang di Palestina tidak akan berakhir sampai Kaum Muslimin memerangi
orang-orang Yahudi. Hingga orang-orang yahudi bersembunyi di balik batu dan
pohon, sehingga batu dan pohon itu berkata: “hai Muslim, hai hamba Alloh!!
dibelakangku ada Yahudi, bunuhlah Dia!” kecuali Pohon Gorqod karena pohon
itu adalah pohon Yahudi.
Umat Islam tidak boleh takut dengan datangnya
kematian. Sebab, kehidupan yang sesungguhnya adalah Kehidupan Akherat yaitu
Surga bagi orang-orang yang beriman, atau Neraka untuk orang-orang Kafir.
Sehingga Tujuan Kita yang Utama yaitu Menjadikan Bumi
Alloh ini menjadi Bumi yang di Sinari Oleh Cahaya Islam. Yaitu Menjadikan
Seluruh Umat Manusia menjadi Hamba Alloh Saja, dengan meninggalkan
Peribadahan-peribadahan kepada selain Alloh.
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa (Tunggal).
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak
dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. al-Ikhlas)
Tujuan penjelasan yang panjang lebar ini adalah untuk
menunjukkan bahwa pendapat dasar Zionis bahwa “Palestina adalah tanah Allah
yang dijanjikan untuk orang-orang Yahudi” tidaklah benar. Pokok permasalahan
ini akan dibahas secara lebih rinci dalam bab tentang Zionisme di dalam www.tragedipalestina.com/yudaisme.html.
Zionisme menerjemahkan pandangan tentang “orang-orang
terpilih” dan “tanah terjanji” dari sudut pandang kebangsaannya. Menurut
pernyataan ini, setiap orang yang berasal dari Yahudi itu “terpilih” dan
memiliki “tanah terjanji.” Padahal, ras tidak ada nilainya dalam pandangan
Allah, karena yang penting adalah ketakwaan dan keimanan seseorang. Dalam
pandangan Allah, orang-orang terpilih adalah orang-orang yang tetap mengikuti
agama Ibrohim, tanpa memandang rasnya. walaupun para nabi dan rosul, semua
berasal dari RUMPUN Arab, keturunan nabi Ibrohim, dan berujung kepada
nabi Adam as
Al-Qur’an juga menekankan kenyataan ini. Allah menyatakan
bahwa warisan Ibrohim bukanlah orang-orang Yahudi yang bangga sebagai
“anak-anak Ibrahim,” melainkan orang-orang Islam yang hidup menurut agama ini:
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim
ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta
orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua
orang-orang yang beriman. (Qur’an,
3:68)
Oleh karena itu, Palestina adalah tanah yang
dijanjikan oleh Alloh untuk kaum muslimin. dan harus kita pertahankan
- Kabut2 Fremasonry melanda dunia islam,
Yayasan Islam al-Huda, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar