As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitab “Ushul Tsalatsah”, berkata:
اْلإِسْلاَمُ هُوَ اْلاِسْتِسْلاَمُ
لِلَّهِ بِالَّتْوِحْيِد وَاْلاِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَاْلاِبْتِعَادُ
عَنِ الشِّرْكِ.
Artinya: “Islam itu ialah berserah diri kepada Allah dengan meMaha
EsakanNya dalam beribadah dan tunduk dengan melakukan ketaatan dan menjauhkan
diri dari syirik.”
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 112:
Artinya: “(Tidak demikian), bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat kebajikan,maka baginya pahala
pada sisi TuhanNya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.”
Adapun sendi-sendi Islam itu ada lima sebagaimana yang
telah disabdakan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛
شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ
رَمَضَانَ.
Artinya: “Dari Abdillah bin Umar Radhiallaahu anhu
Berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Islam
itu didirikan atas lima perkara:
1. Bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan
benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
2. Mendirikan shalat
3. Mengeluarkan zakat.
4. Menunaikan ibadah haji
5. Berpuasa di bulan Ramadlan.”
Inilah sendi-sendi Islam, yang menyebabkan seseorang
keluar dari lingkaran kekafiran dan yang menyebabkan seseorang masuk Surga dan
jauh dari siksa Neraka.
Lima sendi tersebut di atas merupakan rukun Islam.
Barangsiapa menjalankannya dengan sempurna, maka ia termasuk muslim yang sempurna imannya, dan barangsiapa
yang meninggalkan seluruhnya, maka ia
adalah kafir yang nyata. Dan barangsiapa mengingkari salah satu dari padanya,
maka para ulama’ bersepakat bahwa ia bukan muslim. Dan barangsiapa yang
meyakini seluruhnya dan ia menelantarkan salah satu darinya selain syahadat
maka ia adalah fasiq dan barangsiapa yang beramal hanya sebatas lisannya saja
tanpa dibarengi dengan I’tigad, maka ia adalah munafiq.
Allah Ta’ala berfiman dalam surat Ali Imran ayat 19.
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah
hanyalah Islam”.
Maksud dari ayat di atas, bahwa sesungguhnya tidak ada
agama yang diterima di sisiNya dari seseorang selain Islam.
Maka barang siapa menganut suatu agama selain syari’at
nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam setelah diutusnya beliau, maka agama itu
tidak di terima di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 85.
Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, sedang ia di akhirat
kelak termasuk golongan orang yang merugi.”
Yakni barangsiapa menjalankan agama selain apa yang
disyari’atkan oleh Allah kepada RasulNya, maka tak akan diterima daripadanya di
sisi Allah dan ia kelak di akhirat termasuk di antara orang-orang yang merugi.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa
Salam dalam hadist yang shahih:
مَنْ
عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
Artinya: “Barangsiapa melakukan suatu amal, yang tidak
didasari keterangan kami, maka ia adalah tertolak”.
Berdasarkan hadist di atas telah jelas sekali bagi para
hamba yang beriman kepada Allah dan hari akhir, bahwa apa saja yang berhubungan
dengan syariat, baik dari segi aqidah maupun ibadah, baru akan diterima di sisi
Allah apabila hal itu sesuai dengan apa-apa yang telah diajarkan oleh Allah
kepada RasulNya. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an
surat Ali-Imran ayat 31.
Artinya: “katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah
maha Pengampun lagi Maha penyayang.”
Dan Allah Ta’ala telah berfirman pula, dalam surat
Al-Hasyr ayat 7.
Artinya: “Apa yang diberikan oleh rasul maka terimalah
ia. Dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.”
Bila dipandang dari sejak syari’at di turunkan sampai
hari akhir nanti, maka Islam itu dapat dibagi dua, yaitu:
1. Islam dipandang dari segi umum
2. Islam dipandang dari segi khusus
Islam dipandang dari segi umum, bahwa sejak rasul yang
pertama sampai hari akhir nanti, syari’at mereka adalah Islam yang berarti,
tunduk beribadah hanya kepada Allah semata, karena itu mereka disebut
Al-Muslimun.
Islam dipandang dari segi khusus, bahwa sejak diutusnya
Rasul yang terakhir, yang mana ia adalah penyempurna bagi syari’at sebelumnya,
serta menjadi penutup bagi segenap rasul, maka barangsiapa dari ummat manusia,
yang tidak beriman kepada Nabi Muhammadsaw , maka ia kafir.
Sebagaimana yang tersebut di dalam hadist yang shahih
bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ
أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ
وَلَمْ يُؤْمِنُ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ
النَّارَ. (رواه مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , dari
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Demi dzat yang diri
Muhammad berada di tanganNya, tidaklah seseorang mendengar tentang aku dari
umat ini, baik itu kaum Yahudi atau kaum Nasrani, kemudian meninggal sementara
ia belum mau beriman kepada apa yang aku bawa, melainkan ia akan menjadi
penghuni Neraka.” (hadits Muslim)
Saudaraku,…Kita harus yakin bahwa Islam, adalah agama yang benar di
sisi Allah dan selainnya adalah batil Dan kita meyakini, bahwa Islam adalah
agama yang telah sempurna. Sebagaimana telah tersebut dalam Al-Qur’an surat
Al-Maidah ayat 3:
Artinya: “Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah ku-ridlai Islam itu
jadi agama bagimu”.
Itulah Islam, Allah telah memberi kabar kepada nabiNya
dan kepada seluruh kaum mu’minin, bahwa Ia (Allah) telah menyempurnakan bagi
mereka Islam sebagai agama.
Dengan keputusan Allah ini, sekaligus merupakan kemenangan
bagi kaum mu’minim dan merupakan kesempurnaan dalam beragama.
Maka selesailah tugas Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam dalam mengemban tugasnya dalam menyampaikan agama, dan bagi kaum mukminin,
mereka tidak butuh lagi pengurangan ataupun penambahan selamanya.
Semoga Allah selalu membimbing kita semua ke jalan yang
diridhaiNya. Amin.
------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar