29 September 2012

Penindasan kaum minoritas muslim rohingya, Burma


"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar." (Al-Buruuj: 8-10)

Suku Rohingya adalah muslim minoritas yang tinggal pada daerah utara negara bagian Rakhine (Arakan), dari segi fisik suku Rohingya mempunyai kemiripan dengan orang India dan Bangladesh

Sejak awal, pemerintahan Myanmar tidak mengakui suku Rohingya sebagai bagian penduduk Myanmar tahun 1948, ketika Myanmar diberikan kemerdekaan oleh Inggris dan 1982 ketika diadakan catatan kependudukan suku Rohingya termasuk dalam 137 suku resmi di Myanmar

Pada tahun 1978, sebanyak 167,000 muslim Rohingya mengungsi Bangladesh, "Operation Nagamin Sit Sin Yay" (Operasi Raja Naga), dalam operasi ini banyak muslim yang terbunuh, diperkosa dan disiksa. Banyak juga masjid yang dihancurkan dan penganiayaan yang berbasis agama lainnya (The State of the World's Refugees-UNHCR Report 2007)

Pada tahun 1991 sampai 1992, penganiayaan dan pembantaian muslim Rohingya terjadi kembali sekitar 250.000 orang kembali mengungsi ke Bangladesh (The State of the World's Refugees-UNHCR Report 2007)
Sejak saat itu suku Rohingya menjadi stateless (tidak mempunyai hak) dipersulit dalam hal kesehatan, pendidikan, pernikahan, keluarga dan ekonomi.

"How could they claim that they came from Burma when in fact they come from Bangladesh," (Aye Tha Aung, Tokoh Adat Arakan dan Anggota Parlemen)

SDPC menolak klaim suku muslim Rohingya, yang mendiami negara bagian Rakhine (Arakan) Burma, sebagai salah satu suku Burma, SDPC mengklaim mereka bagian dari Bangladesh (Irrawady Press, 18/02/09)

"Di Myanmar kami tidak diberi kesempatan untuk beribadah, jika shalat berjamaah kami ditangkap dan dipenjarakan, masjid kami ditutup. Lebih baik kami mati di tangan orang muslim ketimbang mati di Myanmar," (Rahmat Bin Mohammad Daud, Rohingya Muslim)

"Di sana (di Myanmar) junta militer sedang berusaha membersihkan masyarakat minoritas Muslim dengan memaksa mereka meninggalkan rumah dan menjalani kerja paksa tanpa bayaran. Perkosaan, pembunuhan, dan penyiksaan lain terjadi di mana-mana," (Abdul Motaleb, Rohingya Muslim -Reuters)

Seorang mukmin adalah cermin mukmin yang lain. Seorang mukmin adalah saudara mukmin yang lain, di mana saja ia bertemu dengannya, ia akan mencegah tindakan mencemari kehormatan saudaranya dan akan melindunginya dari baliknya (HR Bukhari dan Abu Dawud)

"Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga dia menyukai kebaikan bagi saudaranya seperti apa yang dia sukai bagi dirinya sendiri (HR Bukhari - Muslim)

"Allah akan menolong hamba-Nya, yang selalu bersedia menolong sesama saudaranya"
(HR. Muslim).

"Siapa yang sanggup mengeluarkan seorang mukmin dari suatu kesulitan hidup di dunia, maka Allah akan mengeluarkannya dari kesulitannya di akhirat nanti" (HR. Muslim).

Saudaraku kaum MusliminSuatu ketika seorang muslimah di kota Amuria dilecehkan dan ditahan, lalu terdengarlah sampai telinga khalifah Mu'tashim diriwiyatkan, kepala pasukan sudah berada di Amuria sedangkan ekornya berakhir di Baghdad, bahkan masih banyak tentara yang ingin berperang. untuk membayar penghinaan tersebut 30.000 tewas dan 30.000 lainnya menjadi pesakitan

Kisah tragis Muslim Rohingya adalah bagian dari penderitaan kaum muslim yang tidak akan pernah selesai dan tak penah terlindungi

HANYA PERSATUAN UMMAT DALAM KHILAFAH ISLAM yang dapat memuliakan mereka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar