Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Carilah
Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan. " (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).
Allah
Ta 'ala berfirman :
"Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan
tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala uuusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar. "(Al-Qadr: 1-5),
Allah
memberitahukan bahwa Dia menurunkan Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar, yaitu
malam yang penuh keberkahan. Allah Ta'ala berfirman :
"Sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi."(Ad-Dukhaan: 3)
Dan
malam itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta 'ala :
"Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an. "(Al-Baqarah: 185).
Ibnu
Abbas radhiallahu 'anhu berkata :
"Allah
menurunkan Al-Qur'anul Karim keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfudh
ke Baitul'Izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan
secara berangsur-angsur kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuai
dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun."
Malam
itu dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi
Allah Ta 'ala. Juga, karena pada saat itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya
selama satu tahun, sebagaimana firman Allah :
"Pada
malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. " (Ad-Dukhaan: 4).
Kemudian,
Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk
menurunkan Al-Qur'anul Karim:
"Dan
tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?" ( Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/429.)
Selanjutnya
Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dengan firman-Nya:
"Lailatul
Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan. "
Maksudnya,
beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, membaca, dzikir dan do'a sama
dengan beribadah selama seribu bulan, pada bulan-bulan yang di dalamnya tidak
ada Lailatul Qadar. Dan seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Lalu
Allah memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah
dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril 'alaihis
salam. Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan
yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. Mereka turun dengan perintah dari
Allah. Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan
firman-Nya :
"Malam
itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar" (Al-Qadar: 5)
Maksudnya,
malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada
kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar. Di malam itu, para malaikat
-termasuk malaikat Jibril- mengucapkan salam kepada orang-orang beriman.
Dalam
hadits shahih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan keutamaan
melakukan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda :
"Barangsiapa
melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap
pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits
Muttafaq 'Alaih)
Tentang
waktunya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Carilah
Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan. " (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).
Yang
dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga,
dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.
Adapun
qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan tahajud,
shalat, membaca Al-Qur'anul Karim, dzikir, do'a, istighfar dan taubat kepada
Allah Ta 'ala.
Aisyah
radhiallahu 'anha berkata, aku bertanya:
"Wahai
Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui lailatul Qadar, apa yang harus
aku ucapkan di dalamnya?" Beliau menjawab, katakanlah :
"Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai Pengampunan maka
ampunilah aku. " (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hadits hasan shahih).
Pelajaran
dari surat Al-Qadr :
Keutamaan
Al-Qur'anul Karim serta ketinggian nilainya, dan bahwa ia diturunkan pada saat
Lailatul Qadar.
Keutamaan
dan keagungan Lailatul Qadar, dan bahwa ia menyamai seribu bulan yang tidak ada
Lailatul Qadar di dalamnya.
Anjuran
untuk mengisi kesempatan-kesempatan baik seperti malam yang mulia ini dengan
berbagai amal shalih.
Jika
Anda telah mengetahui keutamaan-keutamaan malam yang agung ini, dan ia terbatas
pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan maka seyogyanya Anda bersemangat dan
bersungguh-sungguh pada setiap malam dari malam-malam tersebut, dengan shalat,
dzikir, do'a, taubat dan istighfar. Mudah-mudahan dengan demikian Anda
mendapatkan Lailatul Qadar, sehingga Anda berbahagia dengan kebahagiaan yang
kekal yang tiada penderitaan lagi setelahnya Di malam-malam tersebut, hendaknya
Anda berdo'a dengan do'a-do'a bagi kebaikan dunia-akhirat, di antaranya :
"Ya
Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan penjaga urusanku, dan
perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya adalah kehidupanku, dan
perbaikilah untukku akhiratku yang kepadanya aku kembali, dan jadikanlah
kehidupan (ini) menambah untukku dalam setiap kebaikan, dan kematian
menghentikanku dari setiap kejahatan. Ya Allah bebaskanlah aku dari (siksa) api
Neraka, dan lapangkanlah untukku ritki yang halal, dan palingkanlah daripadaku
kefasikan jin dan manusia, wahai Dzat Yang Hidup dan terus menerus mengurus
(makhluk-Nya)"
"Wahai
Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan jagalah kami dari siksa Neraka. Wahai Dzat Yang Hidup lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya), wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemulyaan.
"
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon hal-hal yang menyebabkan (turunnya) rahmat-Mu,
ketetapan ampunan-Mu, keteguhan dalam kebenaran dan mendapatkan segala
kebaiikan, selamat dari segala dosa, kemenangan dengan (mendapat) Surga serta
selamat dari Neraka. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurusi
makhluk-Nya, Wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. "
"Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu pintu-pintu kebajikan, kesudahan (hidup) dengannya
serta segala yang menghimpunnya, secara lahir-batin, di awal maupun di
akhirnya, secara terang- terangan maupun rahasia. YaAllah, kasihilah
keterasinganku di dunia dan kasihilah kengerianku di dalam kubur serta
kasihilah berdiriku di hadapanmu kelak di akhirat. Wahai Dzat Yang Mahahidup,
yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. "
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, 'afaaf
(pemeliharaan dari segala yang tidak baik) serta kecukupan. "
"Ya
Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai pengampunan maka ampunilah
aku. "
"Ya
Allah, aku mengharap rahmat-Mu maka janganlah Engkau pikulkan (bebanku) kepada
diriku sendiri meski hanya sekejap mata, dan perbaikilah keadaanku seluruhnya,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. "
"Ya
Allah, jadikanlah kebaikan sebagai akhir dari semua urusan kami, dan
selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan siksa akhirat. "
"Ya
Tuhan kami, terimalah (permohonan) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui, wahai Dzat Yang Maha Hidup, yang memiliki keagungan dan
kemuliaan."
"Semoga
shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, segenap keluarga dan para
sahabatnya. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar