04 Agustus 2012

Keutamaan Sholat Berjama'ah, Bagian II


Saudaraku… pada edisi yang lalu, kita telah membahas keutamaan sholat berjamaah sampai point yang ke 5. Yaitu; pertama: Sholat berjama'ah lebih utama dari pada sholat sendirian dengan pahala dua puluh tujuh derajat atau dua puluh lima derajat. Kedua, Pahala melimpah bagi siapa saja yang melangkahkan kakinya menuju sholat berjama'ah. Ketiga, Para malaikat berkumpul di waktu Sholat Subuh dan Ashar dan memintakan ampun bagi yang menghadirinya. Keempat, untuk sholat isya dan subuh, Sebanding dengan sholat separuh malam atau semalam suntuk. Kemudian yang kelima, Terbebas dari api neraka dan sifat kemunafikan. 

Selain itu, ada juga keutamaan lainnya. 


Keumuman Keutamaan sholat berjama’ah lainnya, diantaranya;


6. Tambah pahala seiring dengan tambah jama’ah

وَإِنَّ صَلاَةَ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلاَتِهِ وَحْدَهُ وَصَلاَتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ وَمَا كَثُرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
Imam Abu Daud, Nasaim Ibnu Hibban dan Ibnu Khazaimah meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA.“Sesungguhnya Sholat seseorang bersama orang lain lebih baik dari pada Sholat sendirian. Sholat bersama dua orang itu lebih baik dari pada Sholat bersama seorang. Dan jumlah yang lebih banyak maka hal itu lebih disukai oleh Alloh SWT.”


7. Mendapat naungan (‘Arsy) dari Allah Ta’ala

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ .... وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسْجِدِ
 “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Alloh SWT di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya … seseorang yang hatinya bergantung di masjid…” (HR Bukhoriy dan Muslim)


8. Bukti keimanan

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآَتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (At-Taubah: 18)


9.       Perlindungan dari gangguan syaitan

إِنَّ الشَّيْطَانَ ذِئْبُ اْلإِنْسَانِ كَذِئْبِ الْغَنَمِ يَأْخُذُ الشَّاةَ الْقَاصِيَةَ وَالنَّاحِيَةَ فَإِيَّاكُمْ وَالشِّعَابَ وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَالْعَامَّةِ وَالْمَسْجِدِ
 “Syetan adalah serigala pemangsa manusia, sebagaimana serigala pemangsa kambing yang  jauh lagi sendirian. Oleh karena itu janganlah bercerai berai dan tetaplah berjama’ah bersama orang-orang di masjid.” (HR. Ahmad)


10.   Selamat dari kelalaian

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ
“Sesungguhnya beberapa kaum benar-benar akan menghentikan kebiasaannya meninggalkan sholat berjama’ah atau Allah Ta’ala benar-benar akan mengunci mati hati mereka lalu mereka benar-benar termasuk orang yang lalai.” (HR Muslim, Ibnu Majah, An-Nasaiy dan Ahmad) 


11.   Tumbuhnya persaudaraan

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shoff: 4)


وَلاَ تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ
 “Dan janganlah kalian berselisih (bengkok dalam shoff barisan) karena hal itu akan mengakibatkan berselisihnya hati kalian.” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasaiy, Ibnu Majah, Tirmizi dan Ahmad)


12.   Termasuk ajaran dan syi’ar yang agung

يَدُ اللهِ مَعَ اْلجَمَاعَةِ
“Tangan Allah Ta’ala bersama jama’ah (umat Islam).” (HR Tirmizi)


13.   Media fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan)

وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ

“……. dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba..” (Al-Muthofififn: 26)


14.   Membiasakan disiplin dan berakhlaq mulia

إِنَّمَا جُعِلَ اْلإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلَا تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ
“Sesungguhnya imam itu diadakan untuk diikuti, karena itu janganlah kalian berselisih atasnya........” (Muttafaqun ‘Alaih)


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
 “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-a’rab: 96)
 

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آَيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ * فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ * ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ

“Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianuge-rahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".* tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr[2].* Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (Saba: 15-17)


 [1] Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma'rib.
[2] Pohon Atsl ialah sejenis pohon cemara pohon Sidr ialah sejenis pohon bidara.


15.   Allah Ta’ala kagum

إِنَّ اللهَ لِيُعَجِّبَ مِنَ الصَّلاَةِ فِى اْلجَمِيْعِ

“Sesungguhnya Alloh SWT benar-benar kagum terhadap Sholat berjama’ah.” (HR. Ahmad dari Ibnu Umar RA)


Dan secara khusus, masih banyak lagi keutamaan lainnya dalam sholat.
Sumber:

  • Naskah materi yang berasal / dikirim oleh ustd. Sulaiman.
  • www.hasmi.org, Posted on 14 Oktober 2010 in Fiqih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar