Sejak pukul 07:00 WIB, di sebagian Daerah di Indonesia telah
di warnai oleh ribuan warga dan siswa/i. Mereka berkumpul di masjid dan
kemudian melaksanakan shalat sunnah serta memanjatkan do’a agar tidak terhindar
dari mara bahaya pada Rebo Wekasan
(acara yang jatuh/ dilaksanakan pada
Rabu terakhir di bulan safar).
Parahnya lagi, acara Rebo Wekasan ini seakan telah
menyerupai ‘Valentine Day’ (yang dirayakan oleh orang-orang kafir). Ada yang
melakukan tukar-menukar makanan kecil yang di bawanya dari rumah. “Saya bawa
keripik dari rumah lalu di sekolah ditukarkan dengan roti yang dibawa teman
sekelas,” ungkap seorang siswa SD setempat.
Hal yang sama juga dilakukan ratusan jemaah yang berkumpul
di Masjid. Jemaah selepas salat Subuh melakukan berbagai doa,
salawat, dan salat sunah meminta dijauhkan dari bencana yang akan menimpanya.
(yang hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rosululloh saw dan tidak di
Syari’atkan di dalam islam)
Bagi sebagian
mereka, kalangan ‘Nahdliyyin’ (NU) meyakini kalau saat Rabu Wekasan yang
merupakan Rabu terakhir pada bulan Safar terjadi ribuan bencana di dunia ini.
“Wekasan, pungkasan, atau ‘panungtung’ dalam Bahasa
Sunda artinya terakhir. Yakni, peristiwa dihancurkannya orang-orang yang ingkar
kepada Allah dan Rasul-Nya.” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Assalaam,
KH. Lukman Hakim, Rabu (18/1/12).
Rabu Wekasan erat kaitannya dengan beberapa peristiwa atau
sejarah umat terdahulu yang bisa terjadi pada umat saat ini. “Boleh dikata Rabu
Wekasan merupakan hari sial atau naas yang merupakan penamaan yang salah
satunya merujuk kepada Q.S. Fushilat: 15-16, dan Q.S. Alqamar: 19,” katanya.
Menurut Lukman, sebagian ulama yang arif ahli
mukasyafah menyatakan pada Rabu terakhir bulan Safar diturunkan sekitar 320.000
bencana. “Hari itu merupakan hari yang paling sulit dibandingkan hari-hari lain
di tahun itu sehingga kita melaksanakan amalan terutama sedekah untuk menolak
bencana. Sedekah bisa berbentuk makanan,” papar Lukman.
Amalan-amalan yang dilakukan saat Rabu Wekasan, kata Lukman,
di antaranya memperbanyak berdoa, salawat, dan salat sunah. “Kita juga
dianjurkan membaca Alquran khususnya Q.S. Yasin atau surat-surat lainnya agar
terhindari dari bencana,” pungkasnya. (Admin-HASMI/PR/kur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar