08 November 2011

Musibah dan Bala Bencana adalah Teguran dari Alloh swt

Dari berbagai rangkaian musibah, ujian dan bala bencana yang menimpa manusia, khususnya negeri ini, adalah karena perbuatan maksiat dan dosa mereka kepada Alloh dan RosulNya dalam merespon dakwah para Nabi dan Rosul-Rosul Alloh. Selain itu mereka juga mendustakan ayat-ayat Alloh, mengkufuri nikmat-nikmatNya dan menukarkan kenikmatan itu dengan kekafiran, serta para penguasa dan pembesar-pembesarnya menukar hukum Alloh dengan hukum jahiliyah dan kecen-derungan masyarakat memilih serta mengikuti tradisi nenek moyang dengan ajaran sesatnya yang bertolak belakang dari hidayah dan Sunnah Rosululloh .

Al Qur’an menjelaskan, membenarkan hal tersebut, Alloh berfirman:

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang Rosul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” {QS. Al Qhashash (28) : 59}.

FirmanNya lagi:

“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” {QS. Hud (11) : 117}.

FirmanNya lagi:
“Mengapa Alloh akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Alloh adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” {QS. An Nisaa (4) : 147}.

FirmanNya lagi:
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Alloh) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” {QS. Al Isra (17) : 16}.


FirmanNya lagi:

“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakan nya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).” {QS. Al Isra (17) : 58}.

FirmanNya lagi:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Alloh memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” {QS. As Syura (42) : 30}

FirmanNya lagi:
“Dan Alloh telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Alloh; Karena itu Alloh merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” {QS. An-Nahl (16) : 112}.

FirmanNya lagi:
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Alloh dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” {QS. Ibrahim (14) : 28-29}.

FirmanNya lagi:
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rosul-rosul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Alloh sekali-kali tidak berlaku dzalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku dzalim kepada diri sendiri. Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (adzab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Alloh dan mereka selalu memperolok-oloknya.” {QS. Rum (30) : 9-10}.

Dan firmanNya lagi:
“(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mu’min) ditipu oleh agamanya”. (Alloh berfirman): “Barangsiapa yang tawakkal kepada Alloh, maka sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Alloh sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Alloh, maka Alloh menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Alloh Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya. Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Alloh sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan se-sungguhnya Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Alloh ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. {QS. Al An fal (8) : 49-55}.

Demikianlah diantara ayat-ayat Alloh yang menerangkan sebab-sebab datangnya musibah dan bala bencana.

Rosululloh juga menerangkan akan sebab-sebab musibah dalam haditsnya:

Berkata Ummu Salamah, istri Rosululloh saw, aku mendengar Rosululloh bersabda:
“Jika timbul maksiat pada ummatku, maka Alloh akan menyebarkan azab-siksa kepada mereka.” Aku berkata : Wahai Rosululloh, apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang shalih? Beliau menjawab: “ada!”. Aku berkata lagi: Apa yang akan Alloh perbuat kepada mereka? Beliau menjawab: “Alloh akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat, kemudian mereka akan mendapatkan keampunan dan keridhaan dari Rabbnya.” (HR. Imam Ahmad).


Lima Sebab Datangnya Azab dan Siksa Alloh

Rosululloh bersabda:
“Bagaimana kalian apabila terjadi lima perkara, dan aku berlindung kepada Alloh mudah-mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu, Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada suatu kaum, dikerjakan secara terang-terangan, melainkan tampak dalam mereka penyakit ta’un dan kelaparan yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang dahulu. Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan mereka ditahan oleh Alloh turunnya hujan dari langit, andai kata tidak ada binatang ternak tentu mereka tidak akan dihujani. Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Alloh dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan oleh Alloh, melainkan mereka akan dikuasai oleh musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka. Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab Alloh dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Alloh menjadikan bahaya di antara mereka sendiri.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Lima Belas Perkara Mendatangkan Musibah & Bala Bencana

Dari Ali bin Abi Thalib berkata: Rosululloh bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka halal baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka bencana.” Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu wahai Rosulullah?
Rosululloh bersabda: “Apabila… Harta rampasan perang (maghnam) dianggap sebagai milik pribadi, Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta rampasan, Zakat dianggap sebagai cukai (denda), Suami menjadi budak istrinya (sampai dia), Mendurhakai ibunya, Mengutamakan sahabatnya (sampai dia), Berbuat zalim kepada ayahnya, Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di dalam masjid (yang bertentangan dengan syari’ah), Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya menjadi pemimpin umat (masyarakat), Seseorang dihormati karena semata-mata takut dengan kejahatannya, Minuman keras (khamar) tersebar merata dan menjadi kebiasaan, Laki-laki telah memakai pakaian sutera, Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan dianjurkan, Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan atau kesukaan, Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca generasi pendahulunya; Apabila telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang diatasnya ke dalam bumi (gempa bumi dan tananh longsor), dan perubahan-perubahan atau penjelmaan-penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain.” (HR. Tirmidzi, 2136).

Itulah perkara-perkara yang menyebabkan suatu negeri mengalami kekacauan, kehancuran, kesempitan, kemelaratan, perseteruan, dan perpecahan satu sama lainnya, antara rakyat dengan rakyat dan rakyat dengan penguasa. Korupsi dan ketidakadilan merajalela, segala macam penyakit bermunculan menimpa manusia, yang benar-benar menyulitkan dan membinasakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Oleh sebab itulah, Rosululloh berdoa agar sahabat-sahabatnya tidak menjumpai keadaan yang demikian dahsyat dan terpuruknya. Dari semua perkara yang menyebabkan datangnya siksa dan azab itu. Insya Alloh akan berakhir jika manusia dan kaum Muslimin khususnya kembali kepada Alloh dan Rosul Nya, berpegang teguh kepada Dinullah (Islam yang sebenar-benarnya, menurut Al Qur’an dan As Sunnah) mengikut petunjuk Rosulnya.

Sebagai penutup, renungkanlah firman Alloh berikut serbagai introsfeksi kita semua:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
{QS. Al A’raf, (7) : 96}.

Wallohu’alam bis showab…



Ditulis oleh: Abu Jibriel (dalam situs ar-rahmah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar