13 Agustus 2009

Bagaimana Menyambut Bulan Romadhon?

Saudaraku muslimin dan muslimah…!

Bagaimana perasaan anda ketika seorang tamu yang anda cintai dan ditunggu-tunggu kehadirannya akan datang dan akan tinggal bersama anda beberapa hari, kira-kira apa yang harus anda lakukan?

Yang pasti anda akan berbahagia dan penuh suka cita menyambutnya dan bersiap-siap dalam penyambutannya dengan yang terbaik, baik itu dari tempatnya yang harus bersih selalu, jamuannya pun harus yang menarik agar sang tamu itu tidak kecewa ketika berada dirumahnya.

Begitupula saat ini wahai saudaraku…
Kita akan kedatangan tamu yang sangat mulia melebihi tamu-tamu yang kita muliakan karena tamu ini bukan hanya anda yang harus cintai dan memuliakannya akan tetapi Alloh swt, Rosululloh saw dan kaum muslimin yang lainnya mencintai dan memuliakan bulan ini yaitu bulan suci Romadhon yang didalamnya penuh keberkahan kasih-sayang dan ampunan dari Robb semesta alam, dan tamu anda ini akan tinggal dengan anda selama 1 bulan penuh dengan membawa kebaikan dan keberkahan.

Tahukah anda apa itu bulan Romadhon? Bulan Romadhon adalah bulan diturunkannya al-Qur’an, bulan ampunan, bulan dibukanya pintu-pintu surga dan dikuncinya pintu-pintu neraka dan dibelenggunya para syetan, dan bulan didalamnya ada satu hari lebih baik dari pada seribu bulan.

Kalau anda tahu akan datangnya bulan suci Romadhon ini apa yang harus kita lakukan?
Bagi kita sebagian orang yang beriman yang siap menerima panggilan dari Robb kita hendaknya melakukan hal berikut ini:

1. Berdo’a

Kita berdo’a, semoga Alloh swt memperpanjang umur kita sehingga bisa bertemu dengan bulan Romadhon dan meminta pertolongan kepada Alloh swt agar memberikan taufik dan hidayah agar dapat melakukan segala peribadatan yang ada di bulan mulia ini baik itu qiyamul lail-nya, qiroh al-Quran-nya dan amalan-amalan shalih lainnya yang dicintai dan diridhoi oleh Alloh swt.

Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. {Qs. Al-Fatihah (1) : 5}.

Dan berdoa seperti yang diajarkan Rosululloh saw, (yang artinya):
“Ya Alloh pertemukanlah aku dengan Romadhon dan pertemukanlah Romadhon kepadaku..”

2. Bertaubat dan Banyak Beristighfar

Banyak-banyak bertaubat dan beristighfar atas kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan dengan hati yang tulus dan penuh keikhlasan, dan kembali kepada Alloh swt dengan melakukan ketaatan - ketaatan seperti shalat lima waktu harus kita jaga betul-betul, dan meninggalkan pekerjaan-pekerjaan haram, sebab bagaimana mungkin anda mengharapkan pahala dan ampunan dari Alloh swt dibulan mulia ini kalau shalat lima waktu yang menjadi dasar pokok Islam banyak dilalaikan atau mungkin ditinggalkan sama sekali dan makanan yang haram masih senantiasa mengisi perut-perut kita dan anak-anak kita.

Sebab barangsiapa yang meninggalkan kemaksiatan yang disenanginya karena mengharapkan balasan dari Alloh swt, maka Alloh swt akan menyediakan pahala dan balasan yang sangat besar, dan taubat sangat berpengaruh pada psikologi dan batin seseorang dimana orang yang senantiasa bertaubat maka hati dan jalan pikirannya akan menjadi bersih dari hal-hal yang menjurus kepada keburukan, yang manfaatnya seseorang mampu melakukan perintah Alloh swt dengan hati yang khusu’.

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minum.” (HR. al-Bukhari).

Maka bertobatlah dengan tobat yang tulus dan sebenar-benar tobat. Pintu tobat alhamdulillah masih terbuka, dan tobat itu bukanlah sekedar meninggalkan perbuatan dosa, akan tetapi dengan mengembalikan hati dan hawa nafsu Anda kepada Dzat Yang Maha Mengetahui alam ghaib: “Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah ...” {Qs. Adz-Dzariat (51) : 50}.

3. Mendalami Ilmu Dinul Islam

Mendalami ilmu agama khususnya ilmu yang berkaitan dengan bulan Romadhon, baik ilmu aqidah sebagai landasan dasar seseorang menjadi muslim yang ikhlas dalam ketaatan, fiqh ibadah-nya, amalan-amalan sunnah-nya dan seluruh cabang ilmu yang dapat memberikan suatu pemahaman berpuasa dengan benar sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rosululloh saw, sebab karena kejahilan dalam memahami agama dan menjadikan kejahilan sebagai landasan dalam beramal, menyebabkan seseorang seharusnya mendapatkan pahala dan ampunan dari Alloh swt akan tetapi justru mendapatkan dosa dan laknat dari Alloh swt. Kenyataannya banyak saudara-saudara kita ketika berpuasa masih melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan bahkan mendatangkan dosa, dan hal ini kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang ikut-ikutan saja dalam berpuasa tanpa mendasari ibadahnya dengan ilmu yang benar, yang akhirnya puasa yang dilakukannya dari pagi buta sampai waktu berbuka tiba tidak mendapatkan apa-apa kecuali kehausan dan rasa lapar saja, hal ini sesuai dengan sabda Rosululloh saw:

“Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (Diriwayatkan oleh Nasa’i dan Ibnu Majah).

Agar anda tidak termasuk kedalam golongan yang merugi alangkah baiknya kalau dari saat ini mengikuti kajian-kajian agama atau membaca buku-buku tuntunan berpuasa yang benar yang sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rosululloh saw terlebih kalau hal itu berkaitan dengan etika berpuasa, pembatal-pembatal puasa dan kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan dibulan suci ini.

4. Mempersiapkan Materi

Persiapan ini bukan dimaksudkan untuk membeli baju baru ketika lebaran sudah tiba, atau mengumpulkan ongkos dan bekal untuk pulang kampung, tapi hal itu untuk infaq, shodaqoh dan zakat sebab nilai ibadah ini di bulan Romadhon Alloh swt lipat gandakan sampai tak seorangpun mengetahui berapa lipatan yang akan Alloh swt balas, karena Allah swt-lah yang langsung membalasnya.

Rosululloh saw pernah ditanya sedekah apakah yang paling utama? Beliau menjawab, “Seutama-utamanya sedekah adalah bersedekah di bulan Romadhon.” (HR.Tirmidzi).

Dan harus kita tanamkan juga bahwasannya bulan Romadhon harus menjadi bulan muwasah (bulan santunan) semaksimal mungkin kita bersedekah berapapun jumlahnya walaupun dengan sebutir kurma atau seteguk air, terlebih memberikan makan orang yang sedang berpuasa, menyantuni fakir miskin dan lain sebagainya.

Diceritakan bahwa Rosululloh saw kalau bulan Romadhon tiba maka beliau menjadi orang yang paling dermawan, sampai santunan beliau merata keseluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan hadits yang diceritakan oleh Ibnu Abbas ra, “Nabi saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi dibulan Romadhon, saat beliau ditemui Jibril as untuk membacakan kepadanya al-Qur’an, Jibril menemui Nabi saw setiap malam pada bulan Romadhon, lalu membacakan kepadanya al-Qur-an. Rosululloh saw ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Dan hal ini barang tentu tidak mungkin bisa dilakukan kecuali jauh hari sebelum Romadhon kita persiapkan, dan termasuk kedalam persiapan harta adalah mempersiapkan dana agar dapat beri’tikaf dengan tenang tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.

5. Persiapan Fisik

Maksudnya selama bulan Romadhon ini kita berusaha agar tubuh kita prima karena bulan Romadhon bulan penggemblengan dan tarbiyah, baik jiwa maupun batin, maka seyogyanya anda tampil prima.

Kita berdo’a semoga Allah berkenan memberi taufiq dan hidayahNya kepada kita agar dapat beramal shalih pada bulan Romadhon.

Kebenaran yang ada dalam risalah ini, semata-mata datangnya dari Allah. Sedangkan kesalahan, kekurangan, atau penyimpangan dalam bentuk apa saja, semuanya itu datang dari kami dan dari setan. Alloh dan RosulNya terlepas dari semua itu, semoga Alloh merahmati mereka yang berkenan menunjukkan kesalahan dan kekurangan kami.

“Ya Allah, pertemukan kami dengan bulan Ramadhan dan berilah kami pertolongan untuk dapat menunaikan shiyam, qiyam dan amal shalih di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya. Teguhkanlah kami pada keta’atan sampai kami menemuiMu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha mengabulkan segala do’a.” Amin...

Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Referensi :
  1. Buletin Al-Huda.
  2. Abu Mush’ab Riyadh bin Abdur Rahman al-Haqiil - Yayasan al-Sofwa Po. Box 7805/ 13708 JATCC JAKARTA 13340.
  3. Buletin Nurul Haq No. NH / 051 / 08 / 29 Agustus 2008 M / 27 Sya’ban 1429 H.
  4. Buletin Nurul Haq No. NH / 07 / 003 / September 2007 M / Ramadhan 1428 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar