03 Januari 2019

HIDUP INI BUKAN MENJADI SIAPA YANG TERBAIK, TAPI SIAPA YANG MAU BERBUAT BAIK

📚 Bismillah...

Berlomba menjadi yang terbaik memang tidak salah, setiap kita ingin jadi yang terbaik, termasuk berlomba dalam kebaikan dan ini merupakan salah satu peran dan usaha dalam merintis untuk selalu berbuat baik.
Namun terkadang amat disayangkan bahwa berlomba untuk meraih dunia justru menjadi ukuran suksesnya seseorang, sehingga terlupakan dengan urusan perlombaan yang semestinya dan layak untuk diperlombakan.
Berbuat baik disetiap situasi dan kondisi memang sudah seharusnya dilakukan pribadi seorang muslim, karena disana banyak sekali peluang pahala dan ampunan Allah Ta'ala, maka perlombaan inilah yang sebetulnya menjadi ukuran kesuksesan seorang muslim.

Allah Ta'ala, berfirman:

سَابِقُوٓا إِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِۦ  ۚ  ذٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَآءُ  ۚ  وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 21)

Dalam ayat diatas begitu jelas bahwa Allah Ta'ala memerintahkan berlomba-lomba untuk meraih ampunan dan surga-Nya, dan ini adalah perlombaan kebaikan yang teramat tinggi nilainya baik kwalitas maupun kwantitasnya.

Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Berlombalah menjadi yang terdepan dalam beramal sholih yang menyebabkan datangnya ampunan dari Rabb kalian, serta bertaubatlah atas maksiat yang kalian perbuat.”
(Fathul Qodir, Asy Syaukani, Mawqi’ At Tafasir, 7/156)

Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba dalam meraih ampunan Allah, ridho-Nya, dan surga-Nya. Ini semua bisa diraih jika seseorang melakukan sebab untuk mendapatkan ampunan dengan melakukan taubat yang tulus, istighfar yang manfaat, menjauh dari dosa dan jalan-jalannya. Sedangkan berlomba untuk meraih ridho Allah dilakukan dengan melakukan amalan sholih dan semangat menggapai ridho Allah selamanya (bukan sesaat). Bentuk dari menggapai ridho Allah tadi adalah dengan berbuat ihsan (berbuat baik) dalam beribadah kepada Sang Khaliq dan berbuat ihsan dalam bermuamalah dengan sesama makhluk dari segala segi.”
(Taisir Al Karimir Rahman, ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Muassasah Ar Risalah, 1423 H, hal. 841)

Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam ayat lainnya,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah 2: Ayat 148).

وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ

“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthoffifin 83 : Ayat 26). Artinya, untuk meraih berbagai nikmat di surga, seharusnya setiap individu berlomba-lomba.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.”
(Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H, hal. 428).

Selalu mentradisikan berbuat baik memang tidak mudah, perlu pola kebiasaan, dan memang wajib dimulai sejak usia dini dan selalu dilatih, sehingga berlomba berbuat baik menjadi suatu hobi.
Niat ikhlas selalu tertanam baik untuk perubahan diri maupun memberikan yang terbaik buat orang disekitar kita, terlebih berbuat baik demi menggapai surga, karena itu cita dan impian setiap muslim, maka jangan sia siakan usia dan waktu untuk selalu berbuat baik.
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar