03 Januari 2019
LUASNYA AMPUNAN
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ,وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
(Q.S. Az Zumar [39] :53-54)
☘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian engkau tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu apa pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi itu pula.”
(H.R. Tirmidzi no. 3540)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
BERDEBAT YANG DILARANG
(tidak ada yg bertentangan dalam syariat islam, jd jgn debat kusir 😊)
~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."
(Q.S. An-Nahl [16]: 125)
☘ Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.”
(H.R. Bukhari no. 4523; Muslim no. 2668)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
~~~~~~~~~~~~~~~
📖﷽
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."
(Q.S. An-Nahl [16]: 125)
☘ Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.”
(H.R. Bukhari no. 4523; Muslim no. 2668)
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
BAGI YANG MENGAMALKAN NASIHAT INI PASTI KEHIDUPANNYA AKAN BAIK DAN BAHAGIA
بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Assyaikh Muhammad Ibnu Shalih al 'Utsaimin Rahimahullah.
*(Allah berfirman):*
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (an-Nahl: 97)
🕋Seorang mukmin yang mengamalkan amalan amalan yang shalih dia mendapatkan kehidupan yang baik di dunia, dan pahala yang melimpah di akhirat.
*🏘Demi Allah* jika engkau perhatikan
(kehidupan) para raja dan anak-anaknya, para menteri dan anak-anaknya, para penguasa dan anak-anaknya, orang-orang kaya dan anak-anaknya,
🏕dan engkau perhatikan pula(kehidupan) seorang yang beriman dan beramal shalih niscaya akan engkau dapati golongan yang kedua lebih baik kehidupannya,lebih lapang dadanya, *dikarenakan Allah yang menanggung mereka,* Dia berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik"
🛣Engkau dapati seorang mukmin yang beramal shalih hatinya bahagia, lapang dadanya, menerima terhadap takdir dan ketentuan Allah ,
🍯jika dia mendapatkan kebaikan dia bersyukur kepada Allah,
💦dan jika dia mendapatkan sebaliknya dia bersabar dan meminta 'udzur kepada Allah dari apa yang telah dia perbuat dan dia mengetahui tidak lain hal itu terjadi disebabkan dosa-dosanya, maka dia kembali kepada Allah,
📜Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "sungguh mengagumkan (kehidupan) seorang mukmin, sesungguhnya urusannya semuanya baik dan tidalah yang demikian itu terjadi melainkan pada seorang Mukmin jika dia ditimpa musibah dia bersabar, maka yang demikian itu baik baginya, dan jika dia mendapatkan kebaikan dia bersyukur maka yang demikian itu baik baginya"
✅Maka telah benar Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dengan demikian *nikmat yang paling besar yang Allah turunkan kepada makhluk-Nya adalah nikmat agama(Islam)* yang dengannya tegak kehidupan setiap Insan di dunia dan akhirat.
💺Saya bertanya kepada kalian: apa yang dimaksud dengan kehidupan ❓kehidupan dunia atau akhirat ❓(jawabannya adalah) *kehidupan akhirat,* dalilnya adalah firman Allah
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
“Aduhai kiranya dahulu aku mengerjakan amal shalih untuk hidupku ini.” (Al-Fajr: 24)
✅Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat, *seorang yang beramal untuk kehidupan akhirat akan hidup dengan kehidupan yang baik di dunia,* sebagaimana telah saya bacakan kepada kalian ayatnya:
*🖼barang siapa yang beramal shalih dia akan memperoleh kehidupan dunia dan akhirat,* sementara orang-orang kafir mereka merugi di dunia dan akhirat (Allah berfirman) :
إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلاَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.’ Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Az-Zumar: 15).
🎙Assyaikh Muhammad Ibnu Shalih al 'Utsaimin Rahimahullah.
*(Allah berfirman):*
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (an-Nahl: 97)
🕋Seorang mukmin yang mengamalkan amalan amalan yang shalih dia mendapatkan kehidupan yang baik di dunia, dan pahala yang melimpah di akhirat.
*🏘Demi Allah* jika engkau perhatikan
(kehidupan) para raja dan anak-anaknya, para menteri dan anak-anaknya, para penguasa dan anak-anaknya, orang-orang kaya dan anak-anaknya,
🏕dan engkau perhatikan pula(kehidupan) seorang yang beriman dan beramal shalih niscaya akan engkau dapati golongan yang kedua lebih baik kehidupannya,lebih lapang dadanya, *dikarenakan Allah yang menanggung mereka,* Dia berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik"
🛣Engkau dapati seorang mukmin yang beramal shalih hatinya bahagia, lapang dadanya, menerima terhadap takdir dan ketentuan Allah ,
🍯jika dia mendapatkan kebaikan dia bersyukur kepada Allah,
💦dan jika dia mendapatkan sebaliknya dia bersabar dan meminta 'udzur kepada Allah dari apa yang telah dia perbuat dan dia mengetahui tidak lain hal itu terjadi disebabkan dosa-dosanya, maka dia kembali kepada Allah,
📜Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "sungguh mengagumkan (kehidupan) seorang mukmin, sesungguhnya urusannya semuanya baik dan tidalah yang demikian itu terjadi melainkan pada seorang Mukmin jika dia ditimpa musibah dia bersabar, maka yang demikian itu baik baginya, dan jika dia mendapatkan kebaikan dia bersyukur maka yang demikian itu baik baginya"
✅Maka telah benar Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dengan demikian *nikmat yang paling besar yang Allah turunkan kepada makhluk-Nya adalah nikmat agama(Islam)* yang dengannya tegak kehidupan setiap Insan di dunia dan akhirat.
💺Saya bertanya kepada kalian: apa yang dimaksud dengan kehidupan ❓kehidupan dunia atau akhirat ❓(jawabannya adalah) *kehidupan akhirat,* dalilnya adalah firman Allah
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
“Aduhai kiranya dahulu aku mengerjakan amal shalih untuk hidupku ini.” (Al-Fajr: 24)
✅Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat, *seorang yang beramal untuk kehidupan akhirat akan hidup dengan kehidupan yang baik di dunia,* sebagaimana telah saya bacakan kepada kalian ayatnya:
*🖼barang siapa yang beramal shalih dia akan memperoleh kehidupan dunia dan akhirat,* sementara orang-orang kafir mereka merugi di dunia dan akhirat (Allah berfirman) :
إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلاَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.’ Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Az-Zumar: 15).
PENYANYI WANITA TERNYATA SUMBER BENCANA
Dahulu kala yang menekuni profesi penyanyi adalah budak budak, bahkan harga mereka menjadi murah kalau diketahui dia jadi penyanyi, Namun anehnya pekerjaan haram ini sangat diminati pada hari ini dan mendapat bayaran tinggi, bahkan menjadi idola para manusia, yang mana tentu penonton dan penggemar juga memiliki tanggung jawab yang besar, karena merekalah para penyanyi menjadi tinggi nilai jualnya, laa hawla wa laa quwwata illa billah
Terlebih lagi jika dibumbui dengan penampilan yang mengundang syahwat, tanpa malunya seluruh aurat diperjual belikan, bisa jadi inilah tambahan maksiat yang mengundang bencana, Na'udzhu billah min dzalika.
Dicatat oleh Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir (5672), juga Ar Ruyani dalam Musnad nya (1041),
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ بْنِ السَّرْحِ الْمُضَرِيُّ ، ثنا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ ح ، وَحَدَّثَنَا أَبُو حُصَيْنٍ الْقَاضِي ، ثنا يَحْيَى الْحِمَّانِيُّ ، قَالا : أَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَسْلَمَ ، حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ ، حَدَّثَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ خَسْفٌ ، وَقَذْفٌ ، وَمَسْخٌ ” ، قِيلَ : وَمَتَى ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَازِفُ وَالْقَيْنَاتُ ، وَاسْتُحِلَّتِ الْخَمْرُ “
‘Amr bin Abi Ath Thahir bin As Sarh Al Mudharri menuturkan kepadaku, Sa’id bin Abi Maryam dan Abu Hushain Al Qadhi menuturkan kepadaku, Yahya Al Himmani menuturkan kepadaku bahwa mereka berdua berkata, Abdurrahman bin Aslam mengabarkan kepada kami, Abu Hazim menuturkan kepadaku, Sahl bin Sa’ad menuturkan kepadaku, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah wajahnya menjadi buruk”.
Beliau ditanya, “Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ketika alat-alat musik dan para penyanyi wanita telah merajalela, serta khamr di anggap halal”.
(HR. Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [5672], juga Ar Ruyani dalam Musnad nya [1041], derajatnya hasan, bahkan dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib [3665]).
Didalam hadits yang lainnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : "Ada segolongan dari umatku yang tidur setelah makan, minum, melakukan lahwun (kesia-siaan) dan main-main. Kemudian mereka terbangun di pagi hari dalam keadaan sudah menjadi monyet dan babi. Kemudian dikirimkan angin kepada yang hidup di antara mereka, maka berhembuslah angin dahsyat kepada mereka, sebagaimana dihembuskan kepada orang-orang sebelum mereka yang menghalalkan khamr, memainkan duff (rebana) dan membayar PENYANYI WANITA untuk bernyanyi". (HR. Ahmad no.22285, dishahihkan Al Albani dalam Tahrim Alatit Tharb no.67).
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : "Jangan beli (budak yang merupakan) PENYANYI WANITA dan jangan ajari budak wanitamu bernyanyi. Tidak ada kebaikan dalam jual-beli mereka dan hasil jual-belinya haram. Karena perkara seperti inilah turun ayat : "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan lahwal hadits untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah" (QS. Luqman : 6)" (HR. Tirmidzi no. 3195, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Pertanda (alamat) ini telah banyak terjadi pada masa lalu, dan sekarang lebih banyak lagi. Pada masa kini alat-alat dan permainan musik telah merata di mana-mana, dan biduan serta biduanita tak terbilang jumlahnya.
Padahal, mereka itulah yang dimaksud dengan al-qainat (penyanyi-penyanyi) dalam hadits diatas.
Dan yang lebih besar dari itu ialah banyaknya orang yang menghalalkan musik dan menyanyi.
Dan ternyata penyanyi wanita itu dicela oleh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya, bahkan menjadi sebab turunnya bencana yang mengerikan.
Maka para wanita Muslimah yang suka bernyanyi di depan para lelaki, hendaknya bertakwa kepada Allah Ta'ala dan bertaubat kepada-Nya.
Demikian juga orang-orang yang menggemari dan menjadikan idolanya para penyanyi wanita. Bagaimana mungkin menyukai hal hal yang dicela oleh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya?
Wallahu a'lam
[1/1 13.34] qomarudindutafajri: *SEDEKAH PENYELAMAT BALA DAN KESULITAN HIDUP*
Tidak ada yang dapat menolak takdir buruk dari Alloh kecuali dengan istighfar, doa dan sedekah.
“Kami tidak akan menurunkan azab bencana selama mereka masih beristighfar’.
(QS al-Anfal :33).
Rasullullah Salalohualaihi wassalam bersabda : ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah.”
Dengan izin Alloh Subhanahu wa Ta’ala sematalah ketika datang bala, bencana dan kesulita dalam hidup dapat diatasi dengan sedekah tentunya dibarengi dengan penuh rasa ikhlas dan harapan juga rasa takut hanya pada Alloh saja, maka Alloh akan menurunkan jalan keluar dari segala bala dan kesulitan kita.
Bersegeralah dalam berbuat amal baik ini sebelum datang bencana yang kita sendiri tidak mengetahui kapan dan dimana akan terjadi pada kita, tolaklah dan dahului keburukan yang akan menghampiri kita dengan sedekah dari rizki yang Alloh amanahkan pada kita untuk dibelanjakan di jalan Alloh saja.
Bersama Yayasan Peduli Fajri mari kita bersama Menebar Hidayah.
Semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala melindungi dan menyelamatkan kita dari segala musibah dan kesulitan dalam hidup dan selamat di dunia dan akhirat bersama bekal amal ibadah yang besar disisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala.. aamiin Ya Robbal’alamin..
========================
Untuk Transfer Zakat / infaq / Sedekah / Wakaf Jariyah ke rekening A.n yayasan Peduli Fajri.
BSM: 7068-790-268
(Tersedia no.rek. lainnya)
Mohon tambahkan Rp3 jika anda transfer ZISWAF Jariyah & mendukung dakwah Ahlussunnah.
Misal Rp50.003,-.
Jazakumullohu khoiron katsiiron Semoga donasi yang anda Titipkan menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala tiada terputus Aamiin
SEDEKAH PENYELAMAT BALA DAN KESULITAN HIDUP
Tidak ada yang dapat menolak takdir buruk dari Alloh kecuali dengan istighfar, doa dan sedekah.
“Kami tidak akan menurunkan azab bencana selama mereka masih beristighfar’.
(QS al-Anfal :33).
Rasullullah Shollallohu 'alaihi wassallam bersabda : ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah.”
Dengan izin Alloh Subhanahu wa Ta’ala sematalah ketika datang bala, bencana dan kesulita dalam hidup dapat diatasi dengan sedekah tentunya dibarengi dengan penuh rasa ikhlas dan harapan juga rasa takut hanya pada Alloh saja, maka Alloh akan menurunkan jalan keluar dari segala bala dan kesulitan kita.
Bersegeralah dalam berbuat amal baik ini sebelum datang bencana yang kita sendiri tidak mengetahui kapan dan dimana akan terjadi pada kita, tolaklah dan dahului keburukan yang akan menghampiri kita dengan sedekah dari rizki yang Alloh amanahkan pada kita untuk dibelanjakan di jalan Alloh saja.
Bersama Yayasan Peduli Fajri mari kita bersama Menebar Hidayah.
Semoga Alloh Subhanahu wa Ta’ala melindungi dan menyelamatkan kita dari segala musibah dan kesulitan dalam hidup dan selamat di dunia dan akhirat bersama bekal amal ibadah yang besar disisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala.. aamiin Ya Robbal’alamin..
========================
Untuk Transfer Zakat / infaq / Sedekah / Wakaf Jariyah ke rekening A.n yayasan Peduli Fajri.
BSM: 7068-790-268
(Tersedia no.rek. lainnya)
Mohon tambahkan Rp3 jika anda transfer ZISWAF Jariyah & mendukung dakwah Ahlussunnah.
Misal Rp50.003,-.
Jazakumullohu khoiron katsiiron Semoga donasi yang anda Titipkan menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala tiada terputus Aamiin
KETIKA HARI KIAMAT TIBA
Kejadian hari kiamat sangat dahsyat dan sangat sulit dibayangkan oleh akal manusia.
*Misalnya Allah jadikan anak kecil tiba-tiba menjadi beruban rambutnya karena dahsyatnya hari kiamat.*
Allah berfirman,
فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبًا
_“Bagaimana mungkin kalian bisa bertaqwa sementara kalian tetap kafir kepada hari kiamat yang menjadikan anak-anak beruban.”_ *(Al-Muzammil: 17)*
Demikian juga seorang Ibu yang sangat menyanyangi bayinya.
*Ketika terjadi kiamat, sang ibu akan melalaikan (tidak peduli) dengan bayi yang sedang ia susui.*
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَىٰ وَمَا هُمْ بِسُكَارَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
_“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu. Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)._
_(Ingatlah), pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,_ *_semua wanita yang menyusui anaknya lalai terhadap anak yang disusuinya, dan semua wanita yang hamil gugur kandungan._* _Kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.”_ *(QS.al-Hajj:1-2)*
*Salah satu yang menunjukkan dahsyatnya hari kiamat adalah*
```seseorang yang lari dari ayah dan ibunya, lari dari anak-istrinya dan lari dari saudaranya di hari kiamat.```
Padahal secara logika dan tabiat manusia, mereka akan sangat senang berjumpa dengan keluarga mereka setelah lama tidak berjumpa karena dipisahkan oleh *kematian.*
*Ternyata sebab mereka lari dan menghindar*
```adalah karena mereka takut``` *dituntut* ```oleh anak-istri, ayah dan ibu dan keluarganya. Dituntut kenapa dahulu di dunia ia tidak menunaikan kewajiban sebagai ayah dan suami,```
- *salah satunya harus mendidik agama bagi keluarganya. Ia juga harus fokus dengan urusan diri sendiri di hari kiamat.*
Allah berfirman,
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
_“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”._ *(QS. ‘Abasa: 34-37)*
Tafsir AL-Qurthubi menjelaskan,
أي تجيء الصاخة في هذا اليوم الذي يهرب فيه من أخيه ; أي من موالاة أخيه ومكالمته ; لأنه لا يتفرغ لذلك ، لاشتغاله بنفسه
_“Yaitu ketika datangnya hari kiamat ia akan lari dari saudaranya yaitu lari dari berdekatan dan berbicara dengan saudaranya (keluarga). Ia tidak fokus (terlalu peduli) dengan hal tersebut karena sibuk dengan urusan dirinya.”_ *[Tafsir Al-Qurtubi]*
*Hal ini tidak mengherankan,*
karena pada hari kiamat *dua orang sahabat yang sangat akrab di dunia, kelak di akhirat bisa jadi bermusuhan* karena persahabatan mereka tidak dibangun di atas takwa kepada Allah.
*Misalnya ketika tiba waktu shalat,*
- _*tidak ada satu pun di antara mereka yang mengingatkan agar shalat*_
- _*mereka terus bermain-main dan beraktivitas.*_
```Kelak, mereka akan saling menyalahkan dan saling bermusuhan di hari kiamat.```
Allah berfirman,
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
_“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”_ *(Az Zukhruf: 67)*
Syaikh Abdurrahman As- Sa’diy menafsirkan,
لأن خلتهم ومحبتهم في الدنيا لغير اللّه، فانقلبت يوم القيامة عداوة
_“Karena persahabatan dan kecintaan mereka di dunia bukan karena Allah, maka berubah menjadi permusuhan di hari kiamat.”_ *[TafsirAs-Sa’diy]*
*Misalnya Allah jadikan anak kecil tiba-tiba menjadi beruban rambutnya karena dahsyatnya hari kiamat.*
Allah berfirman,
فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبًا
_“Bagaimana mungkin kalian bisa bertaqwa sementara kalian tetap kafir kepada hari kiamat yang menjadikan anak-anak beruban.”_ *(Al-Muzammil: 17)*
Demikian juga seorang Ibu yang sangat menyanyangi bayinya.
*Ketika terjadi kiamat, sang ibu akan melalaikan (tidak peduli) dengan bayi yang sedang ia susui.*
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَىٰ وَمَا هُمْ بِسُكَارَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
_“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu. Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)._
_(Ingatlah), pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,_ *_semua wanita yang menyusui anaknya lalai terhadap anak yang disusuinya, dan semua wanita yang hamil gugur kandungan._* _Kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.”_ *(QS.al-Hajj:1-2)*
*Salah satu yang menunjukkan dahsyatnya hari kiamat adalah*
```seseorang yang lari dari ayah dan ibunya, lari dari anak-istrinya dan lari dari saudaranya di hari kiamat.```
Padahal secara logika dan tabiat manusia, mereka akan sangat senang berjumpa dengan keluarga mereka setelah lama tidak berjumpa karena dipisahkan oleh *kematian.*
*Ternyata sebab mereka lari dan menghindar*
```adalah karena mereka takut``` *dituntut* ```oleh anak-istri, ayah dan ibu dan keluarganya. Dituntut kenapa dahulu di dunia ia tidak menunaikan kewajiban sebagai ayah dan suami,```
- *salah satunya harus mendidik agama bagi keluarganya. Ia juga harus fokus dengan urusan diri sendiri di hari kiamat.*
Allah berfirman,
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ
_“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”._ *(QS. ‘Abasa: 34-37)*
Tafsir AL-Qurthubi menjelaskan,
أي تجيء الصاخة في هذا اليوم الذي يهرب فيه من أخيه ; أي من موالاة أخيه ومكالمته ; لأنه لا يتفرغ لذلك ، لاشتغاله بنفسه
_“Yaitu ketika datangnya hari kiamat ia akan lari dari saudaranya yaitu lari dari berdekatan dan berbicara dengan saudaranya (keluarga). Ia tidak fokus (terlalu peduli) dengan hal tersebut karena sibuk dengan urusan dirinya.”_ *[Tafsir Al-Qurtubi]*
*Hal ini tidak mengherankan,*
karena pada hari kiamat *dua orang sahabat yang sangat akrab di dunia, kelak di akhirat bisa jadi bermusuhan* karena persahabatan mereka tidak dibangun di atas takwa kepada Allah.
*Misalnya ketika tiba waktu shalat,*
- _*tidak ada satu pun di antara mereka yang mengingatkan agar shalat*_
- _*mereka terus bermain-main dan beraktivitas.*_
```Kelak, mereka akan saling menyalahkan dan saling bermusuhan di hari kiamat.```
Allah berfirman,
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
_“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”_ *(Az Zukhruf: 67)*
Syaikh Abdurrahman As- Sa’diy menafsirkan,
لأن خلتهم ومحبتهم في الدنيا لغير اللّه، فانقلبت يوم القيامة عداوة
_“Karena persahabatan dan kecintaan mereka di dunia bukan karena Allah, maka berubah menjadi permusuhan di hari kiamat.”_ *[TafsirAs-Sa’diy]*
HIDUP INI BUKAN MENJADI SIAPA YANG TERBAIK, TAPI SIAPA YANG MAU BERBUAT BAIK
📚 Bismillah...
Berlomba menjadi yang terbaik memang tidak salah, setiap kita ingin jadi yang terbaik, termasuk berlomba dalam kebaikan dan ini merupakan salah satu peran dan usaha dalam merintis untuk selalu berbuat baik.
Namun terkadang amat disayangkan bahwa berlomba untuk meraih dunia justru menjadi ukuran suksesnya seseorang, sehingga terlupakan dengan urusan perlombaan yang semestinya dan layak untuk diperlombakan.
Berbuat baik disetiap situasi dan kondisi memang sudah seharusnya dilakukan pribadi seorang muslim, karena disana banyak sekali peluang pahala dan ampunan Allah Ta'ala, maka perlombaan inilah yang sebetulnya menjadi ukuran kesuksesan seorang muslim.
Allah Ta'ala, berfirman:
سَابِقُوٓا إِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ ذٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَآءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 21)
Dalam ayat diatas begitu jelas bahwa Allah Ta'ala memerintahkan berlomba-lomba untuk meraih ampunan dan surga-Nya, dan ini adalah perlombaan kebaikan yang teramat tinggi nilainya baik kwalitas maupun kwantitasnya.
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Berlombalah menjadi yang terdepan dalam beramal sholih yang menyebabkan datangnya ampunan dari Rabb kalian, serta bertaubatlah atas maksiat yang kalian perbuat.”
(Fathul Qodir, Asy Syaukani, Mawqi’ At Tafasir, 7/156)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba dalam meraih ampunan Allah, ridho-Nya, dan surga-Nya. Ini semua bisa diraih jika seseorang melakukan sebab untuk mendapatkan ampunan dengan melakukan taubat yang tulus, istighfar yang manfaat, menjauh dari dosa dan jalan-jalannya. Sedangkan berlomba untuk meraih ridho Allah dilakukan dengan melakukan amalan sholih dan semangat menggapai ridho Allah selamanya (bukan sesaat). Bentuk dari menggapai ridho Allah tadi adalah dengan berbuat ihsan (berbuat baik) dalam beribadah kepada Sang Khaliq dan berbuat ihsan dalam bermuamalah dengan sesama makhluk dari segala segi.”
(Taisir Al Karimir Rahman, ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Muassasah Ar Risalah, 1423 H, hal. 841)
Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam ayat lainnya,
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah 2: Ayat 148).
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthoffifin 83 : Ayat 26). Artinya, untuk meraih berbagai nikmat di surga, seharusnya setiap individu berlomba-lomba.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.”
(Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H, hal. 428).
Selalu mentradisikan berbuat baik memang tidak mudah, perlu pola kebiasaan, dan memang wajib dimulai sejak usia dini dan selalu dilatih, sehingga berlomba berbuat baik menjadi suatu hobi.
Niat ikhlas selalu tertanam baik untuk perubahan diri maupun memberikan yang terbaik buat orang disekitar kita, terlebih berbuat baik demi menggapai surga, karena itu cita dan impian setiap muslim, maka jangan sia siakan usia dan waktu untuk selalu berbuat baik.
Wallahu a'lam
Berlomba menjadi yang terbaik memang tidak salah, setiap kita ingin jadi yang terbaik, termasuk berlomba dalam kebaikan dan ini merupakan salah satu peran dan usaha dalam merintis untuk selalu berbuat baik.
Namun terkadang amat disayangkan bahwa berlomba untuk meraih dunia justru menjadi ukuran suksesnya seseorang, sehingga terlupakan dengan urusan perlombaan yang semestinya dan layak untuk diperlombakan.
Berbuat baik disetiap situasi dan kondisi memang sudah seharusnya dilakukan pribadi seorang muslim, karena disana banyak sekali peluang pahala dan ampunan Allah Ta'ala, maka perlombaan inilah yang sebetulnya menjadi ukuran kesuksesan seorang muslim.
Allah Ta'ala, berfirman:
سَابِقُوٓا إِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ ذٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَآءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 21)
Dalam ayat diatas begitu jelas bahwa Allah Ta'ala memerintahkan berlomba-lomba untuk meraih ampunan dan surga-Nya, dan ini adalah perlombaan kebaikan yang teramat tinggi nilainya baik kwalitas maupun kwantitasnya.
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Berlombalah menjadi yang terdepan dalam beramal sholih yang menyebabkan datangnya ampunan dari Rabb kalian, serta bertaubatlah atas maksiat yang kalian perbuat.”
(Fathul Qodir, Asy Syaukani, Mawqi’ At Tafasir, 7/156)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba dalam meraih ampunan Allah, ridho-Nya, dan surga-Nya. Ini semua bisa diraih jika seseorang melakukan sebab untuk mendapatkan ampunan dengan melakukan taubat yang tulus, istighfar yang manfaat, menjauh dari dosa dan jalan-jalannya. Sedangkan berlomba untuk meraih ridho Allah dilakukan dengan melakukan amalan sholih dan semangat menggapai ridho Allah selamanya (bukan sesaat). Bentuk dari menggapai ridho Allah tadi adalah dengan berbuat ihsan (berbuat baik) dalam beribadah kepada Sang Khaliq dan berbuat ihsan dalam bermuamalah dengan sesama makhluk dari segala segi.”
(Taisir Al Karimir Rahman, ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Muassasah Ar Risalah, 1423 H, hal. 841)
Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam ayat lainnya,
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah 2: Ayat 148).
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthoffifin 83 : Ayat 26). Artinya, untuk meraih berbagai nikmat di surga, seharusnya setiap individu berlomba-lomba.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.”
(Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, 1428 H, hal. 428).
Selalu mentradisikan berbuat baik memang tidak mudah, perlu pola kebiasaan, dan memang wajib dimulai sejak usia dini dan selalu dilatih, sehingga berlomba berbuat baik menjadi suatu hobi.
Niat ikhlas selalu tertanam baik untuk perubahan diri maupun memberikan yang terbaik buat orang disekitar kita, terlebih berbuat baik demi menggapai surga, karena itu cita dan impian setiap muslim, maka jangan sia siakan usia dan waktu untuk selalu berbuat baik.
Wallahu a'lam
JAMINAN ALLOH KEPADA ISTRI YANG TAAT SUAMI
📚 Bismillah...
Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam.
Semoga Alloh Ta'ala mencurahkan rahmat-Nya kepada diri dan keluarga kita, menjadikan keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah, aamiiin.
Di antara keutamaan istri yang taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada suami adalah mentaati perintahnya.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
*“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.”*
(HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tersebut adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya. (Lihat Nuzhatul Muttaqin karya Prof. Dr. Musthofa Al Bugho, hal. 149).
Begitu pula ada hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
*“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”*
(HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dengan ketaatan seorang istri, maka akan langgeng dan terus harmonis hubungan kedua pasangan. Hal ini akan sangat membantu untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Islam pun memuji istri yang taat pada suaminya. Bahkan istri yang taat suami itulah yang dianggap wanita terbaik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, *“Siapakah wanita yang paling baik?”* Jawab beliau, *“Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci”* (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Sebagian istri saat ini melupakan keutamaan taat pada suami. Sampai-sampai menganggap ia harus lebih daripada suami sehingga dialah yang mesti ditaati karena karirnya lebih tinggi dan titelnya lebih mentereng. Wallahul musta’an.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam.
Semoga Alloh Ta'ala mencurahkan rahmat-Nya kepada diri dan keluarga kita, menjadikan keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah, aamiiin.
Di antara keutamaan istri yang taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada suami adalah mentaati perintahnya.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
*“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.”*
(HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tersebut adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya. (Lihat Nuzhatul Muttaqin karya Prof. Dr. Musthofa Al Bugho, hal. 149).
Begitu pula ada hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
*“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”*
(HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dengan ketaatan seorang istri, maka akan langgeng dan terus harmonis hubungan kedua pasangan. Hal ini akan sangat membantu untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Islam pun memuji istri yang taat pada suaminya. Bahkan istri yang taat suami itulah yang dianggap wanita terbaik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, *“Siapakah wanita yang paling baik?”* Jawab beliau, *“Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci”* (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Sebagian istri saat ini melupakan keutamaan taat pada suami. Sampai-sampai menganggap ia harus lebih daripada suami sehingga dialah yang mesti ditaati karena karirnya lebih tinggi dan titelnya lebih mentereng. Wallahul musta’an.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Langganan:
Postingan (Atom)