Segala puji bagi Allah Rab semesta alam, shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah saw, beserta para keluarga,
sahabat, dan orang-orang yang tetap istiqomah menegakkan risalah yang dibawanya
hingga akhir zaman
Tidak bisa disangkal, bahwa wanita memiliki tabiat
senang berdandan, sebab hobi itu adalah bagian penting dari unsure kewanitaan.
Namun sangat disayangkan, bahwa mereka berdandan bukan untuk suami mereka,
tetapi untuk orang lain. Belakangan ini kita melihat menjamurnya berbagai
bentuk pakaian wanita, mulai dari model sepatu, rok bahkan sampai bagaimana
mewarnai bibir dengan memakai lipstik, mulai dari harga yang rendah sampai
kepada tingkat harga yang mahal. Dan tidak sedikit dari saudari kita yang memakainya.
Sudah berapa banyak uang yang mereka keluarkan hanya untuk pemborosan itu.
Padahal di sana sini masih banyak anak yatim yang kelaparan, tanpa ada yang
memperhatikan. Padahal Allah swt telah memperingatkan kita dalam firman-Nya;
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.”
(QS. 17: 27)
Mereka ingin tampil seindah mungkin tampil di depan
umum walaupun dengan telanjang, karena pakaian yang sebatas lutut itu pada
hakekatnya bukanlah menutup aurat, artinya mereka itu sama dengan telanjang.
Rasulullah saw bersabda:
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang tidak
pernah aku saksikan (semasa hidupku). Pertama, kaum yang memiliki cemeti
(cambuk) seperti ekor lembu kemudian dia mempergunakannya untuk memukul
manusia. Kedua, wanita yang berpakaian tapi telanjang. Mereka
melenggak-lenggokkan tubuhnya dan (rambut) kepalanya bagaikan punuk unta yang
miring. Mereka tidak masuk sorga, tidak pula menciumnya, Meskipun bau sorga itu
bisa dicium dari jarak sekian dan sekian.” (HR.Muslim)
(catatan: punuk unta maksudnya: rambut yang diikat
keatas secara berlebihan baik itu rambut sendiri maupun rambut sambungan. Atau
bisa juga yang biasa kita sebut sebagai konde pada saat acara pernikahan.
Sedangkan menyambung rambut: ini dilarang)
Dua golongan dalam hadits itu tidak pernah dilihat oleh Nabi. Nabi
tidakpernah menyaksikan kedua golongan tersebut. Dan kini benar-benar menjadi
kenyataan. kita telah menyaksikan apa yang diberitakan oleh Nabi saw. Sengaja
atau tidaksengaja, mereka telah meniru kaum kuffar. Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk kaum
itu” (HR. Abu Daud dan sanadnya diperkuat oleh Ibnu Taimiyah)
Mereka tidak puas dengan menggunakan berbagai model
pakaian, mereka menambah perbuatan maksiat dengan memakai parfum (selain
dihadapan suaminya), padahal wanita diharamkan memakai farpum jika keluar dari
rumah mereka, bahkan mereka dinyatakan telah berzinah. Dalam sebuah hadits
Rasulullah saw bersabda:
“Wanita yang memakai parfum kemudian keluar rumah
melewati sekelompok orang supaya mereka mencium aromanya berarti dia adalah
penzina.” (HR. Damiri dan yang lainnya)
Salmah meriwayatkan bahwa Asma binti Abu bakar
pernah menemui nabi seraya menggunakan pakaian tipis. Melihat itu beliau
memalingkan wajah kemudian memberi nasehat: “Wahai Asma’, sesungguhnya kalau
sudah aqil baligh, wanita tidak patut memperlihatkan tubuhnya yang manapun
kecuali ini dan ini” kata beliau sambil menunjuk muka dan kedua tangannya.
Wahai saudaraku yang shalehah, sesungguhnya kita
kaum wanita diciptakan dalam bentuk aurat. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw: “Wanita itu adalah aurat” (HR. Tirmizi)
Allah swt bukannya melarang kita untuk berhias untuk
suami kita, tetapi Allah melarang tabarruj (berhias) kepada selain suami (bukan
mahrom). Allah menurunkan din yang mulia ini dan segalanya telah diatur di
dalamnya, agar manusia selamat di dunia sampai akhirat kelak. Seperti dalam
firman-Nya:
“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan
dari Alloh yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hambaNya dan (siapa pulakah
yang mengharamkan) rezki yang baik”. Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan)
bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja)
di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang
yang mengetahui. (QS. 7:32)
Allah swt menghalalkan perhiasan emas kepada wanita
dan mengharamkannya kepada laki-laki. Namun perhiasan yang dipakai wanita
tersebut tertutup dengan pakaian.
Rasulullah saw telah bersabda dalam sebuah hadits:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai
keindahan.” (HR. Muslim)
Sadarlah wahai saudaraku kaum muslimah, bahwa
pakaian taqwa adalah sebaik-baik pakaian, sebagaimana difirmankan Allah swt:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi
‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang
terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. 7: 26)
Dan Alloh swt telah mewajibkan kepada kaum muslimah
untuk menutup aurat mereka dengan mengenakan jilbab mereka keseluruh tubuh
mereka, inilah pakaian taqwa itu.
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab: 59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar